Pembacaan Alkitab: Flp. 2:12-16
Dalam Filipi 2:12 Paulus menyuruh kita mengerjakan keselamatan kita
sendiri dengan takut dan gentar. Dalam 1:19-20 Paulus menyinggung sesuatu tentang menghasilkan
keselamatan, tetapi dalam 2:12 ia menyuruh kita mengerjakan keselamatan kita.
Dalam ayat 13 ia menjelaskan lebih lanjut, “Karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaanNya.” Dalam pasal 1 keselamatan datang dari suplai yang limpah
lengkap dari Roh Yesus Kristus; tetapi di sini keselamatan datang dari Allah yang
beroperasi (bekerja) di batin kita. Sekarang kita harus tahu bahwa Allah yang beroperasi
sebenarnya adalah Roh Yesus Kristus. Persona yang beroperasi di batin kita,
baik dalam kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya adalah Roh Yesus Kristus
yang berhuni dalam batin dengan suplai-Nya yang limpah lengkap.
Menurut ayat 16, jalan atau cara kita bercahaya seperti
bintang-bintang ialah menyatakan firman hayat. Menyatakan firman hayat berarti
menyajikan firman itu kepada orang, mempersembahkannya kepada orang, bahkan
menerapkannya kepada orang. Ini adalah melayankan Kristus kepada orang lain,
atau mempersembahkan Kristus kepada orang lain. Apakah yang Anda persembahkan
kepada keluarga, kerabat, tetangga, teman kuliah, sahabat, atau teman sekelas
Anda? Apakah yang Anda sajikan kepada mereka? Jawaban Anda seharusnya: Aku mempersembahkan,
menyajikan, dan menerapkan Kristus kepada mereka dalam situasi mereka. Inilah
artinya menyatakan firman hayat. Firman hayat sebenarnya adalah ekspresi
Kristus yang hidup. Bercahaya seperti bintang-bintang berarti memperbesar
Kristus, dan menyatakan firman hidup berarti memperhidupkan Kristus.
Filipi 1:19-21 dan 2:12-16 keduanya mengacu kepada satu hal. Dalam
pasal 1 Paulus berkata bahwa keadaannya akan menghasilkan keselamatan baginya,
sehingga ia tidak beroleh malu, melainkan akan memperbesar Kristus. Itulah
artinya memperhidupkan Kristus. Dalam pasal 2 Paulus menyuruh kita mengerjakan
keselamatan kita menurut operasi Allah di batin kita, sehingga kita tidak akan
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, melainkan akan bercahaya seperti
bintang-bintang, dan menyatakan firman hayat. Jadi Filipi 2:12-16 adalah definisi
1:19-21. Dalam 1:19 ada suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus, dan Roh
ini adalah Allah yang beroperasi di dalam kita. Tidak hanya demikian, memperbesar
Kristus berarti bercahaya seperti bintang-bintang, tanpa bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan; dan memperhidupkan Kristus berarti menyatakan firman hayat.
Hal ini membawa kita kepada hal yang sangat penting: untuk
memperhidupkan Kristus pertama-tama kita harus menerima firman hayat dan disusun
olehnya. Sejak kita dilahirkan, kita sudah berangsur-angsur disusun oleh kebudayaan.
Kebudayaan telah terinfus ke dalam kita melalui keluarga dan masyarakat kita.
Akhirnya, kebudayaan yang terinfus ke dalam kita menjadi susunan kita. Dengan
otomatis kita hidup menurut kebudayaan yang telah tersusun ke dalam kita. Kita
juga memperhidupkan apa yang telah terinfus ke dalam kita. Anak-anak hidup
menurut apa yang telah diinfuskan ke dalam mereka oleh orang tua mereka.
Sekarang, karena telah diselamatkan, kita tidak seharusnya memperhidupkan
kebudayaan. Sebagai contoh, satu orang beriman dari suku bangsa A tidak
seharusnya memperhidupkan kebudayaan, filsafat, atau etika suku bangsa A.
Sebaliknya, ia harus memperhidupkan Kristus. Tetapi, bagaimana kita dapat
memperhidupkan Kristus? Jika kita ingin memperhidupkan Kristus, kita harus
menerima firman ke dalam diri kita, dan mengizinkannya menjenuhi kita. Firman
yang menjenuhi kita akan berangsur-angsur menggantikan kebudayaan yang telah
terinfus ke dalam kita. Semakin kita terinfus dengan firman, kita akan semakin
ditransformasi. Dengan spontan pikiran, kasih, keinginan, dan percakapan kita akan
menjadi Kristus. Akhirnya kita tidak memperhidupkan kebudayaan, melainkan memperhidupkan
Kristus. Satu-satunya cara untuk memperhidupkan Kristus ialah dijenuhi dengan
firman hayat-Nya. Firman hayat yang terinfus ke dalam kita akan mengikis bersih
segala unsur kebudayaan dan menjadi susunan baru dalam manusia batiniah kita.
Dengan demikianlah kita akan memperhidupkan Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 39
|
No comments:
Post a Comment