Pembacaan Alkitab: Yak. 1:25
Jika kita ingin menolak godaan,
kita perlu mendapatkan perawatan melalui menerima firman yang tertanam. Kita
boleh menggunakan perihal makan sebagai gambaran. Walaupun fisik kita sehat,
kita masih perlu makan makanan yang bergizi setiap hari. Walaupun kita
mempunyai hayat jasmani, setiap hari kita masih perlu makan. Jika saya di pagi
hari tidak makan pagi, saya tidak mempunyai kekuatan untuk bekerja. Demikian
pula prinsip hayat ilahi. Melalui kelahiran kembali Allah menyalurkan hayat-Nya ke dalam kita. Tetapi hayat
ini masih memerlukan makanan, dan makanan yang kita perlukan adalah firman yang
tertanam. Setiap hari kita perlu membaca Alkitab untuk menerima firman Allah.
Dalam hayat rohani kita memerlukan "makan pagi" yang baik setiap
hari. Sewaktu kita makan makanan pagi rohani kita, kita menerima firman yang
tertanam. Ketika Allah menanamkan firman-Nya ke dalam kita setiap pagi, firman ini
menjadi makanan bagi manusia batiniah kita, dan menguatkan roh kita. Begitu roh
kita dikuatkan, ia juga akan menopang jiwa kita. HasiInya, jiwa kita akan
mempunyai kekuatan untuk menanggung penderitaan dan menolak godaan. Ini berarti
melalui perawatan oleh firman yang tertanam kita mengalami keselamatan jiwa.
Setiap hari jiwa kita diuji oleh
penderitaan di lingkungan luar kita dan oleh hawa nafsu yang memikat di dalam
kita. Karena itu, jiwa kita perlu diselamatkan. Supaya jiwa kita diselamatkan, ia
perlu ditopang melalui setiap hari mendapatkan perawatan dari firman yang
tertanam. Untuk ini kita perlu setiap hari menerima firman Allah sama seperti
kita menerima makanan kita setiap hari. Jika seorang anak tidak mau makan, ia
akan menjadi lemah dan tidak sehat. Jika seorang anak menolak makanan yang
bergizi, berarti dalam hal makan ia tidak patuh dan tidak lembut. Setiap anak
perlu dengan lemah lembut menerima makanan yang disajikan oleh ibunya. Jika ia
makan makanan yang sehat sedemikian, ia akan menjadi kuat dan sehat. Demikian
pula, kita perlu menerima dengan lemah lembut firman yang tertanam.
Dalam 1:25 Yakobus membicarakan
hukum yang sempurna, hukum yang memerdekakan: "Tetapi siapa yang
meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan bertekun
di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar lalu melupakannya, tetapi sungguh‑sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya." Hukum kemerdekaan
(kebebasan) yang sempurnaini adalah hukum hayat yang ditulis dalam hati kita (Ibr. 8:10), standar
moralnya sesuai dengan konstitusi kerajaan yang diumumkan oleh Tuhan di atas
bukit (Mat. 5-7). Hukum
hayat yang sempurna adalah fungsi dari hayat ilahi yang disalurkan ke dalam kita pada saat kita dilahirkan kembali. Ia akan menyuplai kita sepanjang
hidup kristiani kita dengan
kekayaan yang tidak terduga dari hayat ilahi untuk membebaskan kita dari hukum
dosa dan maut, dan menggenapkan semua tuntutan kebenaran hukum harfiah (Rm.
8:2, 4). Karena itu hukum hayat ini adalah
hukum yang memerdekakan. Hukum ini adalah hukum Kristus (1 Kor. 9:21), bahkan
adalah Kristus sendiri, yang hidup di dalam kita untuk mengatur kita melalui
menyalurkan sifat ilahi ke dalam diri kita, sehingga kita bisa menempuh hidup
yang mengekspresikan gambar Allah.
Perkataan "meneliti"
menunjukkan bahwa hukum yang sempurna adalah sesuatu yang dapat dibaca. Ini
menunjukkan, hukum yang
sempurna mengacu kepada Perjanjian Baru dan bukan hanya hukum hayat yang ada di
batin kita. Hukum hayat dapat dirasakan, tetapi tidak dapat dibaca. Fakta bahwa
hukum yang sempurna ini dapat dibaca menyatakan bahwa hukum ini bukan hanya
hukum hayat, tetapi juga seluruh Perjanjian Baru.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 4
No comments:
Post a Comment