Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 12:13; Ef. 4:4
Dalam menasihati kita untuk melindungi
kesatuan (Ef. 4:3), rasul menunjukkan tujuh hal yang membentuk dasar kesatuan
kita: satu Tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu
baptisan, dan satu Allah dan Bapa. Tujuh “satu” ini terbagi menjadi tiga kelompok.
Tiga yang pertama membentuk kelompok pertama, yaitu tentang Roh dengan Tubuh
sebagai ekspresi-Nya, dan berkaitan dengan satu pengharapan. Setelah dilahirkan
kembali dan dijenuhi dengan Roh sebagai esensnya, Tubuh ini memiliki
pengharapan diubah ke dalam keserupaan yang penuh akan Kristus. Tiga yang
berikutnya membentuk kelompok kedua, yaitu tentang Tuhan dengan iman dan
baptisan, supaya kita dapat disatukan dengan-Nya. Yang terakhir membentuk
kelompok ketiga, satu Allah dan Bapa, yang merupakan Perintis dan sumber dari
segala sesuatu. Roh sebagai Pelaksana Tubuh, Putra sebagai Pencipta Tubuh, dan
Allah Bapa sebagai Perintis Tubuh — ketiga dari Allah Tritunggal — semuanya
berhubungan dengan Tubuh. Yang Ketiga dari Trinitas disebutkan lebih dulu,
karena perhatian utama di sini adalah Tubuh, dan Roh itu merupakan esens, hayat,
dan suplai hayat Tubuh. Aliran itu kemudian menyusur kembali kepada Putra dan
kepada Bapa.
Antara satu Roh dengan satu pengharapan
terdapat suatu kaitan yang dalam. Jika kita tidak nampak kaitan ini, kita tidak
mungkin mengetahui mengapa Paulus menempatkan satu Roh dan satu pengharapan
bersamasama dengan satu Tubuh. Roh adalah esens dari satu Tubuh itu. Tanpa
Roh, Tubuh akan hampa dan tidak memiliki hayat. Tubuh di sini adalah Tubuh
Kristus, dan esens Tubuh Kristus adalah Roh itu. Karena itu, Tubuh dan esens
Tubuh adalah satu. Tubuh Kristus tidak mung-kin memiliki lebih dari satu esens.
Esens Tubuh yang unik ialah Roh.
Pengharapan dalam ayat 4 adalah pengharapan
kemuliaan (Kol. 1:27). Sebagai orang yang telah diselamatkan, kita mempunyai
pengharapan bahwa pada suatu hari Tuhan Yesus akan datang sebagai pengharapan
kemuliaan, dan melalui Dia tubuh kita yang hina akan ditransfigurasi (diubah
bentuk) (Flp. 3:21). Di satu pihak, kita menghargai tubuh kita karena ia
berguna, dan tanpa tubuh, kita tidak dapat hidup di dunia ini. Tetapi di pihak
lain, tubuh kita juga sangat mengganggu, karena se-ring lemah dan mudah sakit.
Karena itu, kita, kaum beriman dalam Kristus mempunyai pengharapan, pada suatu
hari tubuh kita yang mengganggu ini akan ditransfigurasi (diubah bentuk) secara
metabolis oleh Kristus, menjadi tubuh yang mulia.
Menurut Roma 8, pengharapan kita juga
menyiratkan penyataan kita sebagai putra-putra Allah. Hari ini kita menjadi
putra-putra Allah, namun keputraan kita masih tersembunyi, bahkan agak
misterius. Karena demikian, maka orang dunia memperlakukan kita sama seperti
orang lainnya. Mereka tidak mengetahui sama sekali bahwa kita ini putra-putra
Allah. Namun saatnya akan tiba, keputraan kita itu akan dinyatakan. Ketika itu,
tidak perlu lagi kita memberi tahu orang lain bahwa kita adalah orang Kristen.
Semua orang akan nampak dengan jelas bahwa kita adalah putra-putra Allah dalam
kemuliaan. Penyataan putra-putra Allah ini juga berarti pemuliaan putra-putra
Allah. Inilah pengharapan kita.
No comments:
Post a Comment