Pembacaan Alkitab: Ef. 3:17; 2 Tim. 4:22
Dalam ayat 17 Paulus mengatakan bahwa oleh
iman Kristus berumah di dalam hati kita. Iman adalah substansiasi (substantiating)
dari hal-hal yang tidak terlihat (Ibr. 11:1). Berhuninya Kristus di dalam kita
adalah perkara yang rahasia dan abstrak. Kita memahaminya bukan dengan indra
fisik kita, tetapi dengan indra iman.
Hidup gereja tersusun dari orang-orang yang
berada dalam teladan Rasul Paulus. Kita semua perlu mengikuti Paulus dalam
menerima wahyu dalam roh kita dan dikuatkan ke dalam manusia batiniah kita.
Ketika Paulus sujud kepada Bapa, ia begitu kuat dalam manusia batiniahnya
sehingga tidak ada apa pun yang dapat menggoncangkan dan mengganggu dia.
Karena seluruh dirinya berada dalam rohnya, maka segala yang di luar tidak
berdaya menyusahkannya. Kita pun perlu diteguhkan sampai tingkat sedemikian,
sehingga tidak ada apa pun yang dapat menarik kita keluar dari manusia batiniah
kita. Lagi pula, kita perlu Kristus berumah di dalam hati kita, supaya kita
boleh diduduki dan dimiliki seluruhnya oleh Dia.
Ketika kita dikuatkan ke dalam manusia
batiniah kita dan Kristus berumah di dalam hati kita, kita baru dapat melihat
wahyu itu. Kita wajib menerima wahyu yang sama yang diberikan kepada para rasul
dan nabi yang di depan. Paulus tidak dapat menerima wahyu ini bagi kita, kita
harus menerimanya sendiri secara pribadi dan secara subyektif melalui dikuatkan
ke dalam manusia batiniah kita. Wahyu mengenai Kristus dan gereja ini adalah
ekonomi Allah, rahasia yang tersembunyi. Entah kita adalah rasul-rasul dan
nabi-nabi hari ini atau bukan, tergantung apakah kita telah nampak wahyu ini
atau belum. Jika kita tidak memiliki wahyu ini, tidak mungkin kita menjadi
rasul dan nabi. Kalau saya dulu datang ke Amerika Serikat tanpa wahyu ini,
semua perkataan saya akan sia-sia belaka. Tetapi saya telah datang dengan satu
wahyu, dan saya telah berbicara menurut wahyu ini. Maka hal ini membuat saya
menjadi seorang pengikut para rasul dan nabi dalam ministri Perjanjian Baru
Allah. Hari ini segenap kaum saleh, termasuk kaum muda, dapat menjadi
pengikut-pengikut yang sedemikian.
Ketika kita beroleh selamat, Kristus masuk
ke dalam roh kita. Sekarang kita wajib memberi-Nya kesempatan untuk
menyebarkan diri-Nya ke seluruh bagian manusia batiniah kita. Ketika kita
diteguhkan ke dalam manusia batinah kita, maka pintu akan terbuka bagi Kristus
untuk berkembang di dalam kita, yakni berkembang dari roh kita meluas ke
setiap bagian pikiran, emosi, dan tekad. Semakin Kristus berkembang di dalam
kita, Ia akan makin menetap dan berumah di dalam kita. Ini berarti Ia menduduki
setiap bagian insan batiniah kita, menguasai, dan meresapi semuanya itu dengan
diri-Nya sendiri. Akibatnya, kita tidak saja menerima wahyu, bahkan dipenuhi
Kristus. Lalu ke mana saja kita pergi, kita akan menjadi rasul, yang diutus,
dan nabi, juru bicara Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita
32
No comments:
Post a Comment