Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:15-17; Yes. 9:5
Untuk mengerti penyisipan “Dialah kepala semua pemerintah dan
penguasa” dalam 2:10, kita perlu melihatnya dalam konteks keseluruhan kitab ini. Kitab
Kolose mewahyukan bahwa Kristus adalah segala-galanya. Paulus menekankan hal ini
kepada orang-orang Kolose karena mereka telah menerima bidah penyembahan
terhadap malaikat. Nampaknya kaum saleh di Kolose berpendapat bahwa Kristus
tidak dapat menjadi pengantara mereka dengan Allah. Dalam konsepsi mereka,
Kristus terlalu agung untuk membantu mereka sedemikian. Karena itu, mereka
merasa mereka perlu malaikat-malaikat sebagai perantara. Inilah alasan Paulus mengatakan
kepada mereka bahwa Kristus adalah Kepala semua malaikat. Asal kita memiliki
Kristus yang adalah segala sesuatu, maka kita tidak perlu bersandar kepada
malaikat-malaikat. Kalau kita memerlukan perantara, Kristuslah perantara kita.
Ini bukan fungsi malaikat. Ya, Allah itu agung, dan kita sangat rendah. Tetapi
ini tidak berarti kita perlu malaikat-malaikat menjadi perantara. Dalam Kristus
kita telah mendapatkan kepenuhan; kita tidak kekurangan apa-apa. Karena
orang-orang Kolose menganggap malaikat sebagai perantara, mereka perlu nampak
bahwa Kristus adalah Kepala semua malaikat. Kristus adalah segala sesuatu. Asal
mereka memiliki Dia, mereka telah dipenuhi. Baik secara doktrin maupun
pengalaman, kita harus bisa bersaksi bahwa di dalam Kristus kita telah dipenuhi
dan tidak kekurangan apa pun. Dalam Kristus kita memiliki Allah, kebenaran,
hayat, dan segala hal positif dalam alam semesta. Dengan memiliki Kristus kita
memiliki Kepala semua malaikat. Alangkah kelirunya orang-orang Kolose dalam
menerima bidah penyembahan terhadap malaikat! Karena Kristus adalah
segala-galanya, kita harus datang kepada-Nya untuk segala keperluan kita.
Sekarang kita tahu bahwa Paulus menambahkan sebuah anak kalimat dalam 2:10
adalah untuk memberi kesan kepada orang-orang Kolose dengan fakta bahwa kita
tidak perlu malaikat menjadi pengantara, sebab Kristus kita adalah Kepala semua
pemerintah dan penguasa. Dia adalah Kepala semua malaikat.
Kitab Kolose mewahyukan bahwa Kristus adalah segala sesuatu,
adalah Pencipta juga yang sulung dari segala yang diciptakan. Jika Kristus
hanya Pencipta tetapi bukan apa-apa dari yang diciptakan, Ia tidak mungkin
menjadi segala sesuatu. Jika demikian, kepenuhan, ekspresi Allah Tritunggal,
tidak akan sempurna. Konsepsi Paulus dalam Kitab Kolose sangat dalam.
Kepenuhan, ekspresi penuh Allah Tritunggal berdiam dalam Kristus. Sebagai Sang
segala sesuatu, Ia adalah Pencipta juga yang sulung dari segala yang diciptakan.
Ini adalah prinsip dasar.
Kolose 1:15 mengatakan bahwa Kristus adalah “gambar Allah yang tidak kelihatan”. Selanjutnya dalam ayat ini Paulus mengatakan bahwa
Kristus adalah “yang sulung dari segala yang
diciptakan”. Mengapa ia meletakkan kedua hal ini bersama-sama, gambar Allah
yang tidak kelihatan dan yang sulung dari segala yang diciptakan? Allah tidak
kelihatan, tetapi Anak-Nya yang terkasih, yang adalah cahaya kemuliaan Allah dan
gambar wujud Allah (Ibr. 1:3) adalah gambar-Nya, yang mengekspresikan apa adanya Dia. Gambar
di sini bukanlah suatu bentuk fisik, melainkan suatu ekspresi diri Allah dalam
segala atribut dan kebajikan-Nya. Penafsiran ini ditegaskan oleh Kolose 3:10
dan 2 Korintus 3:18.
Mengatakan bahwa Kristus, Sang almuhit ini, adalah gambar Allah menyiratkan
bahwa Dia adalah Allah, Sang Pencipta itu. Ketika kita nampak Kristus, kita
nampak ekspresi Allah yang tidak kelihatan, sebab Dia sendiri adalah Allah.
Kalau saya yang menulis Surat Kiriman Kolose, saya akan mengatakan dengan tegas
bahwa Kristus adalah Allah Sang Pencipta. Tetapi, Paulus tidak menulis sesederhana
itu. Ia berkata bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Allah sendiri
yang terekspresi.
Dalam 1:15 Paulus melanjutkan mengatakan bahwa Kristus adalah
yang sulung dari segala yang diciptakan. Ini berarti Kristus adalah yang pertama
dalam ciptaan. Kristus sebagai Allah adalah Pencipta. Namun, sebagai manusia,
yang berbagian dalam darah dan daging yang diciptakan (Ibr. 2:14), Dia adalah
bagian dari ciptaan. “Yang sulung dari segala yang diciptakan” mengacu kepada
keutamaan Kristus dalam segala ciptaan, karena dari ayat ini sampai ayat
18 rasul menekankan tempat utama yang Kristus miliki dalam segala sesuatu. Ayat
ini mewahyukan bahwa Kristus bukan hanya Pencipta, tetapi juga yang sulung dari
segala yang diciptakan, yang pertama dari segala makhluk ciptaan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment