Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:12-13; Yoh. 1:4
Kolose 1:12 menunjukkan bahwa kita mengambil bagian atas Kristus
sebagai bagian orang-orang kudus di dalam terang. Karena hanya Allah yang adalah
terang, maka kita harus beralih kepada Allah dan berada dalam hadirat-Nya untuk mengambil
bagian atas Kristus. Kita telah dipanggil ke dalam terang Allah yang ajaib (1 Ptr.
2:9). Sebelum kita diselamatkan, kita semua berada dalam kegelapan. Setiap hal yang
berkaitan dengan kita dan situasi kemanusiaan kita berada dalam kegelapan. Ketika Injil disampaikan
kepada kita, Injil itu datang dengan terang, dan menyebabkan kita bertobat
kepada Allah. Pada waktu kita bertobat, dengan spontan kita terbuka kepada-Nya.
Ketika kita bertobat dan beroleh selamat, kita mengalami sesuatu yang bersinar
di batin kita. Kita percaya Tuhan Yesus, bersyukur kepada-Nya karena
kematian-Nya bagi kita, dan kita menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan
kita. Dengan cara inilah sorotan yang batini itu diperkuat. Sebab itu, pada
waktu kita bertobat, terang masuk ke dalam kita. Banyak di antara kita dapat
bersaksi bahwa pada hari-hari setelah kita berpaling, kita mengalami terang
yang sedemikian. Dalam terang itu Kristus menjadi bagian kita. Walaupun pada
waktu itu kita tidak memiliki pengetahuan semacam ini, tetapi kita memiliki
pengalaman ini.
Akan tetapi, setelah kita beroleh selamat, kita diselewengkan
dari sorotan yang batini ini. Banyak di antara kita yang dianjuri oleh pekerja-pekerja
Kristen yang rajin untuk memperhatikan doktrin dan ajaran Alkitab. Akibatnya, kita
tidak tetap tinggal dalam hadirat Tuhan dan memustikakan sorotan yang batini,
melainkan berpaling kepada hal-hal baik yang bukan Kristus sendiri. Kita telah
menggantikan hadirat Kristus dengan doktrin, dengan beberapa tata cara atau
praktek, dan karenanya hilanglah sorotan yang batini ini. Akibatnya, kita
kembali berada dalam kegelapan. Sebelum kita beroleh selamat, kita berada dalam
kegelapan dunia yang mengerikan. Tetapi, setelah kita beroleh selamat, kita
berada dalam kegelapan ajaran, tata cara, pekerjaan, formalitas, dan ritual
agama. Mungkin beberapa dari hal-hal itu baik, tetapi hal-hal itu bukan Kristus sendiri. Setelah
diselewengkan dari Allah sebagai terang, kita kehilangan kenikmatan atas
Kristus sebagai bagian kita.
Ketika kita beroleh selamat, kita memiliki satu perasaan atas
kemanisan Kristus. Dalam lubuk hati, kita memahami bagaimana Kristus itu dapat
dinikmati. Kemudian, melalui “bantuan” para pendeta, pelayan, dan pekerja-pekerja
Kristen, banyak di antara kita yang diselewengkan dan dijauhkan dari kenikmatan
atas Kristus. Kita berpaling dari perasaan batin atas kemanisan Kristus kepada
kewajiban-kewajiban agama. Hal ini membawa kita ke dalam kegelapan lagi, dan penyinaran
dalam batin itu terhenti. Banyak di antara kita yang mengalami kondisi seperti
ini bertahun-tahun lamanya. Tetapi, pada suatu hari, karena putus asa, kita
mengesampingkan tugas agama kita, berpaling kepada Tuhan, dan berseru
kepada-Nya. Kita bertanya kepada-Nya apakah yang telah terjadi pada diri kita. Dengan
berpaling kepada Tuhan, kita sekali lagi berpaling dari kegelapan
kepada terang. Kemudian, dalam terang, kita sekali lagi mulai menikmati Kristus
sebagai bagian orang-orang kudus.
Cara satu-satunya untuk mengambil bagian dalam Kristus dan menikmati
Dia ialah berada di dalam terang. Allah dan Kristus adalah terang. Bila kita
berpaling kepada Tuhan dan masuk ke hadirat-Nya, kita berada dalam terang, dan dengan
spontan kita mulai menikmati Dia sebagai bagian kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment