Hitstat

26 April 2013

Efesus - Minggu 31 Jumat


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:10-11


Efesus 6:10 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat (dikuatkan Tl.) di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.” Istilah Yunani yang diterjemahkan “dikuatkan” di sini memiliki akar yang sama seperti kata kuasa dalam 1:19. Untuk menanggulangi musuh Allah, berperang melawan kuasa-kuasa gelap yang jahat, kita perlu dikuatkan dengan kekuatan kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di surga, jauh melampaui semua roh jahat di udara. Fakta kita beroleh kekuatan di dalam Tuhan menunjukkan bahwa dalam peperangan rohani melawan Iblis dan kerajaannya yang jahat, kita hanya dapat berperang di dalam Tuhan, bukan di dalam diri kita sendiri. Bila kita berada di dalam diri kita sendiri, kita kalah.

Perintah agar kita dikuatkan menyiratkan perlunya kita menggunakan tekad kita. Jika kita ingin beroleh kekuatan untuk peperangan rohani, tekad kita harus perkasa dan terlatih. Kita tidak boleh seperti ubur-ubur yang lemah tekadnya dan yang bimbang terombang-ambing. Pada hakekatnya, orang yang bertekad kuat yang paling mudah bertobat. Lihatlah Saulus dari Tarsus. Tatkala ia hendak pergi ke Damsyik dengan maksud menangkapi semua orang yang menyeru nama Tuhan Yesus, ia malah ditangkap oleh Tuhan. Karena memiliki tekad yang kuat, maka Saulus dapat memiliki pertobatan yang kuat.

Fakta bahwa kita perlu dikuatkan di dalam Tuhan, menunjukkan kita tidak dapat melakukan peperangan rohani di dalam diri sendiri, kita hanya dapat berperang di dalam Tuhan dan di dalam kekuatan kuasa-Nya. Da-lam Efesus 6:10 Paulus menunjukkan kekuatan dan kuasa. Pertama-tama, kita dikuatkan oleh kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mengangkat-Nya menjadi Kepala atas segala sesuatu, kemudian barulah kita mengenal kekuatan dan kuasa Allah.

Ayat 11 diawali dengan kata-kata: “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah.” Untuk melakukan peperangan rohani, kita tidak hanya perlu kuasa Tuhan, tetapi juga perlengkapan senjata Allah. Senjata-senjata kita tidaklah berarti, tetapi senjata Allah, bahkan seluruh perlengkapan senjata Allah baru berkuasa.

Seluruh perlengkapan senjata Allah adalah untuk seluruh Tubuh Kristus, bukan untuk anggota Tubuh Kristus individu mana pun. Gereja adalah pejuang yang korporat, dan kaum beriman adalah bagian dari pejuang unik ini. Hanya pejuang yang korporat, bukan orang beriman yang individu, dapat mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Kita harus melakukan peperangan rohani dalam Tubuh, bukan sebagai individu-individu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 63

No comments: