Hitstat

22 April 2014

Kolose - Minggu 4 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:12-13; Yoh. 1:4


Kolose 1:12 menunjukkan bahwa kita mengambil bagian atas Kristus sebagai bagian orang-orang kudus di dalam terang. Karena hanya Allah yang adalah terang, maka kita harus beralih kepada Allah dan berada dalam hadirat-Nya untuk mengambil bagian atas Kristus. Kita telah dipanggil ke dalam terang Allah yang ajaib (1 Ptr. 2:9). Sebelum kita diselamatkan, kita semua berada dalam kegelapan. Setiap hal yang berkaitan dengan kita dan situasi kemanusiaan kita berada dalam kegelapan. Ketika Injil disampaikan kepada kita, Injil itu datang dengan terang, dan menyebabkan kita bertobat kepada Allah. Pada waktu kita bertobat, dengan spontan kita terbuka kepada-Nya. Ketika kita bertobat dan beroleh selamat, kita mengalami sesuatu yang bersinar di batin kita. Kita percaya Tuhan Yesus, bersyukur kepada-Nya karena kematian-Nya bagi kita, dan kita menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan kita. Dengan cara inilah sorotan yang batini itu diperkuat. Sebab itu, pada waktu kita bertobat, terang masuk ke dalam kita. Banyak di antara kita dapat bersaksi bahwa pada hari-hari setelah kita berpaling, kita mengalami terang yang sedemikian. Dalam terang itu Kristus menjadi bagian kita. Walaupun pada waktu itu kita tidak memiliki pengetahuan semacam ini, tetapi kita memiliki pengalaman ini.

Akan tetapi, setelah kita beroleh selamat, kita diselewengkan dari sorotan yang batini ini. Banyak di antara kita yang dianjuri oleh pekerja-pekerja Kristen yang rajin untuk memperhatikan doktrin dan ajaran Alkitab. Akibatnya, kita tidak tetap tinggal dalam hadirat Tuhan dan memustikakan sorotan yang batini, melainkan berpaling kepada hal-hal baik yang bukan Kristus sendiri. Kita telah menggantikan hadirat Kristus dengan doktrin, dengan beberapa tata cara atau praktek, dan karenanya hilanglah sorotan yang batini ini. Akibatnya, kita kembali berada dalam kegelapan. Sebelum kita beroleh selamat, kita berada dalam kegelapan dunia yang mengerikan. Tetapi, setelah kita beroleh selamat, kita berada dalam kegelapan ajaran, tata cara, pekerjaan, formalitas, dan ritual agama. Mungkin beberapa dari hal-hal itu baik, tetapi hal-hal itu bukan Kristus sendiri. Setelah diselewengkan dari Allah sebagai terang, kita kehilangan kenikmatan atas Kristus sebagai bagian kita.

Ketika kita beroleh selamat, kita memiliki satu perasaan atas kemanisan Kristus. Dalam lubuk hati, kita memahami bagaimana Kristus itu dapat dinikmati. Kemudian, melalui “bantuan” para pendeta, pelayan, dan pekerja-pekerja Kristen, banyak di antara kita yang diselewengkan dan dijauhkan dari kenikmatan atas Kristus. Kita berpaling dari perasaan batin atas kemanisan Kristus kepada kewajiban-kewajiban agama. Hal ini membawa kita ke dalam kegelapan lagi, dan penyinaran dalam batin itu terhenti. Banyak di antara kita yang mengalami kondisi seperti ini bertahun-tahun lamanya. Tetapi, pada suatu hari, karena putus asa, kita mengesampingkan tugas agama kita, berpaling kepada Tuhan, dan berseru kepada-Nya. Kita bertanya kepada-Nya apakah yang telah terjadi pada diri kita. Dengan berpaling kepada Tuhan, kita sekali lagi berpaling dari kegelapan kepada terang. Kemudian, dalam terang, kita sekali lagi mulai menikmati Kristus sebagai bagian orang-orang kudus.

Cara satu-satunya untuk mengambil bagian dalam Kristus dan menikmati Dia ialah berada di dalam terang. Allah dan Kristus adalah terang. Bila kita berpaling kepada Tuhan dan masuk ke hadirat-Nya, kita berada dalam terang, dan dengan spontan kita mulai menikmati Dia sebagai bagian kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 7

No comments: