Pembacaan Alkitab: Ef. 3:14-21
Rasul Paulus memulai doanya dalam ayat 3:14
dengan kata “itulah sebabnya”. Penyebab doa Paulus tersembunyi dalam pasal 3.
Kita telah nampak bahwa dalam pasal ini Paulus menyajikan dirinya sebagai
teladan orang yang telah nampak ekonomi Allah. Paulus menerima wahyu bahwa
ekonomi Allah ialah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya,
agar mereka menjadi perlambangan dan perluasan Kristus yang adalah wujud Allah,
bagi ekspresi penuh Allah. Setelah menerima wahyu yang sedemikian, Paulus
menjadi seorang rasul, yaitu seorang utusan. Ia pun menjadi nabi, seorang yang
berbicara bagi Allah. Paulus tidak saja berbicara bagi Allah, ia bahkan
mengutarakan (keluar) Allah. Selaku juru bicara Allah, Paulus menyuplaikan
kekayaan Kristus yang tidak terduga kepada orang lain, agar mereka nampak wahyu
yang sama dan juga menjadi rasul dan nabi. Ini berarti Paulus berkeinginan
menghasilkan lebih banyak rasul dan nabi. Bahkan ia rela dipenjara untuk tujuan
tersebut. Tetapi, semakin ia dikurung di dalam penjara, ia semakin banyak
menerima wahyu dan semakin banyak Kristus yang dapat ia suplaikan kepada kaum
beriman untuk menjadikan mereka semua rasul dan nabi. Kesemuanya ini adalah
penyebab doa Paulus dalam Efesus 3.
Ada orang begitu mendengar bahwa semua
orang saleh dapat menjadi rasul dan nabi, mereka boleh jadi heran mengapa 1
Korintus 12:29 mengatakan, “Apakah mereka semua rasul, atau nabi, atau
pengajar?” Memang, tidak semua menjadi rasul atau nabi, tetapi, seperti
dikatakan dalam 1 Korintus 14:31, semua orang dapat bernubuat
(bertutur-sabda). Rasul dan nabi di sini ialah mereka yang menjadi pemimpin
dalam Perjanjian Baru. Perbedaan antara kita dengan mereka ialah bahwa mereka
adalah pemimpin, sedangkan kita adalah pengikut. Namun ini tidak berarti kita
tidak dapat melakukan apa yang dilakukan rasul dan nabi pemimpin itu.
Seprinsip dengan itu, perbedaan antara para
penatua dengan semua anggota lainnya dalam gereja lokal adalah para penatua
bertindak sebagai pemimpin dan anggotaanggota lainnya ialah pengikut. Namun,
ini tidak berarti para anggota lainnya tidak dapat melakukan apa yang dilakukan
para penatua. Sebaliknya, semua anggota wajib melakukan apa yang dilakukan
para penatua, bahkan melakukan lebih banyak. Betapa bedanya hal ini dengan
konsepsi kekristenan, yang menyatakan kaum awam tidak dapat melakukan apa yang
dilakukan oleh pendeta! Para penatua bukan kaum golongan atas; semuanya adalah
setingkat. Satu-satunya perbedaannya adalah para penatua bertindak sebagai
pemimpin, ibarat domba yang berjalan di depan kawanan. Demikian pula, para
rasul dan nabi pemimpin itu bukan lebih tinggi tingkatannya daripada kaum saleh
lainnya. Mereka mengepalai sedang kita semua mengikuti mereka melakukan apa
yang mereka lakukan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
32
No comments:
Post a Comment