Pembacaan Alkitab: Ef.
6:11-12
Marilah kita mengingat-ingat faktor-faktor
utama dan unsur-unsur dasar dalam keenam pasal Kitab Efesus. Dalam pasal 1
faktor utamanya ialah gereja sebagai Tubuh Kristus, unsur dasarnya ialah
perkataan indah Allah Tritunggal. Dalam pasal 2 faktor utamanya ialah gereja
sebagai tempat tinggal Allah, unsur dasarnya ialah kebangkitan dan Roh itu.
Dalam pasal 3 faktor utamanya ialah gereja sebagai kepenuhan Allah, unsur
dasarnya ialah kekayaan Kristus yang tidak terduga. Dalam pasal 4 faktor
utamanya ialah gereja sebagai manusia baru, unsur dasarnya ialah anugerah dan
realitas. Dalam pasal 5 faktor utamanya ialah gereja sebagai mempelai
perempuan, unsur dasarnya ialah kasih dan terang. Terakhir, dalam pasal 6
faktor utamanya adalah gereja sebagai pejuang, dan unsur dasarnya adalah
kekuatan dan perlengkapan persenjataan.
Karena hidup gereja sebagai mempelai
perempuan berada dalam kasih dan terang, menuntut sesuatu yang lembut dan
intim, maka Paulus memakai pernikahan sebagai ilustrasinya. Dalam kehidupan
pernikahan tidak ada tempat bagi kekuatan atau perlengkapan persenjataan.
Benda-benda itu bukan merupakan ciri-ciri gereja sebagai mempelai perempuan.
Sebagai mempelai perempuan gereja tidak menekankan masalah anugerah, realitas,
atau kekayaan Kristus, juga bukan membicarakan kebangkitan, Roh, atau perkataan
indah Allah Tritunggal. Yang dibutuhkan di sini khususnya adalah Allah sendiri
sebagai kasih dan terang. Seperti telah kita tunjukkan, kasih itu merupakan
esens batiniah Allah, dan terang adalah unsur Allah yang terekspresi dan yang
kelihatan. Ketika kita masuk ke dalam Allah untuk menjamah substansi
batiniah-Nya, kita akan mengalami-Nya sebagai kasih dan terang. Hidup gereja
yang wajar seharusnya berada dalam alam yang sedemikian.
Lalu mengapa Paulus menulis pasal 6? Pasal
6 ini perlu, sebab Allah masih harus menanggulangi musuh-Nya. Kalau tidak ada
musuh, kita boleh berhenti sampai ke tahap gereja sebagai mempelai perempuan
pada pasal 5 saja.
Menurut Wahyu 19, pejuang yang menyertai
Kristus untuk memerangi musuh ini adalah mempelai perempuan Kristus. Ini
berarti kita harus menjadi mempelai perempuan dalam kasih dan terang, kemudian
baru kita dapat maju sebagai pejuang beserta Kristus untuk melawan musuh.
Dengan demikian, pasangan ini, Kristus dan mempelai perempuan-Nya akan
menaklukkan musuh.
Semoga kita semua terkesan bahwa hidup
gereja yang sesuai dengan hasrat Allah harus berada dalam kasih dan terang, dan
kedua unsur ini adalah unsur Allah sendiri. Dalam substansi batiniah Allah kita
memiliki kasih dan terang. Di sini kita memiliki hidup gereja yang top, yaitu
gereja sebagai mempelai perempuan. Sasaran Kitab Efesus ialah memasukkan kita
ke dalam substansi batiniah Allah untuk mengenal Dia sebagai kasih dan terang.
Di sini kita harus hidup dalam persekutuan yang intim ketika kita menikmati
pancaran terang dan kasih dalam kemanisannya.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Efesus, Buku 3, Berita 61
No comments:
Post a Comment