Pembacaan
Alkitab: Ef. 1:23; 3:4, 19
Bagian dari Efesus 1:1 hingga 6:9
menggenapkan wahyu pada sisi positif tentang gereja menggenapkan tujuan kekal
Allah. Tetapi pada sisi negatif, tentang gereja menanggulangi musuh Allah,
lebih banyak lagi yang perlu dibahas. Dalam kelima pasal pertama, pada sisi
positifnya, gereja dilukiskan dalam berbagai cara untuk menggenapkan kehendak
kekal Allah. Pada sisi negatif, gereja dalam pasal 6 diperlihatkan sebagai
pejuang, untuk mengalahkan musuh Allah, Iblis. Untuk itu, gereja harus
mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.
Pada tahun 1928 Saudara Watchman Nee
mengadakan sidang istimewa pemenang yang pertama mengenai “Peperangan Rohani”.
Dalam sidang istimewa kali itu, Iblis, si jahat, telah ditelanjangi
habis-habisan. Saudara Watchman Nee menegaskan bahwa dalam alam semesta ada
tiga kemauan: kemauan Allah, kemauan Iblis, dan kemauan manusia. Jika kita
ingin mengetahui bagaimana gereja dapat menjadi pejuang Allah untuk terjun ke
dalam peperangan rohani, kita harus mengetahui ketiga kemauan ini. Kemauan
Allah yang swa-ada bersifat kekal, dan bukan ciptaan. Sebagai makhluk ciptaan,
para malaikat juga mempunyai satu kemauan. Satu di antara malaikat-malaikat
ini, penghulu malaikat, ditunjuk Allah untuk menguasai alam semesta yang sudah
ada sebelum Adam tercipta. Karena posisinya yang tinggi dan keelokannya,
penghulu malaikat ini menjadi sombong. Kesombongan ini membangkitkan keinginan
jahat, yang menjadi kemauan Iblis. Karena itu, di samping ada kemauan Allah,
kehendak Allah, ada pula kemauan yang kedua, kehendak yang kedua karena
sekarang kemauan Iblis itu berlawanan dengan kemauan Allah.
Semua peperangan bersumber pada konflik
dari kemauan-kemauan itu. Sebelum kemauan Iblis bangkit melawan kemauan Allah,
tidak ada peperangan di alam semesta ini. Persengketaan dalam alam semesta ini
dimulai dari pemberontakan penghulu malaikat melawan Allah. Pemberontakan itu
merupakan permulaan seluruh peperangan yang sekarang terjadi di antara
bangsa-bangsa, masyarakat, keluarga, dan perorangan. Sepanjang sejarah telah
terjadi peperangan antar bangsa, kelompok, dan perorangan, bahkan di dalam
batin pribadi. Sebagai contoh, Anda mungkin mengalami suatu peperangan batin
antara akal Anda dengan hawa nafsu Anda. Berbagai peperangan itu semua
bersumber pada pertikaian antara kemauan Allah dengan kemauan Iblis.
Kita tidak tahu berapa lamanya waktu di
antara pemberontakan Iblis dengan penciptaan Adam. Kita hanya tahu pada suatu
waktu, Allah menciptakan manusia dan memberinya satu kemauan insani yang bebas.
Karena Allah itu agung, Ia memberi manusia satu kemauan yang bebas. Seorang
yang agung tidak pernah memaksa siapa pun untuk mengikutinya. Dengan memberi
manusia satu kemauan yang bebas, Allah menunjukkan bahwa Ia tidak akan memaksa
manusia mematuhi-Nya. Ketika saya masih muda, saya mengira tidaklah bijaksana
bila Allah menciptakan manusia dengan memberinya kemauan bebas. Jika saya
adalah Allah, saya akan membuat manusia tidak mungkin mempunyai pilihan. Saya
akan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga ia hanya dapat mengikuti
Allah semata. Akan tetapi, dalam keagungan-Nya, Allah telah mengaruniakan
kebebasan memilih kepada manusia.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
63
No comments:
Post a Comment