Pembacaan
Alkitab: 2 Kor. 3:18; 4:6
Sasaran ekonomi Allah ialah agar kita semua
memancarkan kemuliaan-Nya. Ketika kita berada di bawah pancaran yang demikian,
kita pun menikmati kemanisan Kristus yang hidup di dalam kita sebagai hayat dan
persona kita. Hal ini bukan melalui ajaran, melainkan melalui Kristus menjenuhi
diri kita dengan diri-Nya sendiri sesuai dengan ekonomi Allah. Kaum saleh yang
menerima jalan ekonomi Allah adalah mereka yang dibangun dengan kemuliaan
Allah.
Dalam 2 Korintus 4:6 Paulus juga
membicarakan perihal kemuliaan: “Sebab Allah yang telah berfirman, ‘Dari
dalam gelap akan terbit terang!’, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di
dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan
Allah yang tampak pada wajah (Yesus) Kristus.” Kata wajah di sini ditujukan
kepada raut muka Tuhan, yaitu penyertaan-Nya. Betapa perlunya kita memiliki
penyertaan Tuhan Yesus di batin kita! Penyertaan-Nya adalah kemuliaan Allah
sendiri, sebab kemuliaan Allah berada pada wajah Kristus. Kalau Kristus hanya
Kristus yang obyektif di surga, tidak mungkin kita memiliki pancaran wajah-Nya
di batin kita, kita pun tidak dapat memiliki pengalaman atas kemuliaan-Nya yang
berhuni di batin. Kita sudah menunjukkan bahwa kemuliaan adalah manifestasi
Allah. Sekarang, menurut ayat ini, kita melihat lebih lanjut bahwa kemuliaan
adalah wajah Yesus Kristus. Ketika kita memiliki wajah-Nya, kita pun memiliki
kemuliaan. Ketika kita berada dalam penyertaan Kristus dan berada di hadapan
wajah-Nya, kita berada dalam kemuliaan.
Dalam 2 Korintus 3:18 Paulus berkata, “Kita
semua memancarkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Karena
kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita sedang diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
Keperluan kita hari ini ialah memandang dan mencerminkan kemuliaan Tuhan.
Ketika kita nampak kemuliaan-Nya, kita akan diubah (ditransformasi).
Perhatikan, Paulus tidak berkata bahwa kita akan dibetulkan, diperbaiki, atau
bahkan dikoreksi, melainkan ia menunjukkan bahwa kita akan ditransformasi
menjadi serupa dengan gambar Kristus. Kita bukan ditransformasi dari satu
perbuatan ke perbuatan lain, atau dari satu kerohanian ke kerohanian lain, juga
bukan ditransformasi dari satu kemenangan ke kemenangan lain.
Haleluya, kita ditransformasi dari
kemuliaan ke kemuliaan! Sumber dari transformasi ini bukanlah suatu doktrin
yang harfiah, melainkan Tuhan Roh itu. Semakin kita memandang kemuliaan Tuhan
dan ditransformasi oleh Tuhan Roh itu dari kemuliaan ke kemuliaan, semakinlah
Tuhan memperoleh gereja yang mulia yang menjadi kedambaan-Nya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita
59
No comments:
Post a Comment