Pembacaan
Alkitab: Why. 22:2
Doa baca: Why. 22:2
Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon kehidupan yang berbuah dua belas
kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan
bangsa-bangsa.
Ayat 2 mengatakan, "Di
seberang menyeberang sungai itu, ada pohon hayat" (Tl.). Satu pohon hayat tumbuh di kedua sisi sungai
melambangkan bahwa pohon hayat ini seperti pohon anggur yang menyebar dan
menjalar ke sepanjang aliran air hayat itu untuk diterima dan dinikmati umat
Allah. Pohon ini selama-lamanya menggenapkan apa yang Allah inginkan sejak
semula (Kej. 2:9). Pohon hayat tertutup bagi manusia karena kejatuhan manusia
(Kej. 3:22-24), tetapi terbuka kembali bagi kaum beriman melalui penebusan
Kristus (Ibr. 10:19-20). Dalam Kerajaan Seribu Tahun, kenikmatan atas Kristus
sebagai pohon hayat merupakan pahala sezaman bagi orang beriman yang menang
(2:7). Akhirnya, dalam langit baru dan bumi baru untuk selama-lamanya,
kenikmatan Kristus sebagai pohon hayat merupakan bagian kekal semua orang
tebusan Allah (22:14, 19).
Pohon
hayat tumbuh di kedua sisi sungai hayat. Ia tidak tumbuh ke atas, tetapi
menjalar seperti tanaman yang merambat. Jadi, ia terdapat di sepanjang aliran
air hayat. Sebagai pohon hayat, Kristus adalah suplai hayat yang tersedia di
sepanjang aliran Roh itu, yaitu air hayat. Ke mana Roh itu mengalir, di sana
ada suplai hayat Kristus. Ini sepenuhnya tergantung pada sifat ilahi, dan
dengan sifat ilahi sebagai jalan kudus kita, seperti yang dilambangkan oleh
jalan itu. Inilah suplaian kota kudus, dan inilah cara kota itu disuplai
Ayat 2
juga mengatakan bahwa pohon hayat menghasilkan dua belas macam buah, setiap
bulan berbuah. Buah-buah pohon hayat akan menjadi makanan umat tebusan Allah
sampai selama-lamanya. Buah-buah itu akan selalu segar, karena dihasilkan
setiap bulan, dua belas macam setahun. Pohon hayat itu menghasilkan dua belas
macam buah, ini berarti buah pohon hayat itu kaya dan cukup untuk merampungkan
administrasi kekal Allah. Jadi, dua belas macam buah adalah untuk kelengkapan
kekal dalam administrasi Allah bagi ekonomi-Nya.
Dalam Alkitab, daun melambangkan perbuatan manusia
(Kej. 3:7). Daun-daun pohon hayat melambangkan perbuatan Kristus. Kaum beriman
yang dilahirkan kembali makan buah pohon hayat, menerima Kristus sebagai hayat
dan suplai hayat batiniah mereka, supaya mereka dapat menikmati hayat ilahi
sampai kekal; sedangkan bangsa-bangsa yang dipulihkan, disembuhkan dengan
daun-daun pohon hayat, dengan mengambil perbuatan-perbuatan Kristus sebagai
pemandu mereka dan pengaturan di luar, supaya mereka dapat menempuh hidup
sebagai manusia, sampai selamanya. Ketika bangsa-bangsa memandang cara Tuhan
Yesus berperilaku, perbuatan-perbuatan-Nya akan menjadi sumber kesembuhan bagi
mereka, dan kesembuhan itu akan memelihara hayat insani mereka sampai
selamanya.
Yerusalem
Baru akan memerintah dan bangsa-bangsa akan ada di bawah terangnya. Wahyu 21:24
mengatakan, "Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya." Mereka adalah umat Allah yang
disebut dalam 21:3-4. Sebagai manusia ciptaan tetapi tidak dilahirkan kembali,
mereka akan tetap hidup selama-lamanya dalam keadaan seperti waktu diciptakan
dengan penyembuhan dari daun-daun pohon hayat (22:2). Mereka pun tidak akan
mati lagi (21:4). Di bawah penyinaran Yerusalem Baru dengan kemuliaan ilahi,
mereka tidak akan berada dalam kegelapan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu,
Buku 4, Berita 65
No comments:
Post a Comment