Hitstat

20 April 2013

Efesus - Minggu 30 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:11-12


Marilah kita mengingat-ingat faktor-faktor utama dan unsur-unsur dasar dalam keenam pasal Kitab Efesus. Dalam pasal 1 faktor utamanya ialah gereja sebagai Tubuh Kristus, unsur dasarnya ialah perkataan indah Allah Tritunggal. Dalam pasal 2 faktor utamanya ialah gereja sebagai tempat tinggal Allah, unsur dasarnya ialah kebangkitan dan Roh itu. Dalam pasal 3 faktor utamanya ialah gereja sebagai kepenuhan Allah, unsur dasarnya ialah kekayaan Kristus yang tidak terduga. Dalam pasal 4 faktor utamanya ialah gereja sebagai manusia baru, unsur dasarnya ialah anugerah dan realitas. Dalam pasal 5 faktor utamanya ialah gereja sebagai mempelai perempuan, unsur dasarnya ialah kasih dan terang. Terakhir, dalam pasal 6 faktor utamanya adalah gereja sebagai pejuang, dan unsur dasarnya adalah kekuatan dan perlengkapan persenjataan.

Karena hidup gereja sebagai mempelai perempuan berada dalam kasih dan terang, menuntut sesuatu yang lembut dan intim, maka Paulus memakai pernikahan sebagai ilustrasinya. Dalam kehidupan pernikahan tidak ada tempat bagi kekuatan atau perlengkapan persenjataan. Benda-benda itu bukan merupakan ciri-ciri gereja sebagai mempelai perempuan. Sebagai mempelai perempuan gereja tidak menekankan masalah anugerah, realitas, atau kekayaan Kristus, juga bukan membicarakan kebangkitan, Roh, atau perkataan indah Allah Tritunggal. Yang dibutuhkan di sini khususnya adalah Allah sendiri sebagai kasih dan terang. Seperti telah kita tunjukkan, kasih itu merupakan esens batiniah Allah, dan terang adalah unsur Allah yang terekspresi dan yang kelihatan. Ketika kita masuk ke dalam Allah untuk menjamah substansi batiniah-Nya, kita akan mengalami-Nya sebagai kasih dan terang. Hidup gereja yang wajar seharusnya berada dalam alam yang sedemikian.

Lalu mengapa Paulus menulis pasal 6? Pasal 6 ini perlu, sebab Allah masih harus menanggulangi musuh-Nya. Kalau tidak ada musuh, kita boleh berhenti sampai ke tahap gereja sebagai mempelai perempuan pada pasal 5 saja.

Menurut Wahyu 19, pejuang yang menyertai Kristus untuk memerangi musuh ini adalah mempelai perempuan Kristus. Ini berarti kita harus menjadi mempelai perempuan dalam kasih dan terang, kemudian baru kita dapat maju sebagai pejuang beserta Kristus untuk melawan musuh. Dengan demikian, pasangan ini, Kristus dan mempelai perempuan-Nya akan menaklukkan musuh.

Semoga kita semua terkesan bahwa hidup gereja yang sesuai dengan hasrat Allah harus berada dalam kasih dan terang, dan kedua unsur ini adalah unsur Allah sendiri. Dalam substansi batiniah Allah kita memiliki kasih dan terang. Di sini kita memiliki hidup gereja yang top, yaitu gereja sebagai mempelai perempuan. Sasaran Kitab Efesus ialah memasukkan kita ke dalam substansi batiniah Allah untuk mengenal Dia sebagai kasih dan terang. Di sini kita harus hidup dalam persekutuan yang intim ketika kita menikmati pancaran terang dan kasih dalam kemanisannya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 61

No comments: