Pembacaan Alkitab: Ef. 2:15; 4:1-3
Memelihara kesatuan Roh itu memerlukan
transformasi (pengubahan). Sebab itu, kita tidak bisa mengharapkan seorang
beriman yang baru memelihara kesatuan Roh. Tidak ada gunanya menyuruh orang
baru memelihara kesatuan, karena memelihara kesatuan Roh memerlukan
transformasi. Bila Anda belum ditransformasi, Anda tidak akan memiliki sifat
rendah hati, atau lemah lembut yang dibutuhkan untuk memelihara kesatuan.
Semakin banyak transformasi kita, dengan spontan kita akan semakin mewarisi
sifat rendah hati, lemah lembut, dan sa-bar. Seluruh kebajikan ini merupakan
warisan kita melalui transformasi.
Ayat 3 mengatakan tentang memelihara
kesatuan Roh “dalam ikatan damai sejahtera”. Di atas salib Kristus telah
menghapus segala perbedaan yang disebabkan oleh ketetapan-ketetapan, dengan ini
Dia mengadakan damai sejahtera bagi Tubuh-Nya. Damai sejahtera ini harus
mengikat seluruh orang beriman dan menjadi ikatan yang menyatukan.
Sebelum Kristus tersalib, tidak ada damai
sejahtera di antara orang Yahudi dengan orang kafir. Menurut Efesus 2:15,
melalui dihapuskannya ketentuan-ketentuan pemisah oleh Kristus di dalam
daging-Nya dan melalui menciptakan kaum beriman Yahudi dan kafir menjadi satu
manusia baru, maka damai sejahtera itu telah terjadi di antara segenap kaum
beriman. Lagi pula, di atas salib, Kristus telah menanggulangi hal-hal negatif
yang terdapat di antara kita dengan Allah. Ini berarti Ia juga telah membuat
perdamaian antara manusia dengan Allah. Maka kini tidak ada lagi pemisahan atau
sekatan antara kaum beriman Yahudi dengan kaum beriman kafir, tidak ada pula
sekatan di antara kita dengan Allah. Namun, pada waktu Kitab Efesus ditulis,
masih ada orang-orang beriman Yahudi yang berpegang pada konsepsi bahwa mereka
harus dipisahkan dari kaum beriman kafir. Sebab itu, Paulus menegaskan bahwa
tembok pemisah telah dirubuhkan, dan kaum beriman Yahudi dan kafir harus
menjadi satu. Jika tidak, tidak mungkin terjadi kesatuan. Tanpa kesatuan tidak
mungkin pula ada satu Tubuh. Karena itu, dalam Efesus 4:3 Paulus dengan keras
mengatakan bahwa kita harus berusaha memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai
sejahtera. Bila kita mau melakukan hal ini, kita harus nampak bahwa
perbedaan-perbedaan di antara kita semua telah terhapus di atas salib.
Ikatan damai sejahtera ini sesungguhnya
adalah pekerjaan salib. Melalui pengalaman kita tahu bahwa bila kita menuju ke
atas salib, tidak ada perbedaan-perbedaan di antara kita dengan orang lain.
Namun, begitu kita turun dari salib, perbedaan-perbedaan akan muncul kembali.
Hal ini tidak saja terjadi dalam hidup gereja, tetapi juga terjadi dalam
kehidupan keluarga. Sering kali kasih antara suami istri terkubur di bawah
perbedaan-perbedaan yang muncul karena mereka turun dari salib. Satusatunya
cara untuk melenyapkan perbedaan-perbedaan itu ialah naik ke atas salib. Ketika
kita naik dan tinggal di atas salib, lenyaplah semua perbedaan itu dan damai sejahtera
akan kita miliki. Ketika kita tinggal di atas salib, damai sejahtera ini akan
menjadi ikatan yang di dalamnya kita memelihara kesatuan Roh. Karena itu,
untuk memelihara kesatuan Roh itu, perlulah kita mengalami transformasi dan
salib.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku
2, Berita 36
No comments:
Post a Comment