Hitstat

03 April 2014

Kolose - Minggu 1 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:1-5


Kolose 1:1-8 merupakan pendahuluan Surat Kiriman ini. Sebagai pendahuluan, ayat-ayat ini mengungkapkan tujuan dan pokok kitab ini. Tujuan dan pokok kitab ini tidak Paulus nyatakan secara tegas, melainkan secara tidak langsung, yaitu melalui berbagai petunjuk yang tercantum dalam ayat-ayat ini.

Yang pertama dari petunjuk-petunjuk itu ialah frase “pengharapan yang disediakan bagi kamu di surga” (ayat 5). Petunjuk lainnya tercantum dalam perkataan “firman kebenaran Injil” (ayat 5 Tl.). Petunjuk ketiga terlihat dalam perkataan “mengenal anugerah Allah dalam kebenaran” (ayat 6 Tl.). Frase “dalam kebenaran” di sini menjelaskan apa? Menurut banyak terjemahan, frase ini menjelaskan kata “anugerah”. Lainnya menganggapnya sebagai satu kata keterangan yang menjelaskan predikat “mengenal”. Kalau kita memahami kebenaran di sini sebagai realitas, tidak sekadar “kesungguhan”, maka benarlah kalau kita menganggap frase “dalam kebenaran” ini menjelaskan predikat “mengenal”. Menurut pemahaman ini, Paulus berkata bahwa kita harus mengenal anugerah Allah dalam realitas.

Baiklah sekarang kita membahas pengharapan yang disebut dalam ayat 5. Pengharapan, iman, dan kasih, yang disebutkan dalam ayat 4 dan 5 adalah tiga hal yang ditekankan rasul dalam 1 Korintus 13:13. Yang ditekankan di 1 Korintus adalah kasih, itu karena situasi orang-orang Korintus. Yang ditekankan di sini adalah pengharapan, yang sebenarnya adalah Kristus sendiri (ayat 27), supaya Kristus dapat diwahyukan sebagai segala sesuatu bagi kita.

Ada beberapa orang mengira bahwa pengharapan yang disediakan atau disimpan bagi kita di surga ditujukan kepada berkat khusus atau beberapa jenis kenikmatan yang mulia. Sewaktu saya muda, saya diberi tahu bahwa menurut Yohanes 14, Tuhan Yesus telah menyediakan sebuah rumah besar yang indah bagi kita di surga dan itulah pengharapan yang disediakan untuk kita. Ini benar-benar keliru! Pengharapan kita adalah Kristus sendiri. Menurut ayat 27, Kristus di dalam kita adalah pengharapan kemuliaan. Di satu pihak, Ia berada di surga, tetapi di pihak lain, Ia berada di dalam kita menjadi pengharapan kita.

Jika kita ingin memahami hal ini sepenuhnya, kita harus membahas iman dan kasih yang tercantum dalam ayat 4. Paulus berkata, “Karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus.” Beriman adalah mensubstansiasi (mewujudkan) dan menerima apa yang ada di dalam Kristus, mengasihi adalah mengalami dan menikmati apa yang telah kita terima dari Kristus, dan berharap berarti mengharapkan dan menantikan pemuliaan di dalam Kristus. Setiap orang Kristen yang sejati memiliki iman dalam Tuhan Yesus dan kasih terhadap semua orang kudus. Kedua hal ini membuktikan bahwa kita adalah orang Kristen yang sejati. Misalkan, saya berkontak dengan seseorang dan mengatakan kepadanya bahwa saya adalah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Jika ia tidak menjawab saya dalam kasih, mungkin ia sendiri bukan orang beriman sejati dalam Tuhan. Kasih terhadap kaum saleh harus selalu mengikuti iman dalam Tuhan Yesus. Keduanya tidak dapat diceraikan.

Dalam pemulihan Tuhan terdapat banyak bangsa. Ditinjau dari sudut manusia, kita tidak mungkin menjadi satu. Namun, kita memuji Tuhan, tidak peduli kita bangsa apa, kita mengasihi satu sama lain, sebab kita semua beriman di dalam Tuhan Yesus. Ketika saya berkontak dengan saudara-saudara dari Jepang itu, saya tidak mempunyai perasaan bahwa mereka adalah saudara-saudara warga Jepang dan saya adalah warga China. Sebaliknya, saya merasa kita semua adalah saudara-saudara yang kudus di dalam Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 2

No comments: