Pembacaan
Alkitab: Kej. 2:18
Melalui pengudusan, pembasuhan, perawatan,
dan pengasuhan, Kristus akan memperoleh satu gereja yang mulia sebagai mempelai
perempuan-Nya. Seperti halnya Hawa berasal dari Adam dan kembali kepada Adam
menjadi satu daging, begitu pula gereja berasal dari Kristus dan akan kembali
kepada Kristus menjadi satu roh dengan-Nya. Allah ingin agar gereja yang
berasal dari Kristus dan kembali kepada Kristus akan menjadi satu gereja yang
mulia, satu gereja yang mengekspresikan Allah dan menyatakan Dia. Melalui
pengudusan, pembasuhan, perawatan, dan pengasuhan, gereja sedang dijenuhi
dengan esens Allah. Dengan jalan ini gereja akan menjadi mempelai perempuan
untuk mengekspresikan Kristus. Setiap gereja lokal hari ini harus menjadi satu
ekspresi Allah yang sedemikian.
Empat pasal pertama Kitab Efesus membahas
penggenapan kehendak kekal Allah. Untuk ini Allah memerlukan manusia baru yang
universal, gereja sebagai manusia yang dewasa penuh dalam pasal 4. Dalam
hubungan ini, manusia baru adalah aspek gereja yang tertinggi. Dari gereja
sebagai perhimpunan (kumpulan orang) kita maju kepada gereja sebagai keluarga
Allah, kemudian kepada gereja sebagai Tubuh, dan terakhir kepada gereja sebagai
manusia yang dewasa penuh.
Seiring dengan kebutuhan tergenapnya
kehendak Allah, perlu pula Kristus beroleh kepuasan. Dalam Kristus ada
keinginan, hasrat yang dalam untuk beroleh kepuasan. Hanya gereja yang menjadi
mempelai perempuan yang dapat memuaskan hasrat dalam hati Kristus itu.
Bahkan dalam hubungan antara suami dan
istri, istri harus memperhatikan kepuasan suaminya, tidak hanya melakukan
perkara-perkara tertentu bagi suaminya. Sebelum penciptaan Hawa, Alkitab
menerangkan, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kej.
2:18). Karena itu, perempuan diciptakan untuk memenuhi kepuasan laki-laki.
Berdasarkan Alkitab, kepuasan seorang pria tergantung pada wanita. Dalam Efesus
5 Paulus mempersembahkan gereja sebagai mempelai perempuan bagi kepuasan
Kristus. Seperti telah kita lihat, apa yang diperlukan gereja untuk menjadi
mempelai perempuan bukan hanya realitas dan anugerah, tetapi juga kasih dan
terang.
Gereja yang menjadi manusia baru bagi
penggenapan kehendak Allah dan mempelai perempuan bagi kepuasan hasrat hati
Kristus, juga pejuang untuk menaklukkan musuh Allah. Melalui peperangan rohani
gereja sebagai pejuang, maka problem Allah tentang musuh telah selesai. Jika
gereja ingin menjadi pejuang yang menaklukkan musuh, ia harus perkasa dan
memiliki perlengkapan senjata dari Allah. Jadi, gereja adalah manusia baru
untuk penggenapan kehendak Allah, mempelai perempuan untuk kepuasan Kristus,
dan pejuang untuk mengalahkan musuh Allah.
Antara bagian gereja sebagai mempelai
perempuan (5:22-33) dengan gereja sebagai pejuang (6:10-20) kita dapati 6:1-9,
yang membicarakan hubungan antara anakanak dengan orang tua dan antara para
hamba dengan para tuan. Jika kita mengabaikan bagian firman ini, kita tidak
dapat menjadi mempelai perempuan dan pejuang yang tepat.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
62
No comments:
Post a Comment