Pembacaan
Alkitab: Ef. 6:10-11
Efesus 6:10 mengatakan, “Akhirnya,
hendaklah kamu kuat (dikuatkan Tl.) di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya.” Istilah Yunani yang diterjemahkan “dikuatkan” di sini memiliki
akar yang sama seperti kata kuasa dalam 1:19. Untuk menanggulangi musuh
Allah, berperang melawan kuasa-kuasa gelap yang jahat, kita perlu dikuatkan
dengan kekuatan kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan
mendudukkan Dia di surga, jauh melampaui semua roh jahat di udara. Fakta kita
beroleh kekuatan di dalam Tuhan menunjukkan bahwa dalam peperangan rohani
melawan Iblis dan kerajaannya yang jahat, kita hanya dapat berperang di dalam
Tuhan, bukan di dalam diri kita sendiri. Bila kita berada di dalam diri kita
sendiri, kita kalah.
Perintah agar kita dikuatkan menyiratkan
perlunya kita menggunakan tekad kita. Jika kita ingin beroleh kekuatan untuk
peperangan rohani, tekad kita harus perkasa dan terlatih. Kita tidak boleh
seperti ubur-ubur yang lemah tekadnya dan yang bimbang terombang-ambing. Pada
hakekatnya, orang yang bertekad kuat yang paling mudah bertobat. Lihatlah
Saulus dari Tarsus. Tatkala ia hendak pergi ke Damsyik dengan maksud menangkapi
semua orang yang menyeru nama Tuhan Yesus, ia malah ditangkap oleh Tuhan.
Karena memiliki tekad yang kuat, maka Saulus dapat memiliki pertobatan yang
kuat.
Fakta bahwa kita perlu dikuatkan di dalam
Tuhan, menunjukkan kita tidak dapat melakukan peperangan rohani di dalam diri
sendiri, kita hanya dapat berperang di dalam Tuhan dan di dalam kekuatan
kuasa-Nya. Da-lam Efesus 6:10 Paulus menunjukkan kekuatan dan kuasa.
Pertama-tama, kita dikuatkan oleh kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara
orang mati dan mengangkat-Nya menjadi Kepala atas segala sesuatu, kemudian
barulah kita mengenal kekuatan dan kuasa Allah.
Ayat 11 diawali dengan kata-kata: “Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah.” Untuk melakukan peperangan rohani,
kita tidak hanya perlu kuasa Tuhan, tetapi juga perlengkapan senjata Allah.
Senjata-senjata kita tidaklah berarti, tetapi senjata Allah, bahkan seluruh
perlengkapan senjata Allah baru berkuasa.
Seluruh perlengkapan senjata Allah adalah
untuk seluruh Tubuh Kristus, bukan untuk anggota Tubuh Kristus individu mana
pun. Gereja adalah pejuang yang korporat, dan kaum beriman adalah bagian dari
pejuang unik ini. Hanya pejuang yang korporat, bukan orang beriman yang
individu, dapat mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Kita harus
melakukan peperangan rohani dalam Tubuh, bukan sebagai individu-individu.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
63
No comments:
Post a Comment