Hitstat

25 April 2013

Efesus - Minggu 31 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:23; 3:4, 19


Bagian dari Efesus 1:1 hingga 6:9 menggenapkan wahyu pada sisi positif tentang gereja menggenapkan tujuan kekal Allah. Tetapi pada sisi negatif, tentang gereja menanggulangi musuh Allah, lebih banyak lagi yang perlu dibahas. Dalam kelima pasal pertama, pada sisi positifnya, gereja dilukiskan dalam berbagai cara untuk menggenapkan kehendak kekal Allah. Pada sisi negatif, gereja dalam pasal 6 diperlihatkan sebagai pejuang, untuk mengalahkan musuh Allah, Iblis. Untuk itu, gereja harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Pada tahun 1928 Saudara Watchman Nee mengadakan sidang istimewa pemenang yang pertama mengenai “Peperangan Rohani”. Dalam sidang istimewa kali itu, Iblis, si jahat, telah ditelanjangi habis-habisan. Saudara Watchman Nee menegaskan bahwa dalam alam semesta ada tiga kemauan: kemauan Allah, kemauan Iblis, dan kemauan manusia. Jika kita ingin mengetahui bagaimana gereja dapat menjadi pejuang Allah untuk terjun ke dalam peperangan rohani, kita harus mengetahui ketiga kemauan ini. Kemauan Allah yang swa-ada bersifat kekal, dan bukan ciptaan. Sebagai makhluk ciptaan, para malaikat juga mempunyai satu kemauan. Satu di antara malaikat-malaikat ini, penghulu malaikat, ditunjuk Allah untuk menguasai alam semesta yang sudah ada sebelum Adam tercipta. Karena posisinya yang tinggi dan keelokannya, penghulu malaikat ini menjadi sombong. Kesombongan ini membangkitkan keinginan jahat, yang menjadi kemauan Iblis. Karena itu, di samping ada kemauan Allah, kehendak Allah, ada pula kemauan yang kedua, kehendak yang kedua karena sekarang kemauan Iblis itu berlawanan dengan kemauan Allah.

Semua peperangan bersumber pada konflik dari kemauan-kemauan itu. Sebelum kemauan Iblis bangkit melawan kemauan Allah, tidak ada peperangan di alam semesta ini. Persengketaan dalam alam semesta ini dimulai dari pemberontakan penghulu malaikat melawan Allah. Pemberontakan itu merupakan permulaan seluruh peperangan yang sekarang terjadi di antara bangsa-bangsa, masyarakat, keluarga, dan perorangan. Sepanjang sejarah telah terjadi peperangan antar bangsa, kelompok, dan perorangan, bahkan di dalam batin pribadi. Sebagai contoh, Anda mungkin mengalami suatu peperangan batin antara akal Anda dengan hawa nafsu Anda. Berbagai peperangan itu semua bersumber pada pertikaian antara kemauan Allah dengan kemauan Iblis.

Kita tidak tahu berapa lamanya waktu di antara pemberontakan Iblis dengan penciptaan Adam. Kita hanya tahu pada suatu waktu, Allah menciptakan manusia dan memberinya satu kemauan insani yang bebas. Karena Allah itu agung, Ia memberi manusia satu kemauan yang bebas. Seorang yang agung tidak pernah memaksa siapa pun untuk mengikutinya. Dengan memberi manusia satu kemauan yang bebas, Allah menunjukkan bahwa Ia tidak akan memaksa manusia mematuhi-Nya. Ketika saya masih muda, saya mengira tidaklah bijaksana bila Allah menciptakan manusia dengan memberinya kemauan bebas. Jika saya adalah Allah, saya akan membuat manusia tidak mungkin mempunyai pilihan. Saya akan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga ia hanya dapat mengikuti Allah semata. Akan tetapi, dalam keagungan-Nya, Allah telah mengaruniakan kebebasan memilih kepada manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 63

No comments: