Pembacaan Alkitab: Flp. 2:5-16
Sekarang teladan yang diwahyukan dalam Filipi 2:5-11 harus
menjadi keselamatan kita. Ini ditunjukkan oleh perkataan “dengan demikian” pada awal ayat 12 (Tl.). Setelah memberi kita
satu penglihatan yang jelas dari Kristus sebagai teladan kita yang ajaib, Paulus
berkata, “Dengan demikian,
Saudara-saudaraku yang terkasih ... tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan
takut dan gentar.”
Sebagai teladan kita, Kristus itu inklusif juga eksklusif.
Teladan ini eksklusif karena ia terpisah dari setiap hal yang duniawi, daging,
atau dosa. Hal-hal negatif tidak ada bagian di dalam-Nya juga tidak ada
hubungan dengan-Nya. Tetapi di pihak positif, Ia itu almuhit, karena Dialah
Juruselamat, manusia-Allah yang mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sendiri,
dan yang telah ditinggikan serta dimuliakan oleh Allah. Teladan ini tersedia
bagi kita, maka sekarang kita wajib mengerjakan keselamatan kita sendiri.
Mengerjakan keselamatan kita berarti mengerjakan teladan ini dan
menjadi satu cetakan ulang dari teladan ini dalam pengalaman kita. Sebagai
teladan, Kristus dapat diibaratkan selembar huruf contoh yang dipakai untuk
mencetak buku, sedang pengalaman subyektif kita atas teladan yang menjadi
keselamatan kita dapat diibaratkan cetakan halaman-halaman buku itu. Dalam
membuat sejilid buku, setiap halaman huruf contoh harus dicetak berulang-ulang
hingga menjadi banyak buku. Dalam pengalaman kita, Juruselamat, manusia-Allah
ini harus dicetak ulang dan menjadi keselamatan subyektif kita. Keselamatan
yang kita kerjakan tidak lain adalah Kristus sebagai teladan kita.
Kita telah nampak, sebagai teladan kita, Kristus mengosongkan
dan merendahkan diri-Nya sendiri, dan ditinggikan serta dimuliakan oleh Allah.
Saudari-saudari, menurut Anda ketika Anda bersungut-sungut apakah Allah akan
datang meninggikan Anda? Saudara-saudara, apakah Anda percaya ketika Anda
berbantah-bantahan Allah akan datang memuliakan Anda? Allah pasti tidak akan
meninggikan atau memuliakan kita ketika kita bersungut-sungut atau
berbantah-bantahan. Oh, kita perlu diselamatkan dari sungut-sungut dan perbantahan!
Baik sungut-sungut atau perbantahan semua adalah tanda
pemberontakan dan pembangkangan. Dalam ayat 12 Paulus berkata bahwa
orang-orang Filipi “senantiasa taat”. Kita juga harus taat — taat kepada
Kristus sebagai teladan kita. Sebagai teladan kita, Tuhan Yesus tidak
bersungutsungut dan berbantah-bantahan. Sebaliknya, Ia mengosongkan dan
merendahkan diri-Nya sendiri. Sekarang kita harus menaati teladan ini. Kita
sudah mengetahui bahwa Kristus tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
melainkan mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sendiri.
Dalam hidup gereja atau hidup pernikahan kita sering terjadi
kasus bersungut-sungut dan perbantahan. Para saudari boleh jadi secara lahiriah
berperilaku cukup serasi, tetapi dalam batin mereka mungkin sering
bersungut-sungut kepada suaminya. Saudari yang mana yang berani mengaku tidak
pernah bersungut-sungut atau menggerutu terhadap suatu hal dalam hidup gereja?
Kalau saudari-saudari tidak bersungut-sungut secara lahiriah, tentu mereka
menggerutu dalam batin. Ketika para saudara mendengar saudari-saudari
bersungut-sungut, mereka mungkin bereaksi dengan perbantahan. Karena kita
bersungut-sungut dan berbantah-bantah, maka kita perlu keselamatan yang riil
yang diwahyukan dalam Filipi 2. Ini bukan keselamatan yang kita terima sekali
untuk selamanya, melainkan yang harus kita kerjakan, agar kita setiap hari
tertolong dari kelemahan-kelemahan kita. Kita telah menunjukkan bahwa
keselamatan ini adalah Kristus sebagai teladan kita. Jadi, teladan dan
keselamatan adalah satu. Teladan adalah keselamatan, dan keselamatan adalah
teladan yang dikerjakan di dalam kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 43
No comments:
Post a Comment