Pembacaan Alkitab: Flp. 2:16; Kol. 3:16
Kita perlu menerima Alkitab sebagai kitab hayat. Seluruh isi
Alkitab adalah firman hayat. Sebagai firman hayat, Alkitab adalah makanan kita.
Bukankah bodoh sekali kalau kita hanya mempelajari makanan dan tidak
memakannya? Jika kita ingin menyelidiki makanan kita, tetapi tidak memakannya,
akhirnya kita akan mati kelaparan. Demikian pula, jika kita tidak memakan
firman, kita akan mati secara rohani. Karenanya penting sekali kita memakan
firman melalui mendoabacakan dan menyanyikannya.
Ketika kita mendoabacakan Filipi 2:14-16, jangan hanya mendoabacakan
ayat-ayat ini secara keseluruhan, melainkan berkonsentrasilah pada kata-kata
atau frase-frase yang penting. Kita perlu mendoabacakan kata-kata seperti
bersungut-sungut, berbantah-bantahan, tidak beraib dan tidak bernoda, tidak
bercela, anak-anak Allah, angkatan yang bengkok dan sesat, bercahaya,
bintang-bintang, dunia, menyatakan, firman, dan hayat. Boleh jadi kita sangat
tidak suka bersungut-sungut, berbantah-bantahan, dan angkatan yang bengkok dan
sesat. Namun, kata-kata “sungutsungut”, “berbantah-bantahan” dan “angkatan yang
bengkok dan sesat” dalam ayat-ayat ini dapat menyuplaikan hayat kepada kita.
Jika kita mendoabacakan dan menyanyikannya, kita akan beroleh suplaian hayat
melaluinya. Memang kita harus membenci sungut-sungut, tetapi kita harus
mengapresiasi istilah ini melalui mendoabacakan dan menyanyikannya. Tambahan
pula, kita tidak saja harus memakan kata-kata itu, tetapi juga mencerna
semuanya, agar firman itu boleh menjadi bagian dari susunan kita.
Orang-orang yang pernah mendengarkan berita saya bertahun-tahun
adakalanya heran melihat saya selalu memiliki sesuatu yang baru dan segar untuk
dilayankan kepada kaum saleh. Semakin saya mendoabacakan Filipi 2:14-16, saya
semakin mengetahui bahwa kita dapat menyampaikan berita demi berita dari
ayat-ayat ini. Kita boleh menyampaikan satu berita tentang bersungut-sungut,
dan satu berita lain untuk berbantah-bantahan. Kemudian, kita perlu satu berita tentang tidak
beraib dan tidak bernoda. Tidak beraib berarti tanpa kekurangan pada perilaku
kita secara lahiriah, dan tidak bernoda berarti murni dalam karakter batiniah
kita. Secara lahiriah, perilaku kita perlu sempurna tanpa kekurangan; secara
batiniah, karakter kita perlu murni dan polos. Hal-hal ini sesungguhnya dapat
menjadi pokok pembicaraan seluruh berita. Namun, orang-orang Kristen mungkin
membaca ayat-ayat ini dengan mengira semua itu memang semestinya demikian.
Mereka tidak bertanya atau menyelidiki apakah yang Paulus maksud dengan tidak
beraib dan tidak bernoda.
Bila kita setiap hari dipenuhi dengan kekayaan firman hidup,
dengan spontan kita akan menyatakan firman hayat itu. Kita akan menyajikan
firman hayat itu kepada orang lain dan mempersembahkannya kepada mereka. Ini
berarti memperbesar Kristus dan memperhidupkan Kristus. Kristus sendiri adalah
firman hidup, firman hayat. Karena itu, bila kita dipenuhi dengan firman hayat,
kita akan menyatakan dan memperbesar Kristus. Inilah cara memperhidupkan
Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 46
No comments:
Post a Comment