Pembacaan
Alkitab: Yes. 2:5; Mzm. 36:10; Why. 22:5
Terang adalah hadirat Allah. Jika kita ingin berada dalam terang,
haruslah kita dari batin berpaling kepada-Nya. Demikian hadirat-Nya akan
menjadi terang yang bersinar. Dengan cara inilah Kristus menjadi bagian
orang-orang kudus secara riil.
Jika kita ingin bersekutu dengan Allah, kita harus berjalan di
dalam terang (1 Yoh. 1:7). Kita mungkin dapat berpura-pura dalam banyak hal, tetapi
dalam masalah menikmati Kristus dalam terang tidak ada kemungkinan untuk
berpura-pura. Anda boleh menipu orang lain, tetapi tidak dapat menipu
Tuhan. Dia terlampau riil, sejati, jujur, dan nyata.
Dalam Yesaya 2:5 nabi menyerukan satu panggilan, “Hai kaum keturunan Yakub, mari kita
berjalan di dalam terang TUHAN!” Pada masa Yesaya, bani Israel diduduki
oleh agama mereka, tetapi mereka telah kehilangan terang Tuhan karena hati
mereka telah beralih dari-Nya. Mereka memiliki bait, jabatan imam, dan kurban-kurban,
tetapi karena hati mereka telah berpaling dari Allah, mereka berada di dalam
kegelapan. Mereka tidak berjalan di dalam terang TUHAN. Sebab itu, Yesaya
memanggil mereka datang dan berjalan dalam terang TUHAN. Ini adalah satu
panggilan untuk bertobat dan mengaku dosa, agar mereka dapat dibawa masuk ke
dalam hadirat Tuhan.
Mazmur 36:9-10 melukiskan orang yang berpaling kepada Tuhan dan berada
dalam hadirat Tuhan. Orang yang demikian dikenyangkan dengan lemak di rumah
Allah dan minum dari sungai kesenangan-Nya. Ia mengenal Tuhan sebagai sumber
hayat, dan dalam terang Tuhan ia melihat terang. Dalam terang inilah bagian
orang-orang kudus menjadi kenikmatannya. Kita perlu tinggal di dalam Kristus
dan berjalan di dalam terang hayat (Yoh. 8:12) agar kita dapat mengambil bagian
dalam Kristus di dalam terang (Ef. 5:14).
Kita perlu memiliki kontak yang lebih banyak dengan Tuhan. Kita
perlu membaca firman-Nya dengan wajah yang tanpa selubung dan hati yang terbuka.
Ketika kita bersekutu dengan Tuhan dan mengikuti pengurapan dalam batin, kita
akan mengalami Dia sebagai hayat di dalam kita secara riil. Hayat ini adalah
terang. Jika kita mengikuti pengurapan yang di dalam, kita akan berada dalam terang. Kita
juga akan dibawa ke dalam terang melalui persekutuan yang sejati dengan orang
lain. Dalam persekutuan ada penyorotan terang itu. Lagi pula, kita perlu berada
dalam hidup gereja dan menghadiri sidang-sidang, sebab dalam gereja dan dalam
sidang kita berada dalam terang. Dalam sidang-sidang gereja kita sering merasa
dalam lubuk hati bahwa kita sedang berada dalam terang dan menikmati Kristus
sebagai bagian kita. Semuanya itu adalah sarana yang olehnya kita dapat berada
dalam terang untuk menikmati Kristus sebagai bagian orang-orang kudus.
Terang adalah satu ruang lingkup, satu lingkungan. Ruang lingkup
terang adalah ruang lingkup hayat. Ini berarti terang hayat adalah ruang
lingkup hayat, alam lingkungan hayat. Ruang lingkup hayat dan terang ini adalah
Kerajaan Anak Bapa yang terkasih. Terang melaksanakan pengaturannya melalui
penerangannya. Jadi, ketika terang hayat bersinar dan mengatur, itulah suatu
kerajaan. Ketika kita berada dalam terang, kita berada dalam ruang lingkup
hayat, dalam Kerajaan Anak Bapa yang terkasih. Kerajaan ini berlawanan dengan
kuasa kegelapan, kerajaan Iblis. Yerusalem Baru akan merupakan perampungan
terakhir dari ruang lingkup hayat. Kota itu seluruhnya akan menjadi ruang
lingkup hayat, penuh dengan terang. Ruang lingkup ini akan menjadi terang hayat
itu. Kegelapan dihilangkan oleh terang (Kej. 1:2-3; Why. 21:24; 22:5). Bila terang
tiba, kegelapan sirna.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 7
No comments:
Post a Comment