Pembacaan
Alkitab: Why. 22:1
Doa baca: Why. 22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan,
yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta
Anak Domba itu.
Setiap
negara mempunyai satu pusat. Pusat dari satu negara adalah ibu kotanya, tempat
pusat pemerintahan. Yerusalem Baru juga mempunyai satu pusat, yaitu takhta
Allah Penebus kita, takhta Allah dan Anak Domba (22:1).
Allah
kita bukan hanya Allah yang di atas takhta bagi administrasi-Nya, juga bukan
hanya Allah yang di dalam bait bagi ekspresi-Nya. Dia adalah Allah yang di atas
takhta di dalam bait bagi ekspresi-Nya melalui administrasi-Nya. Takhta Allah
adalah bagi administrasi-Nya, dan Bait Allah adalah bagi ekspresi-Nya. Fakta
bahwa takhta ada di dalam bait berarti administrasi Allah adalah bagi
ekspresi-Nya. Semua yang Allah kelola bertujuan agar Dia dapat diekspresikan.
Dalam kekekalan yang akan datang, takhta Allah ada di pusat Yerusalem Baru, dan
ekspresi-Nya akan diperluas sampai sekelilingnya. Jadi, Allah kita adalah Allah
administrasi dan Allah ekspresi.
Dalam Wahyu
22:1 disebutkan tentang "takhta
Allah dan Anak Domba", satu takhta bagi Allah dan Anak Domba, ini
menunjukkan bahwa Allah dan Anak Domba adalah satu, Anak Domba-Allah, Allah
yang menebus, Allah Jurutebus. Dalam kekekalan, Allah yang duduk di atas takhta
adalah Allah kita yang menebus. Dari takhta-Nya mengalir sungai air hayat untuk
menyuplai dan memuaskan kita. Ini menggambarkan bagaimana Allah Tritunggal --
Allah, Anak Domba, dan Roh itu, yang dilambangkan oleh air hayat -- menyalurkan
diri-Nya kepada orang-orang tebusan-Nya di bawah kekepalaan-Nya (tersirat dalam
kekuasaan takhta) sampai kekal.
Yang duduk di atas takhta itu adalah Allah Sang
Pencipta, juga Anak Domba Penebus. Jadi, kita dapat menyebut Dia "Anak
Domba-Allah". Ini berarti Dia adalah Allah Penebus. Allah Penebus ini ada
di atas takhta administrasi-Nya, agar Dia dapat menyalurkan diri-Nya ke dalam
seluruh umat tebusan-Nya.
Takhta Allah di dalam pusat Yerusalem Baru adalah
sumber yang unik dari suplai hayat. Melalui administrasi-Nya, Allah menyalurkan
diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai hayat, sebagai suplai hayat, dan sebagai
anugerah yang kekal, mutlak, dan almuhit. Penyaluran diri-Nya ke dalam kita
tergantung pada administrasi-Nya. Karena itu, dalam hidup gereja hari ini ada
kekuasaan ilahi dan pemerintahan gereja. Ada satu pemerintahan ilahi dalam
hidup gereja hari ini, dan pemerintahan ini berasal dari takhta Allah.
Kekuasaan ilahi dalam gereja adalah untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita
sebagai hayat, sebagai suplai hayat, dan sebagai karunia yang serba cukup.
Hanya melalui taat kepada kekuasaan dan pemerintahan Allah, kita baru dapat
berbagian di dalam anugerah-Nya yang serba cukup.
Takhta Allah dan Anak Domba di pusat Yerusalem Baru
melambangkan kekuasaan ilahi dari kekepalaan Allah di dalam Kristus. Suplai
hayat mengalir keluar dari kekuasaan ini, dan kenikmatan atas suplai hayat
membawa kita ke bawah kekuasaan ini. Aliran air hayat tidak hanya memberi kita
suplai hayat, tetapi juga membawa kepada kita kekuasaan ilahi. Dalam aliran air
hayat ada suplai hayat dan kekuasaan ilahi persekutuan hayat. Bila kita
berbagian dalam suplai hayat, kita dibawa ke bawah kekuasaan Allah di dalam
persekutuan hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 65
No comments:
Post a Comment