Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:30; Ibr. 2:14
Dalam ayat 10 Paulus mengumumkan bahwa sekarang
oleh gereja diberitahukan berbagai ragam hikmat Allah kepada
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga. Gereja adalah Tubuh
Kristus, ahli waris bersama, dan penerima janji bersama. Gereja tersusun dari
orang-orang yang pernah bobrok, rusak, dan bejat. Sebelum kita diselamatkan,
kita adalah ular beludak yang berbisa. Lagi pula, kita mati dalam pelanggaran
dan dosa-dosa. Kita pun terpencar-pencar dan terpecahbelah, sama sekali tidak
dapat bersatu. Jadi, semua anggota gereja dulu berada dalam situasi yang tanpa
harapan. Namun dalam hikmat-Nya, Allah dapat membentuk kita menjadi gereja.
Kini kita tidak saja ditebus, diselamatkan, disucikan, dimerdekakan,
dilepaskan, dan dilahirkan kembali, kita pun disatukan. Kita bersatu dengan
Allah, dan dengan satu sama lain. Karena itu, kita adalah gereja.
Gereja adalah kebanggaan Allah yang
terbesar. Walau mungkin Anda tidak begitu menghiraukan gereja, tetapi Allah
sangat memperhatikan gereja. Kadang-kadang Allah mungkin berkata, “Iblis,
lihatlah, Aku telah menebus orang-orang yang telah kaurusak dan Aku telah
membentuk mereka menjadi gereja. Apakah kamu memiliki hikmat untuk melakukan
hal seperti ini? Kamu tidak ada hikmat yang demikian, tetapi Aku punya.”
Setelah Allah menciptakan manusia dan
menempatkannya dalam Taman Eden, Iblis datang merusuhi, dan mengira cara yang
terbaik untuk merusak manusia yang diciptakan Allah bagi diri-Nya sendiri itu
ialah menyuntikkan sifat jahatnya ke dalam manusia. Pada waktu kejatuhan,
Iblis sebagai dosa telah masuk ke dalam manusia, dan dalam banyak aspek,
menyebabkan manusia serupa dengan Iblis. Karena alasan inilah Alkitab mengiaskan
manusia yang jatuh seperti keturunan ular beludak. Setelah masuk ke dalam
manusia sebagai dosa, Iblis menyatukan dirinya dengan manusia dan mengubah atau
mencemari tubuh manusia hingga menjadi daging. Namun pada suatu hari Allah
datang menjadi daging (Yoh. 1:14). Akhirnya, Iblis membuat Persona yang menjadi
daging ini terbunuh di atas salib. Pertama-tama Iblis menghasut Yudas untuk
menjual Tuhan Yesus dan kemudian ia membangkitkan orang-orang Yahudi dan kafir
bekerja sama menyalibkan-Nya. Namun Iblis tidak menyadari bahwa dengan
menyalibkan Persona ini sebenarnya ia telah menyalibkan dirinya sendiri.
Seperti yang tercantum dalam Ibrani 2:14, “Karena anak-anak itu adalah
anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
turut mengalami keadaaan mereka, supaya melalui kematian-Nya Ia memusnahkan
dia, yaitu Iblis yang berkuasa atas maut.” Jadi melalui kematian-Nya di
atas salib, Tuhan Yesus telah memusnahkan Iblis. Ini menunjukkan alangkah
ajaibnya hikmat Allah! Inilah salah satu aspek dari hikmat Allah.
Aspek lain dari hikmat Allah diwahyukan
dalam 1 Korintus 1. Dalam pasal ini Paulus mengatakan bahwa orang Yunani, orang
yang filosofis, mencari hikmat. Tetapi bagi kita, orang yang dipanggil oleh
Allah dan yang percaya Tuhan Yesus, hikmat adalah Kristus. Kristus adalah hikmat
Allah. Satu Korintus 1:30 mengatakan bahwa oleh Dia (Allah) kita berada dalam
Kristus Yesus. Bagi kita, berada dalam Kristus adalah hikmat Allah. Saya tidak
bisa menjelaskan bagaimana Allah menaruh kita di dalam Kristus. Akan tetapi
saya memiliki keyakinan dan kepastian bahwa kita berada dalam Kristus.
Terpujilah Tuhan, kita semua berada di dalam-Nya! Da-lam hikmat-Nya, Allah
telah menaruh kita di dalam Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
31
No comments:
Post a Comment