Hitstat

21 September 2017

Wahyu - Minggu 33 Kamis

Pembacaan Alkitab: Why. 22:1
Doa baca: Why. 22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.


Setiap negara mempunyai satu pusat. Pusat dari satu negara adalah ibu kotanya, tempat pusat pemerintahan. Yerusalem Baru juga mempunyai satu pusat, yaitu takhta Allah Penebus kita, takhta Allah dan Anak Domba (22:1).

Allah kita bukan hanya Allah yang di atas takhta bagi administrasi-Nya, juga bukan hanya Allah yang di dalam bait bagi ekspresi-Nya. Dia adalah Allah yang di atas takhta di dalam bait bagi ekspresi-Nya melalui administrasi-Nya. Takhta Allah adalah bagi administrasi-Nya, dan Bait Allah adalah bagi ekspresi-Nya. Fakta bahwa takhta ada di dalam bait berarti administrasi Allah adalah bagi ekspresi-Nya. Semua yang Allah kelola bertujuan agar Dia dapat diekspresikan. Dalam kekekalan yang akan datang, takhta Allah ada di pusat Yerusalem Baru, dan ekspresi-Nya akan diperluas sampai sekelilingnya. Jadi, Allah kita adalah Allah administrasi dan Allah ekspresi.

Dalam Wahyu 22:1 disebutkan tentang "takhta Allah dan Anak Domba", satu takhta bagi Allah dan Anak Domba, ini menunjukkan bahwa Allah dan Anak Domba adalah satu, Anak Domba-Allah, Allah yang menebus, Allah Jurutebus. Dalam kekekalan, Allah yang duduk di atas takhta adalah Allah kita yang menebus. Dari takhta-Nya mengalir sungai air hayat untuk menyuplai dan memuaskan kita. Ini menggambarkan bagaimana Allah Tritunggal -- Allah, Anak Domba, dan Roh itu, yang dilambangkan oleh air hayat -- menyalurkan diri-Nya kepada orang-orang tebusan-Nya di bawah kekepalaan-Nya (tersirat dalam kekuasaan takhta) sampai kekal.

Yang duduk di atas takhta itu adalah Allah Sang Pencipta, juga Anak Domba Penebus. Jadi, kita dapat menyebut Dia "Anak Domba-Allah". Ini berarti Dia adalah Allah Penebus. Allah Penebus ini ada di atas takhta administrasi-Nya, agar Dia dapat menyalurkan diri-Nya ke dalam seluruh umat tebusan-Nya.

Takhta Allah di dalam pusat Yerusalem Baru adalah sumber yang unik dari suplai hayat. Melalui administrasi-Nya, Allah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai hayat, sebagai suplai hayat, dan sebagai anugerah yang kekal, mutlak, dan almuhit. Penyaluran diri-Nya ke dalam kita tergantung pada administrasi-Nya. Karena itu, dalam hidup gereja hari ini ada kekuasaan ilahi dan pemerintahan gereja. Ada satu pemerintahan ilahi dalam hidup gereja hari ini, dan pemerintahan ini berasal dari takhta Allah. Kekuasaan ilahi dalam gereja adalah untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita sebagai hayat, sebagai suplai hayat, dan sebagai karunia yang serba cukup. Hanya melalui taat kepada kekuasaan dan pemerintahan Allah, kita baru dapat berbagian di dalam anugerah-Nya yang serba cukup.

Takhta Allah dan Anak Domba di pusat Yerusalem Baru melambangkan kekuasaan ilahi dari kekepalaan Allah di dalam Kristus. Suplai hayat mengalir keluar dari kekuasaan ini, dan kenikmatan atas suplai hayat membawa kita ke bawah kekuasaan ini. Aliran air hayat tidak hanya memberi kita suplai hayat, tetapi juga membawa kepada kita kekuasaan ilahi. Dalam aliran air hayat ada suplai hayat dan kekuasaan ilahi persekutuan hayat. Bila kita berbagian dalam suplai hayat, kita dibawa ke bawah kekuasaan Allah di dalam persekutuan hayat.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 65

No comments: