Hitstat

29 December 2009

Kisah Para Rasul Volume 2 - Minggu 2 Rabu

Berilah Dirimu Diselamatkan
Kisah Para Rasul 2:40
Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”

Ayat Bacaan: Kis.1:4, 36, 41; Luk 14:21

Sebab bagi kamulah janji itu (Kis. 2:39). Di sini kata “janji” menunjukkan Roh Kudus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus siap dicurahkan sebagai berkat penuh dari keselamatan Allah, siap untuk diterima manusia. (Kis 1:4). Namun menurut Kisah Para Rasul 2:41, hanya kira-kira tiga ribu jiwa yang menerima injil yang diberitakan Petrus dan mereka semua dibaptis. Itu hanyalah sejumlah kecil dari orang-orang yang ada di Yerusalem pada waktu itu. Meskipun ada beribu-ribu orang Yahudi di kota itu, hanya tiga ribu jiwa yang diselamatkan pada hari Pentakosta, sekalipun Roh Kudus telah dicurahkan. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi itu masih sangat tegar tengkuk. Dalam hal ini kita nampak kedegilan generasi yang bengkok itu. Tidaklah mengejutkan bahwa Petrus berkata, “Berilah dirimu diselamatkan dari generasi yang bengkok ini! (T.L.)” Kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang bersifat aktif-pasif. “Berilah dirimu diselamatkan...” (Kis 2:40). Di sini frase “berilah dirimu” adalah bersifat aktif, dan kata “diselamatkan” adalah bersifat pasif. Keselamatan hanya dapat dikerjakan oleh Allah, tetapi manusia perlu dengan aktif menerima apa yang akan Allah lakukan. Dalam hal ini Allah sedang menunggu manusia, karenanya manusia perlu mengambil inisiatif. Kita semua mengasihi Tuhan, dan kita senang melihat orang beroleh selamat. Kehendak Allah adalah menyelamatkan semua orang. Tetapi kita sendiri perlu mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan Allah melalui menginjil kepada orang lain. Tidak dapatkah kita membawa satu orang kepada Tuhan dalam setahun?
Seorang saudari Amerika yang buta, Fanny Crosby, menulis kidung, “Kabarkanlah Injil, S’lamatkan Jiwa”. Tetapi jika kita hanya tahu menyanyikan kidung itu namun kita tidak pergi keluar memberitakan Injil, itu hanyalah seperti petir tanpa hujan. Kita hanya menyanyi, tetapi tidak pergi menyelamatkan jiwa. Jangan mengatakan kita tidak ada waktu. Kita perlu dengan aktif memberikan diri kita kepada Allah untuk diselamatkan dari kemalasan kita. Kita harus menyisihkan hari dan waktu khusus dalam seminggu untuk memberitakan Injil dan memimpin mereka untuk menerima keselamatan.

No comments: