Pembacaan
Alkitab: Why. 21:3
Doa baca: Why. 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu
berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan tinggal
bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah sendiri akan
menyertai mereka, dan menjadi Allah mereka.”
Dalam
Perjanjian Lama dan Baru, Allah juga mengumpamakan umat pilihan-Nya sebagai
tempat kediaman bagi diri-Nya (Kel. 29:45-46; Bil. 5:3; Yeh. 43:7, 9; Mzm.
68:19; 1 Kor. 3:16-17; 6:19; 2 Kor. 6:16; 1 Tim. 3:15). Pasangan (jodoh) adalah
untuk kepuasan Allah dalam kasih; tempat kediaman adalah untuk perhentian Allah
dalam ekspresi. Kedua aspek ini akan rampung sempurna dalam Yerusalem Baru. Di
dalamnya, Allah akan mendapatkan kepuasan yang paling penuh dalam kasih dan
perhentian yang paling nyaman dalam ekspresi, sampai kekal. Sebagai tempat
tinggal Allah, Yerusalem Baru adalah kemah Allah bersama manusia sampai kekal.
Ia adalah tempat tinggal Allah di antara manusia -- bangsa-bangsa -- untuk
mengekspresikan Dia. Kemah yang dibuat oleh Musa adalah lambang dari kemah ini
(Kel. 25:8-9; Im. 26:11). Lambang ini pertama-tama digenapi dalam Kristus
sebagai kemah Allah di tengah-tengah manusia (Yoh. 1:14), dan akhirnya akan
digenapi sepenuhnya dalam Yerusalem Baru, yang adalah perluasan Kristus sebagai
tempat tinggal Allah. Kemah ini juga adalah tempat tinggal kekal umat tebusan
Allah. Allah akan menaungi kita dengan Kristus. Jadi, Yerusalem Baru adalah
tempat tinggal bersama bagi Allah dan kita.
Umat
manusia yang dipulihkan, bangsa-bangsa, akan hidup di sekeliling Yerusalem Baru
sebagai kemah Allah, dan mereka akan menikmati Allah di sana.
Yerusalem
Baru juga adalah firdaus Allah. Menurut Alkitab, firdaus bukan hanya satu.
Banyak orang Kristen menganggap Taman Eden sebagai Firdaus (Kej. 2:8). Tetapi
Alkitab tidak menyebut Taman Eden sebagai Firdaus. Jadi, dalam Alkitab hanya
ada dua Firdaus, Firdaus yang disebut oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 23:43 dan
Yerusalem Baru.
Lukas 23:43 mewahyukan bahwa segera setelah
kematian-Nya, Tuhan Yesus pergi ke Firdaus. Kisah Para Rasul 2:27 dan 31
mewahyukan bahwa setelah Tuhan Yesus mati, Dia pergi ke alam maut, dan Matius
12:40 menyatakan bahwa alam maut ada di dalam "rahim bumi". Ke
sanalah Tuhan Yesus pergi selama 3 hari dan 3 malam setelah kematian-Nya. Dalam
alam maut ada satu bagian yang menyenangkan yang disamakan dengan pangkuan
Abraham, tempat Lazarus pergi (Luk. 16:23). Jadi, Firdaus yang disebutkan oleh
Tuhan dalam Lukas 23:43 adalah bagian yang menyenangkan dari alam maut. Menurut
firman Tuhan dalam Lukas 16, ada 2 bagian dalam alam maut, dan di antara
bagian-bagian itu ada satu jurang yang lebar. Ketika Lazarus mati, dia pergi ke
bagian yang menyenangkan dari alam maut ini, tempat Abraham berada. Tetapi
ketika hartawan itu mati, dia pergi ke bagian yang menderita.
Yerusalem
Baru sebagai Firdaus Allah berbeda dengan Firdaus dalam alam maut. Firdaus
Yerusalem Baru adalah yang kekal, jauh lebih unggul daripada Firdaus dalam alam
maut, yang hanya sebuah tempat sementara. Firdaus Allah di Yerusalem Baru
adalah pahala bagi para pemenang dalam zaman kerajaan (2:7), dan satu bagian
yang umum bagi seluruh umat tebusan Allah dalam kekekalan (21:7). Seluruh kaum
saleh yang mati akan dibangkitkan, akan mengenakan satu tubuh kebangkitan, dan
akhirnya akan masuk ke dalam Yerusalem Baru, yang adalah Firdaus mereka.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 59
No comments:
Post a Comment