Pembacaan
Alkitab: Ef. 5:25-27
Untuk mengalami pengudusan yang sejati,
kita hanya perlu berkontak dengan Tuhan dan menerima-Nya sebagai hayat dan
persona kita. Kita perlu berdoa, “Tuhan Yesus, Engkaulah hayat dan personaku.
Terimalah aku, dudukilah aku, dan milikilah aku. O Tuhan, masuklah ke setiap
pelosok hatiku, penuhilah hatiku dengan diri-Mu sendiri, dan berumahlah dalam
hatiku. Tuhan, aku tidak peduli apakah aku berbeda atau tidak, aku pun tidak
memperhatikan perilakuku. Aku hanya ingin Engkau memenuhi aku dan tertampil
keluar melalui aku.” Bila Anda berkontak dengan Tuhan demikian, Ia akan
berangsurangsur dan dengan wajar bertambah di dalam diri Anda. Pertambahan
Kristus inilah yang dapat menguduskan Anda.
Pengudusan yang subyektif tidak dapat terjadi
melalui ajaran, melainkan melalui pekerjaan Kristus yang hidup di batin. Itulah
sebabnya kita menekankan fakta bahwa dalam pemulihan Tuhan kita sangat sedikit
memperhatikan doktrin tertulis, tetapi sangat memperhatikan pengalaman atas
Kristus sebagai hayat dan persona kita. Saya tidak dapat menyatakan betapa
beratnya beban dalam hati saya terhadap masalah ini. Kalau saya dapat membantu
kaum saleh memahami apa itu pengudusan, saya percaya barulah beban saya ini
akan terlepas. Ingatlah bahwa pengudusan sekali-kali bukan masalah perilaku
atau perbaikan secara luaran. Allah damba menyalurkan unsur Kristus ke dalam
kita dari hari ke hari. Hanya unsur inilah yang dapat membuat kita dikuduskan.
Dalam pengudusan yang subyektif ada unsur
Kristus yang ditambahkan kepada kita, tetapi dalam pembersihan, ada sesuatu
dari kita yang terkikis, khususnya sifat alamiah kita. Ketika kita dibersihkan,
sifat alamiah kita dibasuh bersih. Sifat adalah aspek yang terdalam dari diri
kita, yaitu akar dari diri kita. Sifat tertentu itu sudah ada sejak kita
dilahirkan. Maka, sifat sepenuhnya berada di dalam. Akan tetapi karakter, yaitu
kombinasi dari sifat, adat-istiadat, dan kebiasaan sebagian di dalam, ada
sebagian lagi di luar, sedang perilaku sama sekali berada di luar. Tuhan Yesus
tidak begitu memperhatikan perilaku kita, Ia lebih memperhatikan karakter kita,
dan Ia paling memperhatikan sifat kita. Ketika Kristus menambahkan unsur-Nya ke
dalam kita, Ia juga membersihkan kita dan menyingkirkan sifat alamiah kita.
Pembersihan-Nya menyingkirkan unsur alamiah kita dari lubuk batin kita.
Pembasuhan atas sifat alamiah kita tidak
dapat dilaksanakan melalui ajaran, melainkan hanya melalui penyaluran unsur
Kristus ke dalam kita. Bila unsur Kristus ditambahkan, saat itu pula ada
sesuatu yang berasal dari diri kita akan terkikis. Karena itu, di satu aspek,
kita beroleh penambahan Kristus, di aspek lain, kita mengalami pengikisan atas
sifat alamiah kita. Secara berangsur-angsur Kristus ditambahkan ke dalam diri
kita, dan sifat alamiah kita terkikis habis. Hasil dari proses ini ialah
transformasi, yaitu suatu perubahan metabolis yang olehnya unsur baru tersusun
ke dalam kita, sedang unsur usang kita disingkirkan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
58
No comments:
Post a Comment