Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:1; 1 Yoh. 1:1-2
Dalam berita terdahulu telah kita tunjukkan bahwa firman hayat
adalah perwujudan Allah yang hidup. Sekarang kita ingin membahas lebih lanjut,
yakni firman hayat dengan Kristus yang hidup adalah satu. Firman adalah
perwujudan Allah yang hidup juga adalah satu dengan Kristus yang hidup. Satu
Yohanes 1:1-2 mengatakan, “Apa yang telah
ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata
kami, yang telah kami saksikan dan yang kami raba dengan tangan kami tentang
Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah
dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan
memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa
dan telah dinyatakan kepada kami.” Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Firman
hidup adalah Anak Allah, Kristus. Karena itu, Firman hidup atau hayat adalah satu dengan Kristus yang hidup.
Allah Tritunggal sangat rahasia, jauh di luar pengertian kita.
Mengatakan Allah itu tritunggal berarti Dia itu tiga-satu. Dalam bahasa
Inggris, kata triune berasal dari
bahasa Latin tri, berarti tiga, dan une, berarti satu. Jadi, kata ini
sebenarnya bukan berarti tiga di dalam satu, melainkan tiga-satu, yakni
tritunggal.
Yohanes 1:1 mengatakan, “Pada
mulanya ada Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.” Dalam ayat ini salah satu anak kalimat mengatakan Firman itu
bersama-sama dengan Allah, dan ada lagi yang mengatakan Firman itu adalah
Allah. Mengatakan Firman itu bersama-sama dengan Allah, tampaknya menunjukkan
Firman terpisah dengan Allah, namun mengatakan Firman itu adalah Allah berarti
Firman dengan Allah adalah satu. Sebenarnya Firman dan Allah itu satu atau dua?
Kita boleh mengatakan bahwa Mereka adalah dua-satu, sekalipun dalam bahasa
kita tidak ada ungkapan demikian (sebab tidak ada fakta demikian dalam
kebudayaan kita). Tetapi, kita perlu bahasa ilahi untuk mengungkapkan realitas
ilahi ini.
Hari ini banyak orang Kristen golongan fundamental menyatakan
bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah tiga persona yang terpisah. Namun,
berdasarkan Alkitab, kita boleh mengatakan Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbeda,
tetapi Mereka sama sekali tidak terpisah. Tuhan Yesus berkata, “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yoh. 14:10). Jika demikian
bagaimana Bapa dapat terpisah dengan Anak? Ia juga berkata, “Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Kalau demikian, bagaimana pula Anak bisa menjadi
persona yang terpisah dari Bapa? Selain itu, pemakaian kata depan (preposisi) para dalam Injil Yohanes berarti “dari
dan dengan” sangatlah bermakna. Tuhan Yesus, Sang Anak bukan hanya dari Allah,
tetapi juga bersama-sama dengan Allah. Ketika Ia datang dari Bapa, Ia tetap
bersama-sama dengan Bapa (Yoh. 6:46; 8:16, 29; 16:32). Demikian pula, Roh Kudus tidak saja
diutus dari Bapa, tetapi juga dari dan dengan Bapa (Yoh. 15:26). Ini menunjukkan
ketika Roh datang dari Bapa, Ia datang bersama-sama dengan Bapa. Karena itu,
walau Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbeda, Mereka tidak mungkin terpisah. Tiga
dari ke-Allahan ini tidak mungkin terpisah. Meskipun Mereka tiga, tetapi
sesungguhnya Mereka adalah satu. Pada faktanya Mereka memang adalah tritunggal.
Berdasarkan Alkitab, kita memiliki Allah yang unik yang disebut
Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Matius 28:19 menunjukkan bahwa tiga dari ke-Allahan
ini hanya mempunyai satu nama. Ayat ini membicarakan pembaptisan kaum beriman
ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Di sini kita nampak adanya nama yang
tiga-satu. Walau bahasa kita tidak cukup untuk mengungkapkannya, ini adalah
fakta ilahi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 45
No comments:
Post a Comment