Pembacaan Alkitab: Yes. 51:11; Ef. 3:17
Ada beberapa orang Kristen, terutama mereka yang beraliran
Pentakosta, yang menyanyikan ayat-ayat dari Alkitab. Namun, yang mereka
nyanyikan sebagian besar dari Perjanjian Lama. Itu memang baik, tetapi
ayat-ayat itu tidak sekaya bila kita menyanyikan ayat-ayat Perjanjian Baru.
Khususnya, kita harus menyanyikan keempat surat yang menjadi jantung wahyu
ilahi — Galatia, Efesus, Filipi, dan Kolose — untuk menikmati kekayaan Kristus
yang tidak terduga.
Dalam sidang gereja adakalanya kita menyanyikan “Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai” (Yes. 51:11). Menyanyikan ayat tersebut memang bisa mendorong
dan membebaskan kita, tetapi tidak dapat dibandingkan dengan kelimpahan bila kita
menyanyikan ayat-ayat dari Surat Efesus. Kita khususnya perlu menyanyikan ayat-ayat
yang menyampaikan kekayaan Kristus kepada kita. Sekali lagi saya menganjuri
kalian untuk menyanyibacakan Surat Galatia, Efesus, Filipi, dan Kolose. Keempat
surat tersebut sungguh penuh dengan kekayaan ilahi. Alangkah limpah ruahnya
kekayaan yang terdapat dalam ayat-ayat seperti Kolose 2:9 dan Efesus 3:17: Segala
kepenuhan ke-Allahan tinggal di dalam Kristus, dan Kristus berumah di dalam
hati kita!
Menurut Ibrani 1, Allah hari ini berfirman melalui AnakNya. Selaku
kaum beriman, para rasul memiliki Anak Allah, Kristus, dan Kristus ini hidup di
dalam mereka. Karena itu, apa pun yang rasul katakan dengan Kristus, adalah
perkataan Kristus. Sebab itu, kita harus menganggap semua perkataan yang ditulis
Paulus adalah perkataan Kristus; dan pada hakikatnya, seluruh kitab Perjanjian
Baru adalah perkataan Kristus. Saya harap pada suatu hari kita bisa menciptakan
lagu-lagu tentang seluruh kitab Perjanjian Baru. Hal itu akan membantu kita
untuk menyanyikan perkataan Kristus. Kemudian, kita pun dapat menciptakan lagu bagi
setiap ayat dari kitab Perjanjian Baru.
Semakin banyak kita memakan firman hidup, kita akan semakin
disusun oleh firman. Kita akan dijenuhi dan disusun sepenuhnya oleh Kristus.
Kemudian, pikiran kita menjadi pikiran Kristus, perkataan kita menjadi
perkataan Kristus, dan tindak tanduk kita menjadi tindak tanduk Kristus. Inilah cara
untuk memperhidupkan Kristus.
Memperhidupkan Kristus dengan cara dijenuhi oleh firman jauh
berbeda dengan membulatkan tekad kita untuk memperhidupkan Kristus dan berdoa
mohon bantuan Tuhan. Dari pengalaman saya tahu bahwa cara bertekad yang demikian
tidak ada manfaatnya. Dahulu saya sering berdoa, “Tuhan, aku mohon bantuan-Mu
untuk memperhidupkan Engkau sejak sekarang dan seterusnya.” Saya memang
berhasil dalam jangka pendek, tetapi tidak lama kemudian, pada hari itu juga, saya
kembali gagal memperhidupkanNya. Lalu saya mengakui kegagalan saya dan mohon
rahmat-Nya untuk membantu saya memperhidupkan Dia. Akhirnya, saya tahu, cara
untuk memperhidupkan Kristus bukanlah mohon bantuan-Nya, melainkan setiap hari
menerima perawatan dari firman hidup. Sebagai contoh, untuk beroleh kesehatan
jasmani, jalannya bukan berdoa, melainkan harus makan makanan yang bergizi dari
hari ke hari. Demikian pula, jika kita ingin beroleh kesehatan rohani dan
memperhidupkan Kristus, kita harus menerima firman Allah ke dalam kita
terus-menerus. Hanya dengan berdoa mohon bantuan Tuhan tidak ada manfaatnya.
Yang bermanfaat ialah tiap hari datang kepada firman Allah dan diinfus dengan
kekayaan Kristus. Kita semua harus terbuka dari lubuk diri kita dan menggunakan
roh kita untuk menerima firman Allah ke dalam kita, tidak hanya dengan
membacanya, tetapi juga dengan berdoa, bernyanyi, bermazmur, bersyukur, dan berseru
kepada Tuhan. Kemudian kekayaan firman akan menjenuhi seluruh diri kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 41
No comments:
Post a Comment