Hitstat

01 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 1 - Minggu 2 Rabu

Kamu akan Menerima Kuasa
Kisah Para Rasul 1:8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi

Ayat Bacaan: Yl. 2:28-29; Lukas 24:49; Yoh. 20:19-22; Kis. 1:4-5; 2:1-4, 16-18

Tuhan mengucapkan perkataan “Tetapi kamu akan menerima kuasa” kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya dan sebelum kenaikan-Nya, Dia mengucapkan lagi janji Allah dalam Perjanjian Lama mengenai Roh Kudus. Dia berjanji, setelah Dia naik ke surga, Dia akan mengutus Roh Kudus menjadi kuasa mereka. “Kuasa” berbeda dengan “Penghibur” (Yoh. 20:19-22). Penghibur adalah Yang akan masuk ke dalam murid-murid dan diam “di dalam” mereka, sedangkan kuasa adalah Yang akan turun “ke atas” mereka.
“Menerima atau mendapat kuasa” adalah Roh Kudus turun ke atas diri kaum beriman sehingga kaum beriman dipenuhi Roh Kudus secara ekonomikal. Janji mengenai menerima kuasa ini adalah penggenapan dari janji dalam Lukas 24:49 dan Yoel 2:28-29, yang digenapi pada hari Pentakosta (Kis. 2:1-4, 16-18), yakni pencurahan sebagai kuat kuasa dari tempat tinggi bagi ministri kaum beriman secara ekonomikal. Roh Kudus turun ke atas diri kita, memenuhi diri kita, membuat kita mengalami dibaptis di dalam Dia, adalah supaya kita menerima kuasa, bersaksi bagi Tuhan. Ini sangat jelas memperlihatkan kepada kita bahwa fungsi Roh Kudus sebagai kekuatan, bukan untuk hayat di batin yang kita terima dari Tuhan, melainkan untuk pekerjaan di luar yang kita lakukan bagi Tuhan. Kuasa ini adalah Allah Tritunggal sebagai Roh itu. Karena ada Roh kuasa di atas kita, maka kita bisa membicarakan Allah, mengutarakan Kristus, berbicara bagi Kristus supaya Kristus dapat disalurkan ke dalam orang lain.
Allah damba agar kita, orang-orang Kristen mau menjadi orang-orang yang berbicara. Kita harus menjadi orang-orang yang sepanjang waktu membicarakan Kristus; kita harus menjadi saksi-saksi dari Dia yang di dalamnya kita percaya. Untuk berbicara kita perlu memiliki Roh. Kita mendapatkan Roh itu melalui berdoa. Maka Roh itu menjadi kuat kuasa dan keberanian kita di dalam pengabaran injil. Isi dan pembicaraan kita haruslah firman yang hidup dan kaya. Bahkan orang-orang saleh yang muda dapat mengabarkan dengan kuat kuasa dan pengaruh yang kuat jika mereka mau percaya di dalam doa, firman, dan Roh itu. Inilah jalan kita untuk menjadi saksi-saksi Kristus, bukan dengan cara atau metode yang bersifat duniawi.

No comments: