Hitstat

20 September 2017

Wahyu - Minggu 33 Rabu

Pembacaan Alkitab: Why. 21:23
Doa baca: Why. 21:23
Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.


Dalam kerajaan seribu tahun terang matahari dan bulan akan diperkuat (Yes. 30:26). Tetapi dalam Yerusalem Baru di langit dan bumi baru, terang matahari atau bulan tidak diperlukan lagi. Matahari dan bulan ada dalam langit baru dan bumi baru, tetapi terang mereka tidak diperlukan dalam Yerusalem Baru; karena Allah, terang ilahi, akan memancarkan sinar yang lebih terang di sana.

Bait kota itu adalah Allah sendiri, terangnya juga adalah Allah sendiri. Selain Allah dan Anak Domba, tidak ada lainnya di dalam kota itu. Dalam Yerusalem Baru, Allah adalah segala-galanya. Sebagai lampunya, Anak Domba akan bersinar dengan Allah sebagai terang untuk menerangi kota itu dengan kemuliaan Allah, yaitu ekspresi terang ilahi. Karena kota kudus akan diterangi oleh terang ilahi semacam itu, maka kota itu tidak memerlukan terang yang lain, baik itu terang ciptaan Allah atau terang buatan manusia (22:5). Tidak lagi diperlukan terang yang alamiah. Walaupun di langit dan bumi baru masih ada matahari dan bulan, kita tidak memerlukannya karena tempat tinggal kita akan lebih terang daripada mereka. Terang buatan manusia juga tidak diperlukan. Allah sendiri akan menjadi terang di dalam kota kudus. Demikian pula dalam hidup gereja hari ini, karena Kristus adalah terang di dalam gereja.

Dalam Yerusalem Baru tidak akan ada malam (22:5). Di langit baru dan bumi baru masih ada perbedaan antara siang dan malam, tetapi di dalam Yerusalem Baru tidak ada perbedaan itu lagi. Di luar kota itu akan ada malam, tetapi di dalam kota itu tidak akan ada malam, karena kita memiliki terang ilahi yang kekal, diri Allah.

Ayat 24 mengatakan, "Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya." Dalam Kerajaan Seribu Tahun, terang bulan akan menjadi terang matahari, dan terang matahari akan lebih diperkuat tujuh kali lipat (Yesaya 30:26). Saya percaya di langit baru dan bumi baru terang matahari akan lebih cerah lagi daripada itu. Namun, ayat 24 mengatakan bahwa bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahaya kota itu. Ini membuktikan bahwa terang kota itu akan lebih kuat daripada terang alamiah. Allah akan bersinar melalui kota itu dan sinar ini akan lebih terang daripada bulan atau matahari. Sebenarnya, bangsa-bangsa tidak perlu berjalan di bawah terang matahari atau terang bulan, karena mereka akan berjalan dalam sinar Yerusalem Baru.

Dalam ayat 11 ada gambaran kemuliaan Yerusalem Baru. Kemuliaan Allah adalah ekspresi Allah. Ketika Allah terekspresi, itulah kemuliaan. Kita telah ditentukan bagi kemuliaan ini dan terpanggil kepada kemuliaan ini. Kini kita sedang diubah ke dalam kemuliaan ini (2 Kor. 3:18), dan akan dibawa masuk ke dalam kemuliaan (Ibr. 2:10). Akhirnya, kita akan dimuliakan bersama Kristus (Rm. 8: 17, 30) dan mengemban kemuliaan Allah bagi mengekspresikan Allah dalam Yerusalem Baru.

Seluruh kota Yerusalem Baru tidak lain adalah Allah sendiri. Terang itu Allah, kemuliaannya adalah ekspresi Allah, dan penampilannya adalah diri Allah terwahyu kepada bangsa-bangsa. Ini sangat ajaib! Semua ini harus ada dalam hidup gereja hari ini. Gereja adalah Bait Allah. Allah sendiri di dalam gereja adalah tempat tinggal kita; Dia juga adalah terang yang bersinar melalui kita kepada tetangga kita, juga adalah kemuliaan dan penampilan gereja. Inilah hidup gereja.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 64

No comments: