Hitstat

24 April 2013

Efesus - Minggu 31 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:5-9


Dalam Efesus 6:5-9 Paulus membahas hubungan antara hamba dengan tuan. Mengenai hubungan ini, ia terlebih dulu menasihati para hamba, karena pada umumnya merekalah yang menyebabkan kesulitan. Ayat 5 mengatakan, “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus.” Pada zaman rasul, hamba dibeli oleh tuannya, dan tuannya memiliki hak atas hidupnya. Beberapa hamba dan tuan menjadi saudara dalam gereja. Sebagai saudara dalam gereja, mereka setara dan tanpa perbedaan (lihat Kol. 3:11), tetapi di rumah, mereka yang adalah hamba masih wajib menaati saudara-saudara yang adalah tuan mereka menurut daging.

Dalam ayat 6 Paulus meneruskan, “Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati manusia, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati (jiwa) melakukan kehendak Allah.” Jika seorang saudara yang adalah hamba berdiri pada kedudukannya dan menaati tuannya, dalam pandangan Tuhan dia adalah hamba Kristus, melakukan kehendak Allah, dan dia melayani seperti melayani Tuhan dan bukan melayani manusia (ayat 7). Hamba yang demikian melakukan kehendak Allah dari jiwa mereka. Frase “hati” dalam bahasa aslinya adalah “jiwa”, yaitu apa yang ada di dalam. Ini berarti tidak saja melayani dengan tubuh jasmani, tetapi juga dengan hati. Para hamba harus melayani “seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia”. Ini menunjukkan bahwa yang dikehendaki Paulus ialah membawa para hamba itu kepada Tuhan. Keinginannya ialah agar mereka dapat belajar melayani tuan mereka seperti melayani Tuhan.

Mengenai hamba, Paulus menarik kesimpulan pada ayat 8, “Kamu tahu bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.” Semua perbuatan baik yang kita lakukan, akan kita terima kembali dari Tuhan dan ini menjadi pahala bagi kita. Jika para hamba melakukan perkara yang baik, Tuhan akan membalasnya dengan yang baik pula. Ini berarti perkara baik yang mereka lakukan akan menjadi suatu pahala bagi mereka.

Dalam ayat 9 Paulus berkata, “Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di surga dan Ia tidak memandang muka.” Para tuan, yang memiliki hak atas hidup hamba-hamba yang telah mereka beli, perlu membuang ancaman mereka, karena Tuhan di surga adalah Tuan yang sesungguhnya baik atas mereka maupun atas para hamba. Secara daging, ada orang yang menjadi hamba, dan ada pula yang menjadi tuan. Tetapi dalam pandangan Tuhan, tidak ada perbedaan antara hamba dengan majikan. Menurut Kolose 3:11, dalam manusia baru tidak ada hamba maupun orang merdeka. Dalam gereja, kita semua adalah saudara. Akan tetapi, dalam daging masih terdapat perbedaan antara para hamba dan para majikan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 62

No comments: