Pembacaan Alkitab: Flp. 4:1-7
Dari sekian banyak kebajikan insani, Paulus membicarakan
kebaikan hati dalam 4:5. Seperti yang akan kita lihat, kebajikan khusus ini
berkaitan dengan hal-hal penting lainnya dalam Filipi 3 dan 4. Sebagai contoh,
kebaikan hati berkaitan dengan kemampuan melakukan segala hal di dalam Kristus,
dan berkaitan pula dengan belajar rahasia kepuasan dalam segala keadaan. Selain
itu, untuk memiliki kebaikan hati kita juga harus memenuhi syarat menurut apa
yang dikatakan dalam 3:15-16.
Dalam kehidupan keluarga kita kebaikan hati sangat diperlukan.
Kehidupan keluarga yang baik adalah hasil dari kebaikan hati. Jika seorang
suami atau istri menyatakan kebaikan hati terhadap satu sama lain dan terhadap anakanak
mereka, mereka akan memiliki sebuah kehidupan pernikahan dan kehidupan keluarga
yang sangat indah. Akan tetapi, bila mereka tidak menyatakan kebaikan hati,
mereka secara serius akan merusak kehidupan mereka bersama sebagai keluarga.
Para orang tua harus berhikmat dalam berbicara kepada anak-anak
mereka. Seorang anak mungkin perlu dikoreksi, tetapi orang tua harus
mempertimbangkan saat yang tepat untuk berbicara kepadanya. Seorang ayah harus
bertanya kepada dirinya sendiri apakah ia seharusnya menegur anaknya di hadapan
anak-anak lain atau bahkan di hadapan ibunya. Adakalanya mendisiplinkan seorang
anak di hadapan orang lain bukanlah suatu hal yang bijaksana. Betapa banyaknya
hikmat yang harus kita miliki dalam mendidik anak-anak kita! Jika kita tidak
memiliki kebaikan hati, kita tidak akan memiliki hikmat. Di aspek lainnya, jika
kita tidak memiliki hikmat yang memadai, kita pun tidak dapat menyatakan
kebaikan hati.
Jika kita ingin menampilkan kebaikan hati, kita juga perlu sabar.
Kebanyakan orang tua merasa sulit untuk sabar ketika mereka mendisiplinkan
anak-anak mereka. Misalkan, seorang saudara ingin menegur salah seorang
anaknya. Jauh lebih baik kalau ia menunggu beberapa jam sebelum mengatakan
sesuatu kepadanya. Namun, justru luar biasa sulitnya untuk menunggu beberapa
menit sekalipun apalagi beberapa jam. Kecenderungan alamiah kita ialah
menanggulangi anak-anak kita secara tergesa-gesa. Ketidaksabaran yang
sedemikian ini hanya berakibat merusak.
Sebagai kebajikan yang almuhit, kebaikan hati tidak hanya
menyiratkan pengertian, hikmat, dan sabar, tetapi juga belas kasih, murah hati,
kasih, dan simpati. Daftar kebajikan-kebajikan ini hampir tidak ada habisnya.
Seperti telah kita tunjukkan, kata Yunani yang diterjemahkan “kebaikan hati”
menyiratkan simpati. Berbaik hati berarti memperhatikan atau mengingat keadaan
orang lain. Jika kita mau berlatih memiliki kebaikan hati dalam kehidupan
pernikahan dan keluarga kita, kita akan memiliki kehidupan pernikahan yang
menyenangkan dan kehidupan keluarga yang indah.
Dari Efesus 4 dan Kolose 3 kita mengetahui bahwa gereja adalah
manusia baru yang dibangun oleh kaum beriman dari bangsa dan kebudayaan yang
berbeda-beda. Untuk membangun sebuah gereja yang terdiri atas kaum saleh yang
latar belakangnya berbeda-beda ini sungguh diperlukan banyak kebaikan hati.
Para penatua memerlukan suatu pengertian yang tepat terhadap semua orang kudus
serta karakter-karakter khas yang mereka miliki; juga perlu memiliki hikmat
dalam mengasuh mereka. Jika para penatua kekurangan pengertian dan hikmat,
mereka tidak akan dapat menyatakan kebaikan hati dan mungkin mendatangkan
kerusakan yang besar. Demi pembangunan di antara kaum saleh dalam sebuah gereja
lokal, kebaikan hati adalah kebajikan yang paling dibutuhkan oleh setiap
penatua.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 58
No comments:
Post a Comment