Pembacaan
Alkitab: 1 Kor. 1:10
Doa baca: 1 Kor. 1:10
Tetapi aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, demi
nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada
perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati
sepikir.
Seperti
yang telah kita bahas, yaspis adalah penampilan Allah. Seluruh tembok dibangun
dari yaspis menyatakan bahwa Yerusalem Baru sebagai ekspresi Allah yang
korporat dalam kekekalan, mengemban penampilan Allah. Kota ini selaras dalam penampilan
pada keempat sisi. Ini menunjukkan bahwa semua perbedaan telah hilang dan kota
itu adalah ekspresi yang unik dari Allah Tritunggal. Ini sangat berbeda dengan
konsepsi kebanyakan orang Kristen, yang mengira bahwa kita semua boleh berbeda
dan mengekspresikan Kristus dalam cara yang berbeda-beda. Pada waktu yang
lampau saya diajar bahwa kaum beriman dan gereja-gereja boleh saling berbeda
dan tidak ada satu gereja yang sama dengan yang lain. Tetapi dengan mempelajari
lagi Kitab Wahyu, saya nampak ketujuh kaki pelita emas adalah mutlak sama. Bila
ketujuh kaki pelita emas itu diletakkan di atas meja di hadapan Anda, Anda
tidak akan mampu membedakannya. Ketika saya nampak itu, konsepsi saya berubah
sama sekali., dan saya berkata kepada diri saya sendiri, "Betapa salahnya
konsepsi yang saya terima dari mereka yang dengan bodohnya berkata bahwa
ketujuh gereja itu berbeda! Ya, mereka berbeda dalam aspek negatif. Gereja di
Filadelfia memang tidak memiliki berhala-berhala yang ada di Tiatira. Tetapi
pada pihak positifnya, mereka semua sama. Mereka mempunyai satu Allah dan satu
Kristus." Saya benar-benar telah diterangi.
Sejak
hari itu, Tuhan berulang-ulang menegaskan hal ini kepada saya, dan akhirnya
menunjukkan kepada saya keempat sisi tembok Yerusalem Baru. Setiap sisi
mempunyai penampilan yang sama. Setiap sisi sama dalam bahan, isi, warna, dan
penampilannya. Karena itu, kita semua harus serupa. Saya harus seperti Anda,
dan Anda harus seperti saya. Akhirnya, kita harus saling serupa sehingga kita
kehilangan identitas kita. Dengan melihat hal ini kita mampu mengerti kata-kata
Paulus dalam 1 Korintus 1:10. Kita
harus seia sekata dan sehati sepikir. Ini bukan berarti kita dikontrol oleh
seseorang. Tidak ada satu pun batu yaspis yang dibangun menjadi tembok Yerusalem
Baru itu dikontrol. Mereka semua sama dalam isi, warna, penampilan, kilauan,
dan kemuliaan, karena mereka telah diubah oleh hayat yang sama. Demikianlah,
kita semua harus saling mencontoh dan meneladani. Ini bukan berarti meniru
sifat-sifat alamiah orang lain. Ini berarti meniru yaspis, meniru isi, warna,
dan penampilan.
Yaspis bukanlah suatu substansi (zat) yang hanya
diciptakan oleh Allah. Mula-mula ia diciptakan, lalu diubah. Semua batu permata
yang tembus cahaya, khususnya berlian, adalah substansi yang diubah. Berlian
adalah karbon yang telah diubah melalui pemanasan dan penekanan menjadi kristal
yang murni. Tidak seorang pun dari kita diciptakan sebagai yaspis. Tetapi, kita
diciptakan sebagai tanah liat (Kej. 2:7). Puji Tuhan, kita telah dilahirkan
kembali dan kita sedang diubah! Banyak di antara kita yang berada di bawah
proses pengubahan hari demi hari. Akhirnya, kita akan menjadi batu-batu
permata. Kita akan menjadi yaspis, memiliki hayat Allah dan mengemban
penampilan Allah. Kita akan memiliki unsur Allah dan penampilan yang sama
seperti Dia. Allah tampak seperti yaspis, dan kita pun akan seperti yaspis.
Ketika kita saling memandang, kita akan saling memandang penampilan Allah.
Bahkan yang terkecil di antara kita pun akan tampak seperti Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 62
No comments:
Post a Comment