Hitstat

11 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 1 - Minggu 3 Sabtu

Memilih Matias
Kisah Para Rasul 1:24,26
Mereka semua berdoa dan berkata: “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,.. Lalu mereka membuang undi...dan yang kena undi adalah Matias."

Ayat Bacaan: Kis. 1:3, 23-26; 16:6-8; 1 Sam. 14:41; Neh. 10:34; 11:1; Ams. 16:33; Rm. 8:14; I Yoh. 2:27

Kisah Para Rasul 1:23-26 memberi kita gambaran, bahwa setelah kenaikan Tuhan dan sebelum hari Pentakosta, para rasul berada dalam masa pemulihan. Mereka telah menerima Roh yang berhuni pada hari kebangkitan Tuhan, dan telah dilatih oleh Tuhan selama empat puluh hari sebelum kenaikan-Nya untuk mempraktekkan dan membiasakan diri terhadap penyertaan-Nya yang tidak kelihatan (ay. 3). Namun mereka masih sulit membuang cara lama yang tradisional, yaitu mencari pimpinan Tuhan dengan membuang undi (Im. 16:8; Yos. 14:2; 1 Sam. 14:41; Neh. 10:34; 11:1; Ams. 16:33). Mereka masih belum terbiasa dengan pimpinan dan bimbingan Roh yang berhuni (Rm. 8:14), tidak seperti rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul 16:6-8.
Sebelum hari Pentakosta, mereka masih berada dalam tahap permulaan ekonomi Perjanjian Baru Allah. Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah tidak perlu membuang undi untuk mendapatkan pimpinan Tuhan. Cara yang tepat adalah mengikuti Kristus yang berhuni, mengikuti pengurapan batini (1 Yoh. 2:27). Meskipun Kristus telah meninggalkan para rasul secara ekonomikal, namun Dia ada di dalam mereka secara esensial. Jika dalam Kisah Para Rasul 1 mereka telah terbiasa dengan kehadiran Kristus yang esensial di dalam mereka, mereka tidak akan kembali kepada cara yang lama dengan membuang undi. Fakta bahwa mereka melanjutkan mengikuti cara yang lama itu adalah suatu tanda bahwa sekalipun mereka telah memiliki Tuhan di dalam mereka secara esensial, mereka masih terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan lama.
Sebagai orang Kristen, yang paling mustika adalah di dalam dirinya ada pengajaran pengurapan Tuhan, dan ia berperilaku menurut pengurapan minyak. Hari ini banyak saudara saudari ketika mengalami suatu perkara, senang bertanya kepada orang, menerima pengajaran orang, menjadi orang Kristen yang mementingkan pekerjaan yang di luar. Tetapi Tuhan senang kita tinggal di dalam-Nya, bersekutu dengan-Nya, dalam segala sesuatu menerima pengajaran pengurapan minyak, menjadi orang Kristen yang mementingkan pekerjaan Tuhan di dalam batin. Inilah jalan kita untuk menerima pimpinan-Nya yang berhuni.

No comments: