Hitstat

02 April 2013

Efesus - Minggu 28 Selasa


Pembacaan Alkitab: Ef. 5:25-26


Kita telah menunjukkan bahwa ketika kita menerima Kristus sebagai persona kita, kita mengalami Dia sebagai Roh pemberi-hayat yang berbicara di dalam kita. Tujuan Tuhan dalam berbicara di batin kita bukan hanya menyuruh kita berbuat atau tidak berbuat sesuatu, tetapi juga menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Semakin Tuhan berbicara di batin kita, semakin Ia menyalurkan diri-Nya ke dalam kita. Bila kita memberi tahu Tuhan bahwa kita menginginkan Dia menjadi persona kita, maka mulailah Ia berbicara di dalam kita.

Bahkan jika kita tidak mendengarkan pembicaraan-Nya, Ia tetap menyalurkan diri-Nya kepada kita melalui pembicaraan-Nya. Acapkali mungkin kita tidak menaati perkataan Tuhan dalam batin, tetapi Ia sedikit banyak tetap memperluas diri-Nya di dalam kita. Yang dipentingkan Tuhan terutama bukan berapa banyak kita menaati Dia, melainkan berapa banyak kesempatan yang Dia miliki untuk menyalurkan diri-Nya kepada kita, dan memperluas diri-Nya di dalam kita. Begitu Anda berkata, “Tuhan Yesus, aku menerima Engkau menjadi personaku”, maka Tuhan mulai menyalurkan diri-Nya ke dalam Anda. Akan tetapi, jika Anda berubah pikiran dan mengatakan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menarik kembali janji Anda, Ia akan berkata, “Sekalipun kamu menarik kembali janjimu, Aku telah menyalurkan diri-Ku ke dalammu.” Bila kita memberi tahu Tuhan bahwa kita tidak dapat menaati-Nya, Ia akan menjawab, “Aku tidak peduli apakah kamu merasa dirimu dapat menaati-Ku atau tidak. Aku hanya memperhatikan adakah kesempatan bagi-Ku untuk masuk ke dalammu.” Sekalipun kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita tidak mau memenuhi janji yang kita buat dan tidak mampu menaati Dia, Ia tetap menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Semakin kita berbicara kepada-Nya, kita akan semakin “di-Kristuskan”.

Sekarang kita tiba pada perkara pembersihan. Dalam pengudusan ada satu unsur baru ditambahkan ke dalam kita, sedang dalam pembersihan ada unsur tertentu yang disingkirkan dari diri kita. Kita semua perlu dibersihkan dari sifat atau watak kita yang alamiah. Tidak peduli berapa baiknya bawaan Anda, watak alamiah Anda adalah satu masalah. Lagi pula, kebiasaan, adatistiadat, dan peraturan buatan kita sendiri juga merupakan suatu masalah. Kesemuanya ini perlu dihapus bersih.

Efesus 5:25 dan 26 mengatakan bahwa Kristus menyerahkan diri-Nya bagi gereja, agar Ia dapat menguduskannya, membersihkannya melalui air pembasuhan dalam firman. Dalam berita yang lalu kita menunjukkan bahwa air dalam firman adalah Kristus sebagai Roh yang berbicara. Semakin Kristus berbicara di batin kita, Ia semakin mengalir di batin kita. Air yang mengalir ini bukan dalam logos, firman konstan, melainkan dalam rhema, firman yang saat ini, yaitu firman seketika. Ketika air ini membasuh kita, keusangan kita akan disingkirkan. Pembasuhan ini adalah pembasuhan yang metabolis, yang menyuplaikan unsur baru untuk menggantikan yang usang dan yang mendatangkan transformasi. Karena itu, pembersihan bukanlah perkara pengajaran, melainkan perkara menerima Kristus sebagai persona kita yang hidup. Ketika kita menerima Dia sebagai persona kita, Ia akan menambahkan diri-Nya ke dalam kita dan membasuh kita secara metabolis.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 56

No comments: