Pembacaan Alkitab: Yak. 1:5; 3:13, 17
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang
kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah -- yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit -- maka hal
itu akan diberikan kepadanya.
3:13 Siapa di antara kamu yang bijak dan
berbudi? Baiklah dengan cara hidup yang baik ia menyatakan perbuatannya oleh
hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah
pertama-tama murni, selanjutnya suka damai, lembut, penurut, penuh belas
kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Dalam tulisannya mengenai hikmat,
Yakobus tidak mengatakan sepatah kata pun mengenai Kristus sebagai hayat
ataupun mengenai gereja terbangun melalui mengalami kelimpahan Kristus untuk
ekspresi‑Nya. Di samping itu, dalam seluruh Kitab Yakobus, Roh Allah hanya
disebutkan satu kali (4:5), dan itu pun secara negatif. Roh manusia sama sekali
tidak disinggung. Melalui hal itu kita nampak tiga hal penting yang tidak
dijamah oleh Yakobus dalam Surat Kirimannya: Kristus sebagai hayat, pembangunan
gereja melalui segala kekayaan Kristus, dan roh manusia. Yakobus hanya menyebut
Roh Kudus Allah dalam hubungannya dengan melawan hawa nafsu (4:5). Karena
kekurangan dalam butir‑butir ini, Yakobus tidak dapat mencapai ketinggian
hikmat seperti yang kita nampak dalam Surat‑Surat Kiriman Paulus.
Dalam Surat Kirimannya, Yakobus
tampaknya menyajikan hikmat sebagai sesuatu yang diberikan kepada kita oleh
Allah sekali untuk selamanya. Pengertian Paulus terhadap hikmat jauh lebih
tinggi. Menurut Paulus, hikmat sesungguhnya adalah Kristus itu sendiri, perwujudan
Allah, yang telah "dipasang" di dalam kita, dan yang sekarang secara
terus‑menerus ditransmisikan ke dalam kita. Perihal berhuni ini terjadi sekali
untuk selamanya, tetapi perihal transmisi tidaklah demikian: hal itu terjadi
secara terus-menerus. Kita boleh menggunakan listrik sebagai suatu gambaran.
Listrik dipasang dalam suatu bangunan sekali untuk selamanya. Tetapi begitu
listrik dipasang, maka akan ada transmisi listrik secara terus‑menerus dari
pembangkit tenaga listrik ke bangunan itu.
Sebagai perwujudan Allah
Tritunggal, Kristus berhuni di dalam ketiga bagian diri kita, untuk
ditransmisikan, disalurkan ke dalam kita sepanjang masa sehingga kita bisa
menempuh hidup yang mengekspresikan Kristus, dan dengan demikian gereja, Tubuh
Kristus, bisa dibangun sebagai kepenuhan‑Nya. Betapa tingginya jangkauan Paulus
dalam tulisannya mengenai Kristus sebagai hikmat kita yang dari Allah.
Dalam kedaulatan Tuhan, Surat
Yakobus ditempatkan setelah keempat belas Surat Kiriman Paulus. Dalam Surat
Kiriman Paulus kita nampak suatu hikmat yang berada di tingkat yang tertinggi.
Dalam Surat Yakobus kita nampak suatu hikmat yang berada di tingkat yang lain,
tingkat hidup manusia.
Ketika kita membahas gambaran
kedua tingkat hikmat ini, kita akan mengetahui di mana kita seharusnya berada.
Kita seharusnya berada dalam ekonomi Allah dan dalam praktek kristiani yang
sempurna. Di satu pihak kita harus bagi ekonomi Allah. Ekonomi Allah adalah
menyalurkan Kristus sebagai perwujudan Allah Tritunggal ke dalam kita bagi
pembangunan gereja sebagai kepenuhan Kristus. Praktek kristiani yang sempurna
berkaitan dengan menjadi sempurna dan utuh dalam sikap, karakter, dan perilaku
kita sehingga kita bisa memiliki kesaksian yang positif di hadapan orang lain
dan bahkan dalam pandangan malaikat dan setan. Jika kita memiliki praktek
kristiani yang sempurna semacam ini, tidak akan ada seorang pun yang bisa
mempermalukan kita. Untuk ekonomi Allah, kita perlu menjadi orang‑orang yang
memiliki praktek kristiani yang sempurna seperti yang digambarkan oleh Yakobus
dalam Surat Kirimannya. Sekarang kita nampak mengapa kedua tingkat hikmat ini ‑
satu dalam Surat Kiriman Paulus, dan yang lain dalam Surat Kiriman Yakobus ‑
diungkapkan dalam Perjanjian Baru.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 9
No comments:
Post a Comment