Pembacaan
Alkitab: Ef. 5:25-26
Kita telah menunjukkan bahwa ketika kita menerima
Kristus sebagai persona kita, kita mengalami Dia sebagai Roh pemberi-hayat yang
berbicara di dalam kita. Tujuan Tuhan dalam berbicara di batin kita bukan hanya
menyuruh kita berbuat atau tidak berbuat sesuatu, tetapi juga menyalurkan
diri-Nya sendiri ke dalam kita. Semakin Tuhan berbicara di batin kita, semakin
Ia menyalurkan diri-Nya ke dalam kita. Bila kita memberi tahu Tuhan bahwa kita
menginginkan Dia menjadi persona kita, maka mulailah Ia berbicara di dalam
kita.
Bahkan jika kita tidak mendengarkan pembicaraan-Nya,
Ia tetap menyalurkan diri-Nya kepada kita melalui pembicaraan-Nya. Acapkali
mungkin kita tidak menaati perkataan Tuhan dalam batin, tetapi Ia sedikit
banyak tetap memperluas diri-Nya di dalam kita. Yang dipentingkan Tuhan
terutama bukan berapa banyak kita menaati Dia, melainkan berapa banyak
kesempatan yang Dia miliki untuk menyalurkan diri-Nya kepada kita, dan
memperluas diri-Nya di dalam kita. Begitu Anda berkata, “Tuhan Yesus, aku
menerima Engkau menjadi personaku”, maka Tuhan mulai menyalurkan diri-Nya ke
dalam Anda. Akan tetapi, jika Anda berubah pikiran dan mengatakan kepada Tuhan
bahwa Anda ingin menarik kembali janji Anda, Ia akan berkata, “Sekalipun kamu
menarik kembali janjimu, Aku telah menyalurkan diri-Ku ke dalammu.” Bila kita
memberi tahu Tuhan bahwa kita tidak dapat menaati-Nya, Ia akan menjawab, “Aku
tidak peduli apakah kamu merasa dirimu dapat menaati-Ku atau tidak. Aku hanya
memperhatikan adakah kesempatan bagi-Ku untuk masuk ke dalammu.” Sekalipun kita
mengatakan kepada Tuhan bahwa kita tidak mau memenuhi janji yang kita buat dan
tidak mampu menaati Dia, Ia tetap menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita.
Semakin kita berbicara kepada-Nya, kita akan semakin “di-Kristuskan”.
Sekarang kita tiba pada perkara pembersihan. Dalam
pengudusan ada satu unsur baru ditambahkan ke dalam kita, sedang dalam
pembersihan ada unsur tertentu yang disingkirkan dari diri kita. Kita semua
perlu dibersihkan dari sifat atau watak kita yang alamiah. Tidak peduli berapa
baiknya bawaan Anda, watak alamiah Anda adalah satu masalah. Lagi pula,
kebiasaan, adatistiadat, dan peraturan buatan kita sendiri juga merupakan suatu
masalah. Kesemuanya ini perlu dihapus bersih.
Efesus 5:25 dan 26 mengatakan bahwa Kristus
menyerahkan diri-Nya bagi gereja, agar Ia dapat menguduskannya, membersihkannya
melalui air pembasuhan dalam firman. Dalam berita yang lalu kita menunjukkan
bahwa air dalam firman adalah Kristus sebagai Roh yang berbicara. Semakin
Kristus berbicara di batin kita, Ia semakin mengalir di batin kita. Air yang
mengalir ini bukan dalam logos,
firman konstan, melainkan dalam rhema,
firman yang saat ini, yaitu firman seketika. Ketika air ini membasuh kita,
keusangan kita akan disingkirkan. Pembasuhan ini adalah pembasuhan yang
metabolis, yang menyuplaikan unsur baru untuk menggantikan yang usang dan yang
mendatangkan transformasi. Karena itu, pembersihan bukanlah perkara pengajaran,
melainkan perkara menerima Kristus sebagai persona kita yang hidup. Ketika kita
menerima Dia sebagai persona kita, Ia akan menambahkan diri-Nya ke dalam kita
dan membasuh kita secara metabolis.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 56
No comments:
Post a Comment