Hitstat

04 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 1 - Minggu 2 Sabtu

Peralihan Zaman dari Perjanjian Lama Ke Perjanjian Baru
Kisah Para Rasul 1:8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi

Ayat Bacaan: Kis. 1:8, Kol. 2:17; 1 Yoh. 4:14

Dalam ayat 8 Tuhan menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus memperhatikan turunnya Roh Kudus ke atas mereka dan kemudian menjadi saksi-saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Tetapi murid-murid itu diduduki oleh konsepsi tradisional mereka mengenai kerajaan Israel, Musa, dan memelihara hukum Taurat. Tuhan seolah-olah memberi tahu mereka, “Kalian perlu peralihan zaman. Kalian perlu dialihkan secara ekonomikal dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru, dari Kerajaan Israel ke Kerajaan Allah, yang adalah gereja, dari hukum Taurat kepada Kristus, yakni, kepada-Ku. Sebagai pengganti Musa dan hukum Taurat, kalian memiliki Aku. Kalian tidak boleh menjadi pemelihara hukum Taurat lagi; sekarang kalian harus menjadi saksi-saksi-Ku yang hidup. Kalian beserta dengan-Ku selama tiga setengah tahun. Kemudian kalian melihat kematian-Ku dan penguburan-Ku, melihat kubur-Ku yang kosong, dan kemudian melihat Aku di dalam kebangkitan. Sekarang Aku di sini menyertai kalian dalam kebangkitan. Lupakan tentang Musa dan hukum Taurat. Jangan menjadi pemelihara hukum Taurat — jadilah saksi-saksi-Ku yang hidup.”
Murid-murid mungkin sulit memahami keperluan mereka akan peralihan zaman. Hari ini banyak orang Kristen memiliki masalah dalam hal ini. Ketika mereka membaca bagian firman ini, mereka tidak melihat hal peralihan ekonomikal. Banyak dari kita juga perlu peralihan yang demikian. Adakalanya, meskipun kita telah diselamatkan selama bertahun-tahun, namun kita masih berusaha memelihara perintah-perintah dalam Perjanjian Baru berdasarkan diri sendiri. Kita damba menjadi pemelihara-pemelihara perintah seperti pemelihara-pemelihara hukum Taurat dan mengabaikan Tuhan sebagai inti Perjanjian Baru.
Kita memerlukan suatu peralihan dari hukum Taurat kepada Kristus. Kita perlu suatu peralihan dari menjadi para pemelihara hukum Taurat kepada menjadi saksi-saksi Yesus. Kita perlu berdoa, “Tuhan, palingkan aku untuk menjadi saksi-saksi-Mu.” Satu Yohanes 4:14 menerangkan bahwa kesaksian ini ialah ”Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.” Apa yang kita lihat, itulah yang kita saksikan.

No comments: