Pembacaan Alkitab: Kol. 3:16
Kolose 3:16 mengatakan, “Hendaklah perkataan Kristus tinggal dengan limpahnya di antara kamu,
sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan
sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap
syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Di sini Paulus berkata bahwa
perkataan Kristus harus tinggal di dalam kita, menghuni kita. Hal ini
menyiratkan perkataan Kristus itu hidup. Sesuatu yang dapat tinggal dalam kita
atau menghuni dalam kita pasti adalah sesuatu yang hidup.
Ungkapan Paulus dalam ayat ini menunjukkan bahwa perkataan
Kristus mirip dengan satu persona yang hidup. Paulus nyaris mempersonifikasikan
perkataan Kristus. Ia menyuruh kita membiarkan perkataan ini tinggal di dalam
kita seperti seorang manusia yang hidup. Perkataan Kristus memang sebenarnya
adalah persona Kristus yang hidup. Tidak hanya demikian, menurut Perjanjian
Baru, persona Kristus yang hidup ialah Roh itu. Yesus adalah nama persona ini, dan
Roh itu adalah realitas persona ini. Karena itu, setiap kali kita memanggil
nama Tuhan Yesus, yang datang adalah Roh itu. Kita juga telah menunjukkan bahwa
firman dengan Roh adalah satu. Jadi, ketika perkataan Kristus tinggal di dalam
kita, Roh itu pun berhuni di dalam kita.
Dalam Kolose 3:16 Paulus menyuruh kita membiarkan perkataan
Kristus tinggal dengan limpahnya di dalam kita “dengan segala hikmat”. Pernahkah Anda memikirkan apa artinya
perkataan Kristus tinggal di dalam Anda dengan segala hikmat? Jika kita ingin
mengerti makna ungkapan ini, kita harus membedakan arti hikmat dengan
pengetahuan. Pengetahuan terutama berkaitan dengan fungsi pikiran, sedangkan
hikmat berkaitan dengan fungsi roh kita. Ini berarti, bila perkataan Kristus
ingin tinggal di dalam kita dengan segala hikmat, perlulah kita melatih roh kita.
Jika kita menggunakan pikiran kita untuk menghafalkan firman, maka firman akan
tinggal dalam kita sebagai pengetahuan. Menghafalkan ayat-ayat Alkitab adalah fungsi pikiran
yang berkaitan dengan pengetahuan, bukan fungsi roh yang berkaitan dengan
hikmat. Tinggalnya firman di dalam kita dengan segala hikmat ditujukan kepada
sedapat mungkin membiarkan firman ini tinggal di dalam kita melalui latihan
roh. Hikmat lebih dalam, lebih halus, dan lebih indah daripada pengetahuan.
Hikmat berasal dari latihan roh kita.
Ketika Paulus berbicara tentang membiarkan perkataan Kristus tinggal
dengan limpahnya di dalam kita dalam Kolose 3:16, ia tidak menyebut pembacaan
Alkitab yang merupakan latihan pikiran. Sebaliknya, ia menyebut hikmat yang menyiratkan
latihan roh. Hasil latihan roh ialah hikmat, tetapi hasil latihan pikiran ialah
pengetahuan.
Dalam ayat ini Paulus juga membicarakan “mengajar dan menegur seorang akan yang lain sambil menyanyikan mazmur
dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu”. Di sini Paulus tidak mengatakan mengajar dan menegur dengan cara
biasa, melainkan mengajar dan menegur dengan mazmur, puji-pujian, dan nyanyian
rohani. Lagi pula, Paulus menunjukkan bahwa dengan bernyanyi kita perlu
membiarkan perkataan Kristus tinggal dengan limpahnya di dalam kita. Kita juga dapat
mengajar dan menegur dengan bernyanyi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 40
No comments:
Post a Comment