Hitstat

01 April 2014

Kolose - Minggu 1 Selasa



Pembacaan Alkitab: Kol. 2:8, 16, 18


Karena gereja tersusun dari manusia, maka gereja sukar dipisahkan dari masyarakat, yang merupakan suatu komposisi kebudayaan. Memang, sebagai gereja, kita telah dipisahkan dari dunia. Kita berada dalam dunia, tetapi tidak dari dunia. Namun, gereja harus tinggal dalam masyarakat. Kaum beriman tidak seharusnya hidup seperti biarawan atau biarawati. Untuk memiliki hidup gereja, kita harus memiliki suatu kehidupan manusia yang normal. Masalahnya sekarang ialah bagaimana segolongan manusia dapat berada di dalam masyarakat tanpa terpengaruh oleh kebudayaan. Bagaimana kita dapat diselamatkan dari pengaruh latar belakang kebudayaan kita? Sebagai kaum beriman dalam Tuhan, kita memang mengasihi satu sama lain. Namun, kita mungkin mempunyai kasih yang khusus terhadap orang-orang yang sama latar belakangnya dengan kita. Dengan adanya pengaruh demikian dalam hidup gereja, Kristus telah digantikan oleh kebudayaan.

Ketika Paulus menulis Surat Kiriman ini kepada orang-orang Kolose, sejumlah ajaran sedang menyebarkan pengaruh mereka: ajaran agama Yahudi, ajaran pertapaan, ajaran mistik, dan ajaran Gnostik. Ajaran-ajaran itu merupakan hasil kebudayaan yang tertinggi dari orang-orang Yahudi maupun kafir. Karena merupakan hal-hal yang baik, maka dengan spontan hal-hal itu menjadi pengganti Kristus. Sebab itu, dalam Kitab Kolose ini Paulus bermaksud menunjukkan bahwa dalam gereja tidak ada apa pun diizinkan untuk menjadi pengganti Kristus. Hidup gereja harus tersusun dari Kristus secara unik. Dia harus menjadi unsur utama dan satu-satunya penyusunan kita. Inilah sebabnya dalam Surat Kiriman yang pendek ini sejumlah ungkapan yang tinggi telah dipakai untuk melukiskan Kristus. Sebagai contoh, Dia disebut sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, yang pertama bangkit dari antara orang mati, dan wujud dari semua bayangan. Dalam 3:10-11, Paulus berkata bahwa dalam manusia baru tidak ada orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka. Sebaliknya, dalam manusia baru Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Ini berarti Kristus harus menjadi setiap orang dan di dalam setiap orang. Dalam manusia baru tidak ada tempat bagi orang China, orang Jepang, orang Amerika, orang Inggris, orang Prancis, atau orang Jerman. Kristus harus menjadi setiap kita. Dalam manusia baru Kristus harus menjadi Anda dan saya. Tidak saja kebudayaan harus terenyah, bahkan kita pun harus terenyah. Alangkah pentingnya kita nampak wahyu ini.

Butir utama dalam Surat Kolose adalah fakta bahwa dalam pandangan Allah tidak ada apa pun yang terhitung, kecuali Kristus. Fakta ini menolak hal-hal baik maupun hal-hal buruk, hal-hal yang berdosa maupun hal-hal yang beradab. Khususnya, fakta ini melenyapkan segala aspek yang baik dari kebudayaan. Kita telah berulang-ulang menegaskan bahwa musuh Allah menggunakan kebudayaan untuk menggantikan Kristus. Ini merupakan serangan terhadap Allah. Kalau Iblis tidak berdaya merusak kita dengan hal-hal jahat, Allah tahu ia akan mencoba memakai aspekaspek yang baik dari kebudayaan untuk menggantikan Kristus. Di antara orang-orang Kristen hari ini, di manakah dapat Anda temukan sekelompok orang beriman yang kepada mereka Anda tidak dapat merasakan lainnya kecuali Kristus? Di kalangan berbagai kelompok orang Kristen kita nampak banyak hal yang baik. Namun, kebaikan-kebaikan itu bukan persona Kristus sendiri, melainkan sesuatu yang telah menggantikan Dia dengan liciknya. Sebab itu, dalam kebanyakan kelompok orang Kristen sulit kita jumpai Kristus. Mungkin ada yang mengkhotbahkan Kristus atau mengajarkan doktrin-doktrin tentang Kristus, tetapi khotbah dan pengajaran itu telah menjadi sesuatu yang menggantikan Kristus sendiri. Jika kita memiliki pandangan yang jelas terhadap situasi di kalangan orang Kristen dewasa ini, kita akan paham bahwa latar belakang Kitab Kolose ini sesungguhnya sesuai dengan situasi hari ini. Kitab ini ditulis untuk kita, bukan hanya untuk kaum saleh di Kolose.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 1

No comments: