Pembacaan Alkitab: Flp. 4:4-7
Jika kita memperhidupkan Kristus, kita benar-benar bersatu
dengan Tuhan. Dalam Filipi 4:4 Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!” Bersukacita dalam Tuhan berarti bersatu dengan Tuhan. Bila kita
bersatu dengan Tuhan, kita tidak akan khawatir tentang apa pun juga, sebab kita
tidak saja berada di bawah tangan kedaulatan Tuhan, kita pun di dalam Tuhan itu
sendiri. Kalau kita menempuh kehidupan semacam ini, mana mungkin kita khawatir?
Semakin kita berlatih bersatu dengan Tuhan, kita akan semakin memahami bahwa
penentuan-Nya adalah penentuan kita. Jika Dia menghendaki kita tinggal lebih
lama di dunia ini, Ia akan memelihara hidup kita. Tetapi, jika Ia menghendaki
kita pergi kepada-Nya, Ia akan membawa diri kita kepada-Nya. Karena setiap hal
tergantung pada kehendak-Nya dan karena kita bersatu dengan-Nya secara riil,
tidak ada alasan bagi kita untuk khawatir.
Bila kita terpisah dengan Tuhan, kita akan khawatir tentang apa
pun juga. Setiap hal dalam hidup manusia akan menimbulkan kekhawatiran. Tetapi
bila kita bersatu dengan Tuhan, kita dipisahkan dari kehidupan alamiah manusia
dan kekhawatirannya. Jika kita ingin semua orang mengetahui kebaikan hati kita
dan tidak khawatir tentang apa pun juga, kita perlu berlatih untuk bersatu
dengan Tuhan. Inilah alasan Paulus menyuruh kita bersukacita dalam Tuhan
sebelum ia menasihati kita agar kebaikan hati kita diketahui semua orang. Ketika
kesehatan saya bermasalah beberapa bulan yang lalu, saya merasa resah. Pada
suatu hari Tuhan bertanya kepada saya apakah saya bersatu dengan-Nya. Ketika
saya berkata bahwa saya bersatu dengan-Nya, Dia seolah-olah berkata kepada
saya, “Kalau engkau bersatu dengan Aku, jangan khawatir tentang kesehatanmu.”
Jika kita benar-benar bersatu dengan Tuhan dalam pengalaman
kita, ketika hal-hal yang negatif menimpa diri kita, kita tidak perlu khawatir
atau resah. Kalau kita tidak bersatu dengan Tuhan secara riil, maka setiap
manusia, perkara, dan benda akan meresahkan kita. Kita mungkin akan
terganggu oleh suami atau istri kita, atau oleh anak-anak kita. Bila kita
tidak bersatu dengan Tuhan, tidak akan ada yang bisa memuaskan kita. Sebagai
contoh, di luar Tuhan, tidak ada pekerjaan yang memuaskan. Rahasia kepuasan
ialah bersatu dengan Kristus. Bila kita bersatu dengan Tuhan, kita dapat merasa
puas dengan lingkungan sekitar kita, dan kita dapat berbaik hati terhadap
setiap orang, perkara, dan benda. Bila kita bersatu dengan Kristus barulah kita
dapat berbaik hati sepenuhnya dan merasa puas dalam segala situasi.
Jika kita ingin tidak khawatir tentang apa pun juga, kita harus
mengakui bahwa semua kesusahan, penderitaan, musibah, bencana, dan malapetaka
adalah pengaturan dan penetapan Allah. Kita pun harus bersatu dengan Tuhan
dalam pengalaman kita. Ya, kita memang memahami perlunya mengalami penderitaan
dan kesusahan. Namun, jika kita ingin bebas dari kekhawatiran, kita perlu
sesuatu yang melebihi pemahaman ini, yakni kita juga harus bersatu dengan
Tuhan. Jika tidak, maka lingkungan atau hal-hal yang menimpa diri kita akhirnya
akan membuat kita khawatir, dan kita tidak akan puas terhadap apa pun atau
siapa pun.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 62
No comments:
Post a Comment