Hitstat

06 February 2016

Yakobus - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 9:20-22


Akan tetapi, mungkin Paulus mempunyai alasan atas tindakannya itu. Jika hal ini ditanyakan kepadanya, ia akan menunjukkan kepada orang-orang di Korintus, "Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat memenangkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin menyelamatkan beberapa orang dari antara mereka" (1 Kor. 9:20-22). Tidak hanya demikian, Paulus juga bisa mengatakan, "Ketika aku menulis Kitab Roma dan Galatia, aku berada bersama orang kafir, maka aku berperilaku seperti orang kafir. Tetapi sekarang, di Yerusalem, aku bersama-sama orang Yahudi, maka aku berperilaku seperti orang Yahudi." Tetapi apa pun kasusnya, Paulus telah menerima usul Yakobus dan menggabungkan diri dengan mereka yang bernazar.

Dalam Kisah Para Rasul 21:26‑28 kita nampak bahwa ketika masa tujuh hari sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menyetujui yang dikerjakan oleh Paulus dan membiarkan dia ditangkap. Akhirnya, Paulus dikirim ke Roma untuk diadili langsung oleh Kaisar Nero. Walaupun Paulus adalah seorang rasul yang kuat, namun ia tetap seorang manusia, dan ia menerima saran dari para penatua Yahudi di Yerusalem. Akan tetapi, Allah tidak akan membiarkan situasi seperti itu.

Kita memiliki dasar yang kuat dalam Alkitab untuk mengatakan bahwa Yakobus tidak jelas terhadap wahyu tentang ekonomi Perjanjian Baru Allah di dalam Kristus. Sebenarnya, Yakobus sedikit banyak telah menyimpang dari ekonomi Allah. Ia masih di bawah pengaruh latar belakang agama Yahudi yang usang. Perkataannya dalam Kisah Para Rasul 21 dengan tegas dan jelas menunjukkan hal itu.

Kita bisa mengatakan bahwa pandangan Yakobus terhadap perbedaan antara ekonomi Allah yang baru dengan pengaturan perjanjian yang lama tidaklah jelas. Ketidakjelasan ini mungkin disebabkan oleh tradisi yang mengelilingi Yakobus dan latar belakang yang menguasainya. Tradisi dan latar belakang itu bekerja bersama rasa simpati Yakobus terhadap agama Yahudi, menyebabkan dia mengorbankan ekonomi baru Allah dan berkompromi dengan pengaturan yang lama. Kompromi itu menghasilkan suatu campur aduk yang tidak bisa ditoleransi oleh Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yakobus, Berita 5

No comments: