Hitstat

23 September 2017

Wahyu - Minggu 33 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Why. 22:2
Doa baca: Why. 22:2
Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.


Ayat 2 mengatakan, "Di seberang menyeberang sungai itu, ada pohon hayat" (Tl.). Satu pohon hayat tumbuh di kedua sisi sungai melambangkan bahwa pohon hayat ini seperti pohon anggur yang menyebar dan menjalar ke sepanjang aliran air hayat itu untuk diterima dan dinikmati umat Allah. Pohon ini selama-lamanya menggenapkan apa yang Allah inginkan sejak semula (Kej. 2:9). Pohon hayat tertutup bagi manusia karena kejatuhan manusia (Kej. 3:22-24), tetapi terbuka kembali bagi kaum beriman melalui penebusan Kristus (Ibr. 10:19-20). Dalam Kerajaan Seribu Tahun, kenikmatan atas Kristus sebagai pohon hayat merupakan pahala sezaman bagi orang beriman yang menang (2:7). Akhirnya, dalam langit baru dan bumi baru untuk selama-lamanya, kenikmatan Kristus sebagai pohon hayat merupakan bagian kekal semua orang tebusan Allah (22:14, 19).

Pohon hayat tumbuh di kedua sisi sungai hayat. Ia tidak tumbuh ke atas, tetapi menjalar seperti tanaman yang merambat. Jadi, ia terdapat di sepanjang aliran air hayat. Sebagai pohon hayat, Kristus adalah suplai hayat yang tersedia di sepanjang aliran Roh itu, yaitu air hayat. Ke mana Roh itu mengalir, di sana ada suplai hayat Kristus. Ini sepenuhnya tergantung pada sifat ilahi, dan dengan sifat ilahi sebagai jalan kudus kita, seperti yang dilambangkan oleh jalan itu. Inilah suplaian kota kudus, dan inilah cara kota itu disuplai

Ayat 2 juga mengatakan bahwa pohon hayat menghasilkan dua belas macam buah, setiap bulan berbuah. Buah-buah pohon hayat akan menjadi makanan umat tebusan Allah sampai selama-lamanya. Buah-buah itu akan selalu segar, karena dihasilkan setiap bulan, dua belas macam setahun. Pohon hayat itu menghasilkan dua belas macam buah, ini berarti buah pohon hayat itu kaya dan cukup untuk merampungkan administrasi kekal Allah. Jadi, dua belas macam buah adalah untuk kelengkapan kekal dalam administrasi Allah bagi ekonomi-Nya.

Dalam Alkitab, daun melambangkan perbuatan manusia (Kej. 3:7). Daun-daun pohon hayat melambangkan perbuatan Kristus. Kaum beriman yang dilahirkan kembali makan buah pohon hayat, menerima Kristus sebagai hayat dan suplai hayat batiniah mereka, supaya mereka dapat menikmati hayat ilahi sampai kekal; sedangkan bangsa-bangsa yang dipulihkan, disembuhkan dengan daun-daun pohon hayat, dengan mengambil perbuatan-perbuatan Kristus sebagai pemandu mereka dan pengaturan di luar, supaya mereka dapat menempuh hidup sebagai manusia, sampai selamanya. Ketika bangsa-bangsa memandang cara Tuhan Yesus berperilaku, perbuatan-perbuatan-Nya akan menjadi sumber kesembuhan bagi mereka, dan kesembuhan itu akan memelihara hayat insani mereka sampai selamanya.

Yerusalem Baru akan memerintah dan bangsa-bangsa akan ada di bawah terangnya. Wahyu 21:24 mengatakan, "Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya." Mereka adalah umat Allah yang disebut dalam 21:3-4. Sebagai manusia ciptaan tetapi tidak dilahirkan kembali, mereka akan tetap hidup selama-lamanya dalam keadaan seperti waktu diciptakan dengan penyembuhan dari daun-daun pohon hayat (22:2). Mereka pun tidak akan mati lagi (21:4). Di bawah penyinaran Yerusalem Baru dengan kemuliaan ilahi, mereka tidak akan berada dalam kegelapan.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 65

No comments: