Pembacaan Alkitab: Flp. 4:4-7
Kebaikan hati adalah Kristus menjadi kehidupan kita. Kristus
yang kita perhidupkan menjadi kebaikan hati kita, juga menjadi kebaikan hati
yang diketahui orang lain. Jika kita nampak hal ini, kita akan memahami bahwa
kebaikan hati merupakan hal yang sangat bermakna. Kebaikan hati bukanlah suatu
kebajikan yang terpisah dari kehidupan orang Kristen. Sebaliknya, kebaikan hati
sesungguhnya sinonim dengan “Kristus” dalam kehidupan kristiani kita. Di satu
pihak, kita dapat mengatakan bahwa kehidupan kristiani kita adalah Kristus itu
sendiri. Di pihak lain, kita dapat mengatakan bahwa kehidupan orang Kristen
merupakan kehidupan yang berbaik hati. Jadi, membuat orang lain tahu kebaikan
hati kita berarti membuat orang lain tahu Kristus kita.
Jika kita tidak bisa membuat orang lain mengetahui Kristus kita,
kita akan memiliki Kristus hanya di dalam doktrin atau istilah, tetapi kita
tidak akan mengalami Kristus di dalam pengalaman kita. Kaum muda, boleh jadi
orang tua kalian mengetahui bahwa Kristus ada di dalam kalian. Tetapi kalian
perlu membiarkan Kristus kalian diketahui oleh orang tua kalian melalui
memperlihatkan kebaikan hati kalian kepada mereka. Kita harus membiarkan
Kristus kita diketahui setiap orang yang berkontak dengan kita setiap hari.
Inilah artinya kebaikan hati kita diketahui semua orang.
Kristus diwahyukan dalam setiap pasal dalam Kitab Filipi. Namun,
dalam pasal 4 satu istilah yang istimewa — kebaikan hati — telah dipakai untuk
menunjukkan Kristus dalam pengalaman kita. Jangan mengira Filipi 4 berada di
level yang lebih rendah daripada pasal 1, 2, dan 3. Tidak, dalam pasal 4 kita
memiliki Kristus yang kita alami dan yang kita ekspresikan sebagai kebaikan
hati kita. Kita boleh mengatakan bahwa fokus sentral kehidupan kristiani kita
adalah Kristus. Saya tentu setuju dengan pernyataan yang demikian. Tetapi,
ditinjau dari sudut pandang pengalaman kristiani kita yang riil, fokus
kehidupan kristiani adalah kebaikan hati. Kebaikan hati merupakan satu
kebajikan kristiani yang almuhit. Kebaikan hati mencakup kasih, sabar, murah
hati, rendah hati, belas kasih, simpati, dan kepatuhan, yaitu kerelaan untuk
tunduk. Jika kita mempunyai suatu pekerti almuhit yang demikian, kita akan
memiliki keadilan dan kekudusan.
Kehidupan kristiani adalah suatu kehidupan yang penuh kebaikan
hati namun tanpa kekhawatiran. Hanya ketika kita memiliki kebaikan hati barulah
kita memiliki kehidupan yang tanpa kekhawatiran. Jika seluruh diri kita
dipenuhi dengan kebaikan hati, tidak akan ada tempat untuk kekhawatiran.
Kebaikan hati juga mencakup kedamaian, keramahan, dan
kelemahlembutan. Jika Anda layak, simpati, dan dapat menyesuaikan diri, pasti
Anda adalah orang yang lemah lembut, murah hati, hangat, dan penuh kedamaian.
Anda pun akan menjadi yang luwes dan tidak berlebih-lebihan, penuh belas kasih
terhadap orang lain. Seperti telah kita tunjukkan dalam berita terdahulu, lawan
kebaikan hati ialah bersikap benar dengan cara yang keras. Orang yang
kekurangan kebaikan hati pasti akan menuntut sesuatu dengan keras kepada orang
lain. Tetapi, kebaikan hati berarti kita merasa puas dengan apa yang lebih sedikit daripada
hak kita. Alford mengatakan, dalam bahasa Yunani istilah “kebaikan hati”
berarti tidak menuntut hakhak yang sah secara keras. Sebagai contoh, sebuah
barang mungkin milik kita, tetapi kita tidak mengklaimnya sesuai dengan hak
legal kita dengan keras. Inilah kebaikan hati.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 57
No comments:
Post a Comment