Pembacaan Alkitab: Flp. 4:5, 11-13
Dalam 4:5 Paulus berkata, “Hendaklah
kebaikan hatimu diketahui semua orang.” Walaupun kita mengenal istilah
kebaikan hati, tetapi kita sulit menafsirkannya dengan tepat. Banyak yang akan
mengatakan bahwa kebaikan hati ialah sabar hati. Namun, istilah ini dipakai
pada akhir sebuah kitab yang menekankan pengalaman atas Kristus. Kitab Filipi
terutama bukan membicarakan moralitas, perilaku, karakter, atau etika. Pokok
Surat Kiriman ini ialah pengalaman atas Kristus. Keseluruhan dari keempat pasal
kitab ini berkaitan dengan pengalaman atas Kristus.
Ketika kita membaca beberapa ayat pertama dalam pasal 4, kita
mungkin tidak terkesan bahwa ayat-ayat ini tetap berjudul
pengalaman atas Kristus. Tetapi dikatakan dalam ayat 13, “Segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.” “Segala hal” tentunya mencakup kebaikan hati yang disebut dalam
ayat 5. Paulus menganjuri kaum saleh untuk berbaik hati. Ia sendiri tentu
menempuh kehidupan yang berbaik hati. Jika tidak, ia akan menjadi orang yang
munafik dalam menasihati yang lain supaya kebaikan hati mereka diketahui,
sedangkan dia sendiri tidak menyatakan kebaikan hati. Perkataan Paulus dalam
4:5 pasti berdasar pada kehidupan, pengalaman, dan prakteknya sendiri. Jadi,
kebaikan hati pasti adalah satu pengalaman atas Kristus. Selain itu, fakta
bahwa Paulus mengatakan segala hal dapat ditanggungnya di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadanya menunjukkan bahwa kebaikan hati tidak lain adalah
Kristus sendiri.
Ketika Paulus mengatakan bahwa kita harus membuat orang lain
mengetahui kebaikan hati kita, ia mengacu kepada kepenuhan dari kebaikan hati
kita. Suatu kebaikan hati yang dapat diketahui semua orang bukanlah kebaikan
hati yang terbatas atau sebagian, melainkan kebaikan hati yang penuh.
Kebaikan hati berkaitan dengan ekspresi Kristus. Hal ini menjadi
lebih jelas ketika kita memperhatikan Filipi 4:5 dalam konteks keseluruhan
Kitab Filipi. Dalam Filipi 1:20-21 Paulus membicarakan tentang memperbesar
Kristus dan memperhidupkan Dia. Agar kebaikan hati kita diketahui kepada semua
orang, tentu saja harus meliputi memperhidupkan Kristus dan memperbesar Dia.
Ini berarti kebaikan hati kita haruslah merupakan Kristus yang kita perhidupkan
dan kita perbesar. Seharusnya kita tidak memisahkan keempat pasal tersebut
dengan pasal yang lainnya dalam Kitab Filipi. Dalam pasal 1 Paulus membicarakan
mengenai memperbesar Kristus dan kemudian di akhir kitab ini membicarakan
mengenai diketahuinya kebaikan hati kita. Kebaikan hati yang kita nyatakan
haruslah Kristus yang kita perbesar.
Dalam pasal 2 Paulus mengemukakan Kristus sebagai teladan kita
yang unik. Tidak diragukan lagi bahwa kebaikan hati pasti berkaitan dengan
Kristus sebagai teladan kita. Ini berarti kebaikan hati harus mencakup
pengalaman dan ekspresi Kristus sebagai teladan yang diwahyukan dalam pasal
2.
Sebagaimana telah kita jelaskan, dalam pasal 3 kita memiliki
Kristus sebagai tujuan kita. Kita harus mengejar tujuan ini bersama-sama
Paulus. Kristus yang kita tuntut sebagai tujuan haruslah mencakup kebaikan hati
itu sendiri. Kalau tidak, bagaimana mungkin Paulus dapat mendorong kita untuk
menuntut Kristus yang ada dalam pasal 3 dan kemudian dalam pasal 4:5 menyuruh
kita untuk memperlihatkan sesuatu selain Kristus kepada semua orang. Itu
tidaklah masuk akal. Paulus sangat konsisten, apa yang dia suruh kita nyatakan
dalam Filipi 4:5 adalah tujuan yang dia anjurkan kita tuntut dalam Filipi 3.
Karena Paulus mendorong kita untuk menuntut Kristus, dalam Filipi 4:5 dia tentu
tidak menyuruh kita untuk memperlihatkan sesuatu yang lain kepada semua orang
selain Kristus sendiri. Paulus mengulas begitu banyak mengenai Kristus dalam
ketiga pasal yang pertama dari kitab itu, maka apa yang dia bicarakan dalam
pasal 4 pastilah berkaitan dengan Kristus. Sebab itu, kita yakin bahwa kebaikan
hati yang ada dalam Filipi 4:5 adalah Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 57
No comments:
Post a Comment