Pembacaan
Alkitab: Why. 21:19
Doa baca: Why. 21:19
Dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala
jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, yang kedua batu nilam, yang
ketiga batu mirah, yang keempat batu zamrud.
Ayat 19-20
memuat urutan nama kedua belas batu permata, yang adalah kedua belas rasul Anak
Domba itu, masing-masing dilambangkan dengan sebuah batu permata. Petrus, rasul
pertama dari kedua belas rasul, semula bersama Simon. Ketika Simon dibawa
kepada Tuhan, Tuhan mengubah namanya menjadi Petrus, yang berarti
"batu" (Yoh. 1:42). Kemudian Tuhan menyebutnya dengan nama ini ketika
Dia berbicara tentang pembangunan gereja-Nya (Mat. 16:18). Batu permata
bukanlah ciptaan, melainkan dihasilkan dari pengubahan benda ciptaan. Semua
rasul diciptakan sebagai tanah liat, tetapi mereka telah dilahirkan kembali dan
diubah menjadi batu-batu permata bagi pembangunan kekal Allah. Setiap orang
beriman perlu dilahirkan kembali dan diubah seperti itu, agar dapat menjadi bagian
dari Yerusalem Baru.
Batu
dasar tembok kota terdiri dari dua belas lapis. Sekali lagi, angka dua belas
menunjukkan kelengkapan dalam administrasi kekal Allah. Lapis pertama adalah
yaspis, menunjukkan bahwa rupa Allah adalah penampilan yang lebih dominan.
Lapis pertama dari dasar tembok kota itu, sama seperti seluruh tembok seluruh
Yerusalem Baru, dibangun dengan yaspis. Ini menunjukkan bahwa bahan utama dalam
pembangunan kota kudus itu adalah yaspis. Karena yaspis melambangkan Allah yang
terekspresi dalam kemuliaan-Nya yang tertransmisikan, maka fungsi utama kota
kudus itu adalah mengekspresikan Allah dengan mengemban kemuliaan-Nya (ayat
11).
Sekarang
kita harus melihat satu hal yang penting tentang dua belas dasar. Walaupun
seluruh tembok adalah yaspis, kedua belas batu dasarnya adalah batu-batu
permata yang berbeda dengan bermacam-macam warna. Setiap lapis berbeda satu
sama lain. Alasannya ialah rasul-rasul mempunyai ministri yang berbeda-beda.
Ministri Paulus berbeda dengan ministri Petrus, dan ministri Petrus berbeda
dengan ministri Yohanes. Tetapi, kedua belas batu dasar ini bukan diletakkan
bersebelahan, melainkan diletakkan bertumpukan. Lapisan yang teratas, lapisan
yang berhubungan dengan tembok, adalah yaspis, warnanya sama seperti tembok. Demikianlah
semua pekerjaan rasul-rasul ditampilkan dalam penampilan yang sama, yaspis.
Kedua belas lapis terarah kepada dan mendukung kesaksian yang unik dalam
ekspresi yang unik.
Jika
Anda memeriksa ministri rasul-rasul dalam Perjanjian Baru, Anda akan nampak
bahwa setiap ministri bersifat bertumpukan, bukan berdampingan. Dalam buku "What
Shall This Man Do?" Saudara
Watchman Nee menguraikan bermacam-macam ministri rasul-rasul. Petrus, seorang
nelayan, membawa ikan -- bahannya. Paulus, pembuat tenda, membangun tenda
dengan bahan yang dibawa oleh Petrus. Setelah tenda robek, Rasul Yohanes datang
untuk menambalnya. Demikianlah ministri Petrus adalah ministri menjala ikan,
ministri Paulus adalah ministri pembangunan, dan ministri Yohanes adalah
ministri penambalan. Ketiga rasul ini bekerja di atas pekerjaan yang lain.
Pekerjaan Paulus di atas pekerjaan Petrus, pekerjaan Yohanes di atas pekerjaan
Paulus. Hasilnya, mereka menghasilkan sebuah bangunan, bukan tiga rumah yang
berlainan. Dalam alam semesta hanya akan ada Yerusalem Baru yang unik, dibangun
di atas dasar dari banyak ministri yang diletakkan bertumpukan. Kiranya hal ini
jelas seperti kristal bagi kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 62
No comments:
Post a Comment