Hitstat

27 January 2014

Filipi - Minggu 23 Senin



Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:1; 1 Yoh. 1:1-2


Dalam berita terdahulu telah kita tunjukkan bahwa firman hayat adalah perwujudan Allah yang hidup. Sekarang kita ingin membahas lebih lanjut, yakni firman hayat dengan Kristus yang hidup adalah satu. Firman adalah perwujudan Allah yang hidup juga adalah satu dengan Kristus yang hidup. Satu Yohanes 1:1-2 mengatakan, “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan telah dinyatakan kepada kami.” Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Firman hidup adalah Anak Allah, Kristus. Karena itu, Firman hidup atau hayat adalah satu dengan Kristus yang hidup.

Allah Tritunggal sangat rahasia, jauh di luar pengertian kita. Mengatakan Allah itu tritunggal berarti Dia itu tiga-satu. Dalam bahasa Inggris, kata triune berasal dari bahasa Latin tri, berarti tiga, dan une, berarti satu. Jadi, kata ini sebenarnya bukan berarti tiga di dalam satu, melainkan tiga-satu, yakni tritunggal.

Yohanes 1:1 mengatakan, “Pada mulanya ada Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Dalam ayat ini salah satu anak kalimat mengatakan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan ada lagi yang mengatakan Firman itu adalah Allah. Mengatakan Firman itu bersama-sama dengan Allah, tampaknya menunjukkan Firman terpisah dengan Allah, namun mengatakan Firman itu adalah Allah berarti Firman dengan Allah adalah satu. Sebenarnya Firman dan Allah itu satu atau dua? Kita boleh mengatakan bahwa Mereka adalah dua-satu, sekalipun dalam bahasa kita tidak ada ungkapan demikian (sebab tidak ada fakta demikian dalam kebudayaan kita). Tetapi, kita perlu bahasa ilahi untuk mengungkapkan realitas ilahi ini.

Hari ini banyak orang Kristen golongan fundamental menyatakan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah tiga persona yang terpisah. Namun, berdasarkan Alkitab, kita boleh mengatakan Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbeda, tetapi Mereka sama sekali tidak terpisah. Tuhan Yesus berkata, “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yoh. 14:10). Jika demikian bagaimana Bapa dapat terpisah dengan Anak? Ia juga berkata, “Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Kalau demikian, bagaimana pula Anak bisa menjadi persona yang terpisah dari Bapa? Selain itu, pemakaian kata depan (preposisi) para dalam Injil Yohanes berarti “dari dan dengan” sangatlah bermakna. Tuhan Yesus, Sang Anak bukan hanya dari Allah, tetapi juga bersama-sama dengan Allah. Ketika Ia datang dari Bapa, Ia tetap bersama-sama dengan Bapa (Yoh. 6:46; 8:16, 29; 16:32). Demikian pula, Roh Kudus tidak saja diutus dari Bapa, tetapi juga dari dan dengan Bapa (Yoh. 15:26). Ini menunjukkan ketika Roh datang dari Bapa, Ia datang bersama-sama dengan Bapa. Karena itu, walau Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbeda, Mereka tidak mungkin terpisah. Tiga dari ke-Allahan ini tidak mungkin terpisah. Meskipun Mereka tiga, tetapi sesungguhnya Mereka adalah satu. Pada faktanya Mereka memang adalah tritunggal.

Berdasarkan Alkitab, kita memiliki Allah yang unik yang disebut Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Matius 28:19 menunjukkan bahwa tiga dari ke-Allahan ini hanya mempunyai satu nama. Ayat ini membicarakan pembaptisan kaum beriman ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Di sini kita nampak adanya nama yang tiga-satu. Walau bahasa kita tidak cukup untuk mengungkapkannya, ini adalah fakta ilahi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 45

No comments: