Pembacaan Alkitab: Mat. 11:29; Ef. 4:1-3
Kita memelihara kesatuan Roh itu
menyiratkan bahwa kita sudah memiliki Roh itu. Jika kita tidak memiliki Dia,
mana mungkin kita memelihara-Nya? Namun, kebanyakan orang Kristen menggunakan
sebagian besar waktunya untuk hidup di luar Roh itu. Tindakan apa pun yang
dilakukan di luar Roh pemberi-hayat berarti perpecahan. Kapan kala kita
bersatu dengan Roh itu, hidup menurut Dia dan melakukan segala hal di
dalam-Nya, kita akan memelihara kesatuan tanpa sengaja berusaha berbuat
demikian. Tetapi bila kita bertindak di luar Roh itu, kita akan terpecah-belah
dan kehilangan kesatuan. Karena itu, daripada menyuruh kalian membicarakan kesatuan,
lebih baik saya menganjuri kalian memperhatikan Roh pemberi-hayat, yaitu Tuhan
sendiri yang menjadi hayat di batin Anda.
Bila kita ingin memelihara kesatuan Roh
itu, kita wajib memiliki suatu sifat insani yang wajar, yaitu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar, serta sifat insani yang bisa saling menanggung dalam kasih.
Jika kita tidak memiliki sifat insani yang sedemikian sebagai “modal”, niscayalah
kita tidak dapat menjalankan “bisnis” memelihara kesatuan Roh itu. Fakta bahwa
kebajikan-kebajikan disebutkan dalam ayat 2 ini sebelum kesatuan Roh itu dalam
ayat 3, mewujudkan bahwa kita harus memiliki kebajikankebajikan ini untuk
memelihara kesatuan Roh itu.
Jika kita ingin memiliki
kebajikan-kebajikan yang disebut dalam ayat 2, kita perlu suatu sifat insani
yang diubah. Dalam sifat insani alamiah kita tidak ada sifat rendah hati, lemah
lembut, atau sabar, tetapi kebajikankebajikan itu ada dalam sifat insani kita
yang telah diubah, yaitu dalam sifat insani Yesus. Dalam Matius 11:29, Tuhan
Yesus mengatakan betapa Ia lemah lembut dan rendah hati. Lemah-lembut dan
rendah hati merupakan ciri-ciri sifat insani Yesus. Lemah lembut atau rendah
hati yang seolah-olah kita miliki dalam diri kita sendiri hanyalah suatu
kepura-puraan dan tidak dapat menahan setiap ujian yang sesungguhnya. Terpujilah
Tuhan, karena sifat insani Yesus dalam hayat kebangkitan-Nya telah kita miliki
hari ini! Semakin kita diubah, semakin banyak sifat insani Yesus yang kita
miliki. Melalui memiliki sifat insani Kristus yang telah bangkit, kita akan
dengan spontan memiliki kebajikan-kebajikan yang diperlukan untuk memelihara
kesatuan Roh itu.
Roh yang berbaur ini terdapat dalam Roma
8:4 — “Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita yang tidak hidup
menurut daging, tetapi menurut Roh.” Roh di sini adalah roh insani kita
yang berbaur dengan Roh Kudus Allah. Lagi pula Roma 8:16 mengatakan, “Roh
itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.”
Ayat ini dengan jelas menunjukkan roh yang berbaur itu, yakni Roh itu dengan
roh kita. Dalam roh yang telah berbaur yang membentuk pasak-pasak penyatu,
terdapat sifat insani yang telah diubah berikut kebajikan-kebajikan rendah
hati, lemah lembut, dan sabar.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
2, Berita 36
No comments:
Post a Comment