Pembacaan Alkitab: Flp. 4:4-7
Kita telah berulang-ulang menunjukkan bahwa pokok Kitab Filipi
ialah pengalaman akan Kristus. Dalam ketiga pasal pertama dari Surat Kiriman
ini, standar penulisan Paulus sangat tinggi. Tetapi, dalam pasal 4, yaitu
bagian kesimpulan kitab ini, seolah-olah Paulus turun ke tingkat yang lebih
rendah untuk menekankan kebaikan hati dan kekhawatiran.
Lebih dari lima puluh tahun yang lalu, Filipi 4 membingungkan saya. Saya
sangat mengapresiasi perkataan-perkataan Paulus dalam ketiga pasal pertama
Kitab Filipi. Dalam pasal 1 kita nampak bahwa kita harus memperbesar Kristus
dengan memperhidupkan Kristus; dalam pasal 2, kita harus menerima Kristus
sebagai teladan kristiani; dan dalam pasal 3, Kristus jauh melampaui semua
perkara-perkara agama dan kebudayaan, dan kita harus menganggap segala sesuatu
rugi demi menuntut Dia dan mendapatkan Dia. Kemudian, dalam pasal 4, Paulus
tiba-tiba membicarakan
masalah kebaikan hati dan kekhawatiran. Saya memahami bahwa kebaikan hati
merupakan suatu kebajikan, tetapi dalam opini saya perkataan Paulus tentang
kebaikan hati tidak dapat dibandingkan dengan apa yang telah ia tulis dalam
ketiga pasal sebelumnya. Selain itu, saya juga tidak paham dengan fakta bahwa
Paulus menekankan masalah kekhawatiran. Tetapi, dalam tahun-tahun terakhir ini
terang atas masalah kebaikan hati lawan kekhawatiran menjadi semakin jelas.
Sekarang saya mempunyai apresiasi yang dalam atas perkataan Paulus tentang “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
orang” (ayat 5) dan “Janganlah
hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga” (ayat 6).
Kekhawatiran merupakan gambaran totalitas kehidupan alamiah
manusia. Dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam, kehidupan insani yang umum
dipenuhi oleh kekhawatiran. Setiap manusia yang normal memiliki kekhawatiran.
Bila pikiran Anda semakin serius, Anda akan semakin penuh dengan
kekhawatiran. Kalau Anda seorang yang berpikir panjang dan berhati-hati, Anda
akan memiliki sangat banyak kekhawatiran. Orang-orang yang peka lebih-lebih
diganggu oleh kekhawatiran. Orang-orang yang otaknya tumpul atau tidak peka
mungkin tidak banyak kekhawatiran, tetapi mereka yang peka sering banyak
kekhawatiran.
Sebagaimana kekhawatiran merupakan totalitas kehidupan insani
yang umum, maka kebaikan hati adalah totalitas kehidupan kristiani yang tepat.
Karena itu, kekhawatiran dan kebaikan hati mewakili dua jenis kehidupan. Di
antara umat manusia hanya ada dua jenis kehidupan: kehidupan manusia dan
kehidupan kristiani. Kehidupan manusia adalah kehidupan kekhawatiran, sedangkan
kehidupan kristiani adalah kehidupan kebaikan hati. Jika kita melihat perbedaan
ini, kita akan paham bahwa penekanan Paulus atas kebaikan hati dan kekhawatiran
dalam Filipi 4 adalah suatu hal yang sangat penting. Ia menekankan kebaikan
hati dan kekhawatiran sebab keduanya mewakili dua jenis kehidupan yang berbeda.
Setiap manusia diliputi kekhawatiran. Tetapi, jika kita adalah orang Kristen
yang sesuai dengan standar ilahi, kita akan memiliki kehidupan yang penuh
kebaikan hati namun tanpa kekhawatiran. Butir pertama yang ingin saya tekankan
dalam berita ini ialah, kebaikan hati dan kekhawatiran mewakili dua macam
kehidupan.
Kedua, kebaikan hati berasal dari Allah, dan kekhawatiran
berasal dari Iblis. Ini berarti kebaikan hati dan kekhawatiran mewakili
dua sumber yang berbeda — Allah dan Iblis.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 61
No comments:
Post a Comment