Pembacaan Alkitab: Yoh.
5:39-40; 2 Kor. 3:18
Kristus menguduskan, membersihkan, merawat,
dan memelihara kita agar kita dapat dipersembahkan kepada diri-Nya sendiri
sebagai gereja yang mulia. Persembahan Kristus atas gereja yang mulia itu
mencakup suatu proses yang dimulai dari zaman para rasul dan yang berlangsung
dari abad ke abad. Hari ini kita pun sedang berbagian dalam proses yang
melaluinya Kristus mempersembahkan gereja yang mulia kepada diri-Nya sendiri.
Persembahan itu adalah sasaran pengudusan, pembersihan, perawatan, dan
pemeliharaan-Nya.
Kita sudah melihat bahwa kedambaan Allah
ialah mendapatkan gereja yang mulia. Hanya Kristus yang menjadi ekspresi
kemuliaan Allah yang dapat membuat gereja menjadi mulia, sebab hanya Dia
sendirilah api kemuliaan yang membakar kemuliaan-Nya di dalam kita. Musa pernah
mengalami hal ini. Setelah Musa berada di hadirat Tuhan di atas gunung selama
40 hari, kulit mukanya menjadi bercahaya karena kemuliaan Allah (Kel.
34:29-35). Kemuliaan Tuhan telah membakar di dalamnya. Itu bukan akibat ajaran
agamis, melainkan karena ia memandang kemuliaan Allah secara langsung.
Banyak orang beriman telah tertutup oleh
berlapis-lapis selubung, tetapi mereka tidak menyadarinya. Karena itu, Paulus
berbeban agar kaum beriman tidak berselubung. Dengan muka yang tidak
berselubung barulah kita dapat memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan.
Dengan jalan inilah kita baru benar-benar ditransformasi dari satu tingkat
kemuliaan ke tingkat kemuliaan yang lain. Transformasi yang sedemikian terjadi
melalui Tuhan. Karena itu, kita tidak memandang doktrin dan ajaran, melainkan
memandang kemuliaan Tuhan. Lagi pula, kita bukan diajar atau dikoreksi,
melainkan ditransformasi menjadi serupa dengan gambar Kristus dari kemuliaan ke
kemuliaan.
Dalam ministri Tuhan kita terus berperang
untuk menyingkirkan selubung-selubung yang ada pada kaum saleh. Betapa liciknya
pengaruh agama! Kelicikannya terlihat dalam hal ia menyelubungi umat Tuhan.
Meskipun banyak orang yang mencari Tuhan dengan tulus, namun mereka sama sekali
telah diselubungi oleh agama melalui ajaran-ajaran dan konsepsi-konsepsinya.
Karena itu, sekali lagi saya katakan, kita di sini bukan untuk doktrin yang
harfiah, melainkan untuk pemulihan yang sejati mengenai pengalaman atas
Kristus. Kita semua perlu memiliki satu muka yang tidak berselubung untuk
memandang Tuhan.
Hari ini berbagai macam perkara bisa
menjadi selubung terhadap kita, seperti selubung bagi orang Yahudi. Orang
Yahudi terselubung oleh Kitab Suci, hukum Tau-rat, peraturan, dan agama Yahudi
sebagai sistem yang agamis. Hari ini orang-orang Kristen terselubung khususnya
oleh ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan. Saya berbeban agar semua selubung
disingkirkan, sehingga kaum beriman dapat memandang kemuliaan Tuhan dengan muka
yang tidak berselubung.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 60
No comments:
Post a Comment