Pembacaan Alkitab: Fllp. 4:13; Kol. 3:17
Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa di dalam nama Tuhan
bukan sekadar memakai nama-Nya sebagai stempel atau tanda tangan untuk
penutupan suatu doa, melainkan berarti di dalam persona Tuhan Yesus. Ketika
Kristus Sang Anak datang di dalam nama Bapa, Dia tidak memakai nama Bapa
sebagai tanda tangan atau stempel. Sebaliknya, Dia datang dalam persona Bapa.
Jangan mengira ketika Tuhan Yesus datang, hanya Anaklah yang datang, dan Bapa
tidak datang. Tidak, ketika Anak datang, Bapa pun datang di dalam Dia dan bersama-sama
dengan Dia. Yohanes 14:23 membuktikan hal ini: “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku
akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama
dengan dia.” Di satu pihak, di sini Tuhan mengatakan Bapa mengasihi kita;
di pihak lain, Ia mengatakan Bapa dan Anak datang kepada kita dan tinggal
bersama-sama kita. Menurut ayat ini, jika kita mengasihi Anak,
Bapa akan mengasihi kita. Lalu, Bapa dan Anak akan tinggal bersama-sama dengan
kita. Ini menunjukkan ketika Anak datang kepada kita, Bapa pun datang. Namun,
ini tidak berarti Bapa datang menyusul Anak. Bapa datang di dalam Anak, yaitu
secara saling huni, saling mendiami. Yohanes 14:11 mengatakan bahwa Anak di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Anak. Istilah kecil “di dalam” ini sangat penting,
sebab istilah ini menunjukkan perihal saling huni. Tuhan datang di dalam Bapa
dan dengan Bapa di dalamNya. Inilah artinya Anak datang dalam nama Bapa.
Pikiran kita harus diperbarui dalam memahami makna berdoa di
dalam nama Tuhan dan melakukan segala sesuatu dalam nama-Nya. Jangan lagi menganggap
ungkapan “dalam nama Tuhan Yesus” sebagai stempel pengesahan. Kita sangat perlu
nampak bahwa di dalam nama Tuhan Yesus berarti kita menjadi satu dengan Dia, kita
berada di dalam Dia, dan Dia di dalam kita. Seperti halnya Anak di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Anak secara saling huni, kita pun harus menjadi satu dengan
Tuhan sedemikian. Kita dan Tuhan Yesus harus saling huni; yakni, kita perlu
berada di dalam Dia dan memiliki Dia di dalam kita. Kemudian kita benar-benar
berada di dalam nama Tuhan.
Dalam Kolose 3:17 Paulus berkata, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan,
lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur melalui
Dia kepada Allah, Bapa kita.” Melakukan segala sesuatu di dalam nama Tuhan
Yesus berkaitan dengan membiarkan perkataan Kristus menjenuhi
kita dan meresapi kita. Kita akan dipenuhi, diresapi, dan dijenuhi dengan
firman melalui berdoa, bernyanyi, dan bermazmur dengan firman, dan mengucap
syukur kepada Allah Bapa atas firman. Dengan cara inilah seluruh diri kita,
pikiran, tekad, emosi, dan roh kita akan dibangkitkan.
Kolose 3:17 berkaitan dengan Filipi 4:13, di mana Paulus berkata
bahwa ia dapat melakukan segala hal di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadanya.
Kalau kata “di dalam Dia” tidak sekadar istilah tetapi suatu hal yang
praktis dan riil bagi kita, maka kita perlu membiarkan perkataan Kristus
menjenuhi seluruh diri kita. Bila perkataan Kristus masuk ke dalam kita dan membangkitkan
kita secara batiniah, kita akan benar-benar menjadi satu dengan Kristus. Kita
akan ada di dalam Dia dengan sesungguhnya dalam pengalaman. Lalu, sebagaimana
kita hidup dengan makanan yang kita makan, cerna, dan serap, kita pun akan melakukan
segala hal dalam nama Dia, yakni yang telah menjenuhi, meresapi, dan berbaur
dengan kita, dan yang telah menjadi satu secara riil dengan kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Filipi, Buku 2, Berita 42
No comments:
Post a Comment