Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 9:20-22
Akan tetapi, mungkin Paulus
mempunyai alasan atas tindakannya itu. Jika hal ini ditanyakan kepadanya, ia
akan menunjukkan kepada orang-orang di Korintus, "Demikianlah bagi
orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan
orang-orang
Yahudi. Bagi orang-orang yang
hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum
Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku
dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah
hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat,
sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus,
supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Bagi orang-orang yang
lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat memenangkan mereka
yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin menyelamatkan beberapa orang dari antara mereka" (1 Kor. 9:20-22). Tidak hanya demikian, Paulus
juga bisa mengatakan, "Ketika aku menulis Kitab Roma dan Galatia, aku
berada bersama orang kafir, maka aku berperilaku seperti orang kafir. Tetapi
sekarang, di Yerusalem, aku bersama-sama orang Yahudi, maka aku berperilaku
seperti orang Yahudi." Tetapi apa pun kasusnya, Paulus telah menerima usul
Yakobus dan menggabungkan diri dengan mereka yang bernazar.
Dalam Kisah Para Rasul 21:26‑28
kita nampak bahwa ketika masa tujuh hari sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari
Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan
menangkap dia. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menyetujui yang dikerjakan
oleh Paulus dan membiarkan dia ditangkap. Akhirnya, Paulus dikirim ke Roma
untuk diadili langsung oleh Kaisar Nero. Walaupun Paulus adalah seorang rasul
yang kuat, namun ia tetap seorang manusia, dan ia menerima saran dari para
penatua Yahudi di Yerusalem. Akan tetapi, Allah tidak akan membiarkan situasi
seperti itu.
Kita memiliki dasar yang kuat
dalam Alkitab untuk mengatakan bahwa Yakobus tidak jelas terhadap wahyu tentang
ekonomi Perjanjian Baru Allah di dalam Kristus. Sebenarnya, Yakobus sedikit
banyak telah menyimpang dari ekonomi Allah. Ia masih di bawah pengaruh latar belakang
agama Yahudi yang usang. Perkataannya dalam Kisah Para Rasul 21 dengan tegas
dan jelas menunjukkan hal itu.
Kita bisa mengatakan bahwa
pandangan Yakobus terhadap perbedaan antara ekonomi Allah yang baru dengan
pengaturan perjanjian yang lama tidaklah jelas. Ketidakjelasan ini mungkin
disebabkan oleh tradisi yang mengelilingi Yakobus dan latar belakang yang
menguasainya. Tradisi dan latar belakang itu bekerja bersama rasa simpati
Yakobus terhadap agama Yahudi, menyebabkan dia mengorbankan ekonomi baru Allah
dan berkompromi dengan pengaturan yang lama. Kompromi itu menghasilkan suatu
campur aduk yang tidak bisa ditoleransi oleh Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 5
No comments:
Post a Comment