Hitstat

24 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 2 - Minggu 1 Jumat

Allah Membangkitkan dan Melepaskan Dia dari Sengsara Maut
Kisah Para Rasul 2:24
Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu

Ayat Bacaan: Kis. 2:24; 4:33; 1:8; 1 Tes. 4:14; Rm. 14:9; Yoh. 1:1; 11:25; Ibr. 7:16

Kebangkitan Tuhan adalah persetujuan Allah terhadap-Nya sebagai Mesias. Melalui kebangkitan Kristus, Allah mengumumkan bahwa Kristus yang bangkit itu adalah Mesias yang sejati, Yang diurapi dan Yang ditunjuk Allah untuk melaksanakan amanat kekal-Nya. Kisah Para Rasul 2:24 mengatakan, “Tetapi Allah membangkitkan Dia setelah melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.” Mengenai Tuhan sebagai manusia, Perjanjian Baru memberitahu kita bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati (Kis. 10:40-41; Rm. 8:11). Mengenai Dia sebagai Allah, Perjanjian Baru memberitahu kita bahwa Dia sendiri bangkit dari antara orang mati (Rm. 14:9; 1 Tes. 4:14). Kisah Para Rasul 2:24 mengatakan bahwa tidak mungkin bagi Tuhan untuk tetap berada di dalam kuasa maut. Tuhan adalah Allah juga kebangkitan (Yoh. 1:1; 11:25), memiliki hayat yang tidak dapat binasa (Ibr. 7:16). Dia adalah Yang hidup selamanya.
Para rasul adalah saksi-saksi dari Kristus yang bangkit, bukan hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam hidup dan tindakan mereka, terutama bersaksi tentang kebangkitan-Nya (4:33). Bersaksi tentang kebangkitan Kristus adalah butir penting, inti, dalam merampungkan ekonomi Perjanjian Baru Allah untuk penyebaran Injil-Nya (Kis. 1:8). Terlebih dulu Kristus adalah Saksi (Why. 1:5), kemudian kita meneruskan Kristus menjadi saksi-saksi, mempersaksikan Dia sebagai Kristus yang almuhit untuk penyebaran Injil-Nya, guna menghasilkan Tubuh-Nya. Kita bersaksi agar orang-orang dosa beroleh selamat menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus bagi pembangunan Tubuh-Nya (Kis. 2:37-42; 4:10-12; 10:41-43). Tujuan kita memberitakan Injil bukan hanya untuk mendapatkan jiwa. Tujuan kita memberitakan Injil adalah untuk mendapatkan orang-orang dosa; tidak hanya mendapatkan jiwa melainkan agar orang-orang dosa ini bisa menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus; juga bukan agar mereka naik ke sorga, melainkan agar mereka menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus. Mendapatkan jiwa agar mereka bisa naik ke sorga, itu adalah agama Kristen; tetapi sebagai saksi Kristus, kita pergi mendapatkan orang-orang dosa agar menjadi anggota Tubuh Kristus untuk pembangunan Tubuh-Nya.

No comments: