Pembacaan Alkitab: Flp. 4:4-7
Jika kita memiliki kebaikan hati, kita tidak akan memiliki
kekhawatiran. Tetapi, jika kita memiliki kekhawatiran, kita tidak akan memiliki
kebaikan hati. Sebagaimana Allah dengan Iblis tidak dapat berdiri bersama-sama,
maka kebaikan hati dan kekhawatiran juga tidak dapat hidup berdampingan. Begitu
kebaikan hati datang, kekhawatiran harus pergi. Tetapi jika kekhawatiran
beserta dengan kita, kita akan sama sekali kekurangan kebaikan hati. Tidak ada
seorang pun yang baik hati yang dapat merasa khawatir. Tetapi jika Anda bukan
seorang yang baik hati, Anda akan selalu khawatir dan penuh dengan kecemasan.
Dari pengalaman (bukan dari doktrin) kita telah mengerti bahwa
bila kita berbaik hati sepenuhnya, semua kekhawatiran akan lenyap. Jika demi
belas kasihan dan anugerah Allah kita berbaik hati terhadap setiap orang,
benda, dan masalah, kita akan tidak khawatir dalam hal apa pun. Demi belas
kasihan dan anugerah Allah, kita perlu berbaik hati terhadap semua orang,
benda, dan masalah. Kalau kita berbaik hati sedemikian, kita tidak akan
dipersulit oleh kekhawatiran.
Kita telah nampak bahwa kebaikan hati sebenarnya adalah Kristus
sendiri yang kita perhidupkan. Kristus dalam Filipi 1, 2, dan 3 adalah kebaikan
hati yang Paulus katakan dalam 4:5. Karena itu, memperlihatkan kebaikan hati kita diketahui
semua orang berarti Kristus kita diketahui semua orang. Kebaikan hati
sebenarnya adalah memperbesar Kristus. Dalam 1:20 Paulus berkata bahwa Kristus
akan diperbesar di dalam dirinya, tetapi dalam 4:5 ia menyuruh agar kebaikan
hati kita diketahui semua orang. Bila kita menggabungkan ayat-ayat ini, kita
akan nampak bahwa perkataan Kristus diperbesar berarti membuat kebaikan hati
kita diketahui semua orang. Karena itu, dalam pengalaman kita, kebaikan hati
adalah Kristus sendiri.
Jika kita memperhidupkan Kristus sebagai kebaikan hati kita,
mustahillah kita khawatir. Kekhawatiran adalah suatu hal yang mustahil terjadi
bagi orang-orang yang memiliki Kristus sebagai kebaikan hati mereka. Tahukah
Anda mengapa kita bisa khawatir atau cemas? Sebab kita tidak memperhidupkan
Kristus. Perkataan “memperhidupkan Kristus” mungkin menjadi suatu istilah yang
doktrinal belaka, suatu ungkapan belaka, bukan kehidupan kita yang riil dan
praktis. Tetapi, bila kita dari hari ke hari memperhidupkan Kristus, kekhawatiran
tidak akan mempunyai kedudukan di dalam kita.
Saya ulangi, berbaik hati berarti memperhidupkan Kristus. Dalam
kehidupan yang sedemikian, kehidupan yang berbaik hati terhadap setiap perkara
oleh anugerah Allah, tidak ada peluang bagi kekhawatiran. Bila kita memperbesar
Kristus melalui memperhidupkan Dia, kekhawatiran tidak mempunyai jalan untuk
menjamah kita. Kemudian, karena kita memperhidupkan Kristus sebagai kebaikan
hati kita, kita tidak akan khawatir tentang apa pun juga.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 61
No comments:
Post a Comment