Hitstat

20 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 2 - Minggu 1 Senin

Berseru kepada Nama Tuhan akan Diselamatkan (1)
Kisah Para Rasul 2:21
Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan

Ayat Bacaan: Kej. 4:26; Ul. 4:7; Yes. 12:4; Rat. 3:55; Kis. 2:21; 1 Kor. 1:2; Rm. 10:10-13.

Orang Kristen bukan hanya perlu memiliki pengenalan terhadap Allah, juga perlu dalam penghidupan sehari-hari dengan riil menikmati Allah yang kita kenal. Salah satu jalan yang paling sederhana untuk menikmati Tuhan yaitu melalui “menyeru nama Tuhan” (LAI “memanggil nama Tuhan”). Menurut arti kata dari bahasa aslinya, “berseru” ini bukan berarti berdoa, dalam bahasa Ibrani berarti “berseru kepada”, “berteriak kepada”; dalam bahasa Yunani berarti “memohon kepada orang”, “memanggil nama orang”, yaitu dengan suara yang terdengar oleh orang lain memanggil nama seseorang. Jadi “menyeru nama Tuhan” adalah memanggil, “Ya Tuhan Yesus” dengan suara yang terdengar.
Ini bukanlah suatu praktek baru dalam Perjanjian Baru, melainkan sudah dimulai dalam Kejadian 4:26, yaitu oleh Enos, keturunan ketiga dari umat manusia. Praktek ini diteruskan dalam zaman Perjanjian Lama oleh Ayub (Ayb. 12:4), Abraham (Kej. 12:8), Ishak (Kej. 26:25), Musa dan bangsa Israel (Ul. 4:7), Simson (Hak. 15:18), Samuel (1 Sam. 12:18), Daud (2 Sam. 22:4), Asaf (Mzm. 80:19), Heman (Mzm. 88:10), Elia (1 Raj. 18:24), Yesaya (Yes. 12:4), Yeremia (Rat. 3:55), dan yang lain (Mzm. 99:6). Yesaya menyuruh pencari-pencari Allah berseru kepada-Nya (Yes. 55:6). Bahkan orang-orang bukan Yahudi tahu bahwa nabi-nabi Israel mempunyai kebiasaan berseru kepada nama Allah (Yun. 1:6). Perintah (Mzm. 50:15) dan keinginan Allah (Mzm. 91:15) adalah supaya umat-Nya berseru kepada-Nya. Inilah jalan sukacita untuk minum sumber air keselamatan Allah (Yes. 12:3-4), dan jalan yang nikmat untuk menyenangkan diri karena Allah (Ayb. 27:10). Karena itu, umat Allah harus berseru kepada nama-Nya setiap hari (Mzm. 88:10).
Dalam Perjanjian Baru, menyeru nama Tuhan pertama kali disinggung oleh Petrus (Kis. 2:21) pada hari Pentakosta sebagai penggenapan nubuat Yoel, yang berhubungan dengan pencurahan Roh almuhit secara ekonomikal oleh Allah ke atas umat pilihan-Nya. Menyeru nama Tuhan membuat kita dapat berbagian dalam Kristus yang almuhit dengan segala yang telah Dia rampungkan, capai, dan dapatkan (1 Kor. 1:2) dan menikmati Allah Tritunggal yang telah melalui proses untuk keselamatan kita yang sempurna (Rm. 10:10-13).

No comments: