Hitstat

07 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 1 - Minggu 3 Selasa

Kembali Ke Yerusalem dan Naik ke Ruang Atas
Kisah Para Rasul 1:12a-13b
Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem...Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang

Ayat Bacaan: Kis. 1:4, 12-14, Luk. 24:49

Setelah menyaksikan kenaikan Tuhan, murid-murid kembali ke Yerusalem untuk memegang perkataan Tuhan dalam Luk. 24:49 dan Kis. 1:4, supaya mereka menerima Roh kuasa secara ekonomikal sebagaimana dijanjikan oleh Bapa. Mereka semua adalah orang-orang Galilea (ay. 11). Bagi mereka, tinggal di Yerusalem, lebih-lebih di bawah ancaman pemimpin-pemimpin Yahudi, berarti mempertaruhkan hidup mereka.
Jika kita ingin berada di dalam kelanjutan kitab Kisah Para Rasul, kita perlu bertekun untuk hidup di dalam sejarah ilahi dengan memiliki satu konsekrasi “ruang atas”. Di tepi pantai, Petrus meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti Tuhan Yesus, tetapi di ruang atas ia meninggalkan lebih banyak lagi (Mat. 4:18-20,Kis. 1:13-14) Dia berdiri dengan visi surgawi untuk meninggalkan agama nenek moyangnya. Dia meninggalkan negaranya, hubungannya dengan rekan-rekan, teman-teman serta kerabatnya, dan ia rela mempertaruhkan nyawanya.
Konsikrasi yang kita perlukan hari ini adalah satu konsikrasi ”ruang atas”, satu konsikrasi dimana kita membayar harga agar seluruh diri kita “menikah” dengan visi surgawi (Kis. 26:19, 1:8, 20:24). Jika kita membayar harga bagi visi surgawi, kita akan “membakar jembatan di belakang kita” dan tidak ada jalan untuk kembali. Entah kita telah melihat visi surgawi atau belum bergantung pada apakah kita rela membayar harga untuk membeli Roh yang mengurapi sebagai salep mata (Why. 3:18).
Ketika Tuhan Yesus di bumi, orang banyak mengikuti Dia, tetapi mereka tidak memberikan apa-apa kepada-Nya bagi pergerakan-Nya. Pergerakan-Nya adalah bersama mereka yang di ruang atas, bersama mereka yang matanya telah terbuka dan yang hatinya telah terjamah oleh Tuhan (Kis. 17:6b). Seratus dua puluh orang di ruang atas semuanya menjadi satu kurban bakaran (Rm. 12:1). Mereka dibakar bagi Tuhan di dalam roh dan mereka membakar orang lain dengan api ilahi dari hayat ilahi (Luk. 12:49-50; Kis. 2:3-4; Rm. 12:11). Jika kita ingin berada di ruang atas, kita perlu berdoa secara spesifik dan berkata, “Tuhan, aku rela berada di “ruang atas” bagi pemulihan kesaksian-Mu. Tuhan, aku mau mempersembahkan diri untuk membayar harga bagi visi surgawi.”

No comments: