Pembacaan
Alkitab: Why. 22:6-21
Doa baca: Why. 22:12
Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku
untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Tuhan
yang kita layani adalah Alfa juga Omega (Why. 22:13). Dia adalah huruf pertama,
huruf terakhir, dan semua huruf yang ada di antara kedua huruf itu. Artinya,
Dia dapat dan bersyarat menggenapkan semua yang dikatakan kitab ini tentang
Dia. Jangan memaafkan diri sendiri dan berkata, "Visi ini sungguh ajaib,
tetapi terlalu tinggi bagiku. Aku tidak dapat mencapainya!" Tuhan adalah
Alfa dan Omega. Dia dapat menopang dan melaksanakan firman-Nya. Kita harus
percaya kepada firman-Nya dengan seluruh diri kita. Kalau kita melihat diri
sendiri, kita tidak akan dapat melakukan apa pun. Sebab itu, mata kita harus
berpaling kepada Dia, percaya firman-Nya. Tidak peduli berapa tinggi firman-Nya
kita harus mengaminkan apa yang dikatakan-Nya. Bila kita mengaminkan
firman-Nya, kita dikuatkan oleh-Nya, bahkan memiliki iman yang hidup. Iman itu
bukan berasal dari kita, melainkan berasal dari Dia. Kalau kita berpaling dari
segala sesuatu kepada Dia, kita akan menikmati Dia sebagai Alfa dan Omega kita,
dan sebagai segala sesuatu kita. Dia pasti menggenapkan semua janji-Nya yang
ada dalam kitab ini. Yang perlu kita lakukan hanyalah melatih iman kita
terhadap Dia.
Pada
kedatangan-Nya kembali, Kristus akan menjadi matahari yang terbit bagi umat-Nya
(Mal. 4:2), ini adalah yang umum; tetapi bagi para pencinta-Nya yang
berjaga-jaga, Dia adalah bintang timur (fajar—ay. 16), ini adalah yang khusus,
adalah pahala bagi para pemenang (2:28). Bintang fajar tampak pada saat yang
paling gelap sebelum fajar. Kesusahan besar adalah saat yang paling gelap.
Sesudah itu, zaman kerajaan adalah fajar merekah. Dalam kerajaan, Kristus akan
tampil secara terbuka kepada umat-Nya sebagai matahari, tetapi sebelum
kesusahan besar, Dia akan tampil secara tersembunyi kepada para pemenang-Nya
sebagai bintang fajar.
"Marilah" adalah respons
Roh itu dan pengantin perempuan terhadap perkataan Tuhan dalam ayat 16 dan
terhadap peringatan-Nya yang diucapkan-Nya berulang-ulang dalam ayat 7 dan ayat
12. Inilah pengharapan atas kedatangan Tuhan. Siapa saja yang mendengar respons
ini, juga harus berkata, "Marilah!" Untuk menyatakan kedambaan yang
sama atas kedatangan Tuhan. Setiap orang beriman yang mendambakan penampakan
diri Tuhan (2 Tim. 4:8, merindukan kedatangan-Nya), seharusnya menyatakan
kedambaan yang sama. Kata "marilah" (datang) tercantum tiga kali
dalam ayat ini. Kali pertama ditujukan kepada kedatangan kembali Tuhan Yesus. Ini
adalah perkataan dari Roh itu dan pengantin perempuan. Namun, orang yang
mendengar Roh itu dan pengantin perempuan mengatakan perkataan ini, juga ikut
mengatakan, "Marilah!" Di satu pihak, Roh itu dan pengantin perempuan
mendambakan kedatangan Tuhan; di pihak lain, mengharapkan orang dosa yang haus
juga datang mengambil air hayat untuk kepuasaannya. Bila kita dengan tulus hati
mengharapkan kedatangan Tuhan, kita juga akan memiliki perhentian yang
sungguh-sungguh terhadap keselamatan orang dosa. Sebab itu, kali ketiga dari
kata "Marilah" (LAI:hendaklah ia datang) dalam ayat ini mengacu
kepada kedatangan orang dosa yang bertobat. Siapa yang haus, boleh datang
mengambil air hayat dengan cuma-cuma. Karena itu, ayat ini membahas tiga hal:
respons dari Roh itu dan pengantin perempuan; perkataan orang yang mendengar
pernyataan dari Roh itu dan pengantin perempuan; dan pengharapan terhadap orang
dosa yang haus dan yang belum beroleh selamat, agar datang dan minum air hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 67
No comments:
Post a Comment